Bagi SBY, apa yang dilakukan sudah cukup sebagai penebus "kesalahan" karena menjadi rival Megawati di Pilpres 2004, padahal dirinya sudah diangkat sebagai Menko Polkam. Namun Megawati terkesan masih tetap "buka-tutup pintu" sehingga bagi SBY sudah di luar kemampuan dirinya yang diistilahkan dengan "Tuhan belum menakdirkan". Artinya terkait hubungannya dengan Megawati, sudah urusan Tuhan, bukan dirinya.
Ketiga, posisi AHY. Benar, jika Demokrat mau bergabung, sangat mungkin AHY diberi posisi di Kabinet Kerja. Persoalannya, posisinya tidak mungkin menko, bahkan mungkin hanya kepala badan yang berada di bawah koordinasi Kemenko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan.Â
Alhasil AHY akan berada di bawah "arahan" Puan Maharani, putri mahkota Megawati. Kelak, dalam perjalanan politik selanjutnya- katakanlah keduanya bertemu di Pilpres 2024, sangat mungkin hal itu bisa menjadi negative campaign.
Anda punya pendapat berbeda?
Salam @yb
Tulisan terkait: Demi AHY, SBY Akhirnya Kibarkan Bendera Putih
PS: data diolah dari berbagai sumber
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H