Jokowi tidak ngewongke Anies? Bahkan terhadap para mantan pembantunya di kabinet yang berasal partai politik Jokowi tetap ngewongke dengan memberikan jabatan lain jika memang yang bersangkutan “tidak dipakai” lagi oleh partainya. Meski dicopot dari jabatan Menteri Perindustrian, Saleh Husin tetap memegang jabatan sebagai Ketua Dewan Pengawas Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) sampai akhirnya mundur sendiri setelah memperoleh jabatan wakil ketua umum di DPP Partai Hanura. Demikian juga Yuddy Chrisnandi yang didubes’kan setelah dicopot dari jabatan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Pengecualian mungkin hanya terjadi pada kasus Rizal Ramli. Usai dicopot dari jabatan Menko Kemaritiman, Rizal Ramli tidak lagi terdengar kiprahnya. Sempat mencoba peruntungan pada PIlkada DKI, namun gagal karena tidak ada partai politik yang melirik. Hanya saja secara umum Rizal Ramli memiliki “dosa” besar terhadap Jokowi, termasuk menimbulkan kegaduhan baik di kabinet maupun stakeholders, utamanya dalam kasus reklamasi Teluk Jakarta.
Lalu dosa apa yang telah dilakukan oleh Anies Baswedan sehingga sampai pada kesimpulan Jokowi tidak ngewongke? Tidak ada. Jokowi sangat ngewongke Anies. Bahkan secara khusus Jokowi bertemu dengan Anies di tengah panasnya situasi kampanye Pilkada DKI, tepatnya pada tanggal 1 November 2016. Momen itu diposting Anies di akun Twitter dengan disertai caption yang menunjukkan keduanya sangat dekat :
"Senang jumpa lg. Smg P @jokowi dimudahkan jalankan amanah memimpin Republik. Mugi2 tansah rahayu lan kalimpahan barokah saking Gusti Allah,"
Apakah Anies bakal menjadi rival Jokowi di Pilpres 2019? Pertanyaan itu juga sempat membuat Ahok terhenyak dan baru-baru ini memberikan klarifikasi. Sementara Anies sudah jauh-jauh hari sebelumnya membantah hal itu.
Yang mungkin belum banyak diketahui, Anies pun mendapat serangan terkait isu agama sebagaimana ditujukan kepada Ahok dan Jokowi saat pilpres dulu. Jika Ahok harus berjuang menepis sangkaan penistaan agama Islam, Anies pun tak kalah kedodorannya ketika didera isu Syiah.
Meski isu itu aneh mengingat Anies diusung oleh PKS di mana kader-kadernya sangat anti Syiah, namun tetap saja ada yang mempercayai. Langkah Anies menemui pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab untuk mengklarifikasi isu tersebut justru menjadi senjata bagi lawannya. Anies diangap permisif terhadap FPI yang oleh sebagian kalangan dicitrakan sebagai pembuat onar. Bahkan lembaga survei merilis terjadi penurunan elektabilitas pasca kunjungannya ke markas FPI.
Siapa yang memproduksi isu tersebut? Mengapa polanya sama?
Pesta demokrasi melahirkan banyak fragmen. Apapun itu kita semua berharap akan terpilih pemimpin yang dikehendaki oleh mayoritas masyarakatnya. Pilkada yang jujur, bersih dan bebas dari sabotase atas nama apapun, menjadi dambaan kita semua.
Sugeng ndalu, Bapak Presiden. Semoga tidur Anda semakin nyenyak.
salam @yb