Tentu  elit PDIP  akan membantah hal-hal yang disebut di atas sebagai mitos. Mereka akan keukeuh mengatakan sebagai realitas yang sesungguhnya dengan menghadirkan sederet fakta usang. Sah-sah saja. Tetapi ingat, mengingkari hal itu sebagai mitos sama artinya dengan membenarkan prediksi sejumlah pihak bahwa PDIP akan terpuruk pasca Megawati.  Â
Kekalahan pada Pilgub Jawa Barat, Banten dan kini DKI Jakarta, menjadi alarm bagi warga PDIP. Sebab di tlatah Jawa, PDIP praktis hanya tinggal menguasai Jawa Tengah. Mirisnya, jagooan PDIP juga  banyak yang tumbang pada pilkada kabupaten/kota di Jawa Tengah, termasuk Yogyakarta. Bahkan pasangan calon yang diusung pada pilkada Kabupaten Cilacap- yang sejak 1999 menjadi lumbung suara PDIP, juga tumbang pada pilkada serentak 2017. Â
Rentetan kekalahan tersebut tentu kurang elok jika dibebankan semata-mata kepada Megawati. Tetapi feeling politik dan kegagalan menangkap keinginan kader dan simpatisannya sehingga berujung pada kegagalan mencapai target kemenangan, harus menjadi bahan evaluasi. Waktu satu tahun sebelum gelaran Pemilu dan Pilpres 2019, bisa dijadikan pintu untuk memulai penjaringan mencari sosok pengganti Megawati.
 Â
Salam @yb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H