Pedagang kaus bertagar GantiPresiden dan SibukKerja di arena CFD pun ada yang mengaku untung hingga Rp 10 juta. Artinya dagangannya ada yang membeli. Tetapi siapa yang membelinya? Per orang ataukah diborong oleh satu kelompok tertentu? Masih membutuhkan penyelidikan lebih lanjut. Sebab umumnya kaus bernafas politik dibeli atau diproduksi oleh suatu kelompok dan dibagi-bagikan kepada masyarakat secara gratis. Ludesnya dagangan tidak dapat dijadikan dasar untuk mengukur animo masyarakat terhadap isu yang diusung.
Sebagai pembanding, peningkatan pesanan kaus dan atribut politik lainnya di Pasar Senen, Jakarta Pusat, tidak menggambarkan tingginya kesadaran politik masyarakat, apalagi preferensi terhadap partai tertentu. Mengapa? Karena pemesannya para pengurus partai politik, atau tim sukses kandidat yang tengah mengikuti kontestasi elektoral! Â Â
Memang masih terlalu dini untuk menyimpulkan adanya tangan-tangan tak terlihat dari kedua kubu yang mendorong terjadinya bentrokan. Tetapi bahwa ada pihak yang diuntungkan, juga tidak bisa diabaikan. Siapa yang diuntungkan? Kedua pihak!
Tagar 2019GantiPresiden yang menjadi simbol perlawanan terhadap pemerintah (baca: Jokowi) semakin kuat. Namun pada saat bersamaan juga bisa dijadikan pintu masuk bagi pihak kepolisian untuk "membatasi" ruang geraknya. Â Â Â Â
Kita berharap elite politik tidak melihat peristiwa di CFD sebagai "jalan" untuk tujuan yang lebih luas. Peristiwa ini harus dianggap sebagai "kecelakaan" sehingga semua pihak mestinya menahan diri.
Jangan benturkan masyarakat di level akar rumput karena sangat berbahaya. Silakan lanjutkan diskusi dan perdebatan di ruang-ruang yang semestinya. Jangan show of force di ruang-ruang publik. Sebab saat ini belum musim kampanye. Kelak ada waktunya untuk saling unjuk kekuatan di tempat dan waktu yang telah disepakati.
Kita juga berharap kepada masyarakat untuk tidak perlu ikut-ikutan kegiatan politik praktis. Baik kaus #2019GantiPresiden maupun #DiaSibukKerja adalah media politik yang jika dibawa ke ruang publik, bisa menimbulkan ketegangan atau  emosi warga lain yang berbeda aspirasi. Bisa juga dijadikan korban oleh teman sendiri. Sebab jika Anda memakai kaus #2019GantiPresiden di jalan, lalu dipukul orang, belum tentu pelakunya kubu lawan. Mungkin jadi pelakunya teman Anda sendiri dengan tujuan mendiskreditkan pihak lawan. Â
Jangan sampai, para elit yang terlihat berseberangan di layar kaca, asyik bercengkerama di balik dinding sambil bagi-bagi keuntungan, Anda yang memakai kaus  politik hanya untuk gagah-gagahan, menjadi korban.
Salam @yb
Sebagian materi sudah dipublikasikan di sini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H