Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Megawati dan Mitos-mitos PDIP

21 April 2017   07:02 Diperbarui: 21 April 2017   20:00 8647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu  elit PDIP  akan membantah hal-hal yang disebut di atas sebagai mitos. Mereka akan keukeuh mengatakan sebagai realitas yang sesungguhnya dengan menghadirkan sederet fakta usang. Sah-sah saja. Tetapi ingat, mengingkari hal itu sebagai mitos sama artinya dengan membenarkan prediksi sejumlah pihak bahwa PDIP akan terpuruk pasca Megawati.    

Kekalahan pada Pilgub Jawa Barat, Banten dan kini DKI Jakarta, menjadi alarm bagi warga PDIP. Sebab di tlatah Jawa, PDIP praktis hanya tinggal menguasai Jawa Tengah. Mirisnya, jagooan PDIP juga  banyak yang tumbang pada pilkada kabupaten/kota di Jawa Tengah, termasuk Yogyakarta. Bahkan pasangan calon yang diusung pada pilkada Kabupaten Cilacap- yang sejak 1999 menjadi lumbung suara PDIP, juga tumbang pada pilkada serentak 2017.  

Rentetan kekalahan tersebut tentu kurang elok jika dibebankan semata-mata kepada Megawati. Tetapi feeling politik dan kegagalan menangkap keinginan kader dan simpatisannya sehingga berujung pada kegagalan mencapai target kemenangan, harus menjadi bahan evaluasi. Waktu satu tahun sebelum gelaran Pemilu dan Pilpres 2019, bisa dijadikan pintu untuk memulai penjaringan mencari sosok pengganti Megawati.

  

Salam @yb

Tulisan terkait: 1, 2 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun