Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Beda Pribumi Malaysia dan Indonesia di Balik Kemenangan Mahatir

10 Mei 2018   16:52 Diperbarui: 12 Mei 2018   23:48 3236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahatir Muhammad dan Wan Azizah. Foto: bbc.com

Masih diperlukan data valid untuk sampai pada kesimpulan jika program Corporate Social Responsibility yang semula dimaksudkan sebagai bentuk "kasih" dari perusahaan besar untuk menghidupkan perekonomian kaum pribumi di sekitar tempat usahanya tidak memberi manfaatkan karena sekarang dikelola sendiri oleh organisasi yang terafiliasi dengan kelompok tersebut, bahkan dijadikan alat pembayar denda karena pelanggaran perda, seperti yang terjadi di Jakarta.

Tetapi fakta bahwa ribuan program dengan tujuan mengangkat perekonomian warga "pribumi"gagal total karena sampai hari ini kesenjangan sosial ekonomi masih sangat lebar. Mengapa? Karena kebijakan-kebijakan tersebut "banci". Meski semua paham kebijakan kredit mikro ditujukan untuk warga "pribumi" namun karena tidak berani menyebutkannya secara jelas, maka bukan salah komunitas lain yang memanfaatkannya.

Jadi, dibutuhkan keberanian semua pihak untuk menghilangkan stigma pribumi sebagai ancaman terhadap komunitas lain. Tentangan akan sangat hebat, tetapi para pemimpion Malaysia sudah mengajarkan pada kita, jika pemerintah konsisten maka semua pihak akhirnya bisa menerima dan tidak menjadi persoalan di tengah masyarakat.

Salam @yb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun