Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Alif dan Kisah Ayam Kecap yang Tak Lazim

28 Mei 2018   14:58 Diperbarui: 28 Mei 2018   23:06 4011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

"Ada yang bawa susu, bawa jajanan, bawa ayam kecap. Oh iya, berasnya sekarung, banyak banget," kata Alif.

Kisah Alif juga telah membuka mata kita, masih banyak warga bangsa yang peduli dengan tetangganya, dengan saudara-saudaranya yang mungkin tidak pernah ditemuinya.

Bagi para penggiat sosial, kisah Alif juga bisa dijadikan contoh. Tidak perlu wajah murung berbaju dekil, tidak perlu gambar tetesan air mata, untuk mengajak dan menggugah kesadaran anak-anak bangsa agar mau berbagi, meringankan penderitaan orang lain.

Kejujuran adalah kuncinya. Jika Alif "ditampilkan" dengan baju dekil dan wajah murung khas pengemis anak di perempatan jalan, mungkin keinginannya untuk makan ayam kecap dan minum susu kotak, justru tidak bisa segera terwujud.

Kita berharap tidak ada Alif -- Alif lain. Pemerintah daerah harus lebih peka terhadap kondisi rakyatnya dengan membuat kebijakan yang benar-benar tepat sasaran. Jangan "memelihara" kantong-kantong kemiskinan di daerahnya demi mengejar dana pusat.

Salam @yb

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun