Anies terlihat mengambil kebijakan parsial dan pintas ketika menutupnya menggunakan kain waring. Anies pun mengakui hal itu merupakan solusi jangka pendek mengingat pelaksanaan Asian Games sudah dekat.
Tetapi penggunaan kain waring  jelas tidak menyelesaikan masalah karena uap bau tidak bisa "disembunyikan" dengan kain. Kedua, bahan yang digunakan sangat mudah robek. Ketiga, secara estetika juga mengganggu pemandangan dan justru memancing keingintahuan peserta Asian Games yang berasal dari berbagai negara di Benua Asia. Meski kini aroma tak sedap sudah jauh berkurang namun bukan karena waring melainkan serbuk deogone dan cairan mikroba yang ditabur di Kali Item usai geger kain waring. Â
Apa pun penyebabnya, kehebohan yang terjadi tetap "menguntungkan" Anies. Dalam survei-survei calon wakil presiden, nama Anies selalu muncul dengan elektabilitas di kisaran 3 besar. Demikian juga saat dirinya diposisikan sebagai capres, namanya selalu muncul di 5 besar.
Tentu terlalu prematur menyimpulkan kehebohan di Jakarta bagian dari konflik yang diciptakan dengan tujuan menjaga elektabilitas. Tetapi sulit juga dihindari kesan adanya pemanfaatan pendukung Ahok untuk hal-hal demikian.
Salam @yb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H