Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Keliru Pikir Prof Yusril Soal Dokumen Munir

13 Oktober 2016   16:55 Diperbarui: 14 Oktober 2016   12:21 2136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mengapa Yusril bisa keliru pikir seolah dokumen tersebut masih ada di TPF? Ataukah ini hanya cara Yusril untuk menghindar dari tanggung jawab? Sebab menurut mantan anggota TPF Hendardi, ketika TPF memberikan dokumen hasil kerjanya kepada Presiden SBY, Yusril ikut hadir  dalam kapasitasnya sebagai Mensesneg.

Sebagai pakar hukum tata negara, Yusril mestinya ikut mendorong agar dilakukan pengusutan secara tuntas terkait keberadaan dokumen hasil kerja TPF yang menyelidiki kematian Munir. Sebab jika dibiarkan dan dianggap hal yang lumrah, maka bukan tidak mungkin ke depan akan banyak dokumen negara yang tidak jelas keberadaannya. Cukup sudah kasus “hilangnya” Surat Perintah Sebelas Maret yang dijadikan dasar Presiden Soeharto mengambil-alih kekuasaan dari Presiden Soekarno. Jangan sampai hal itu kembali terulang karena generasi mendatang pasti ingin mengetahui sejarah bangsanya secara akurat, otentik dan bisa dipertanggungjawabkan. Hal itu hanya bisa terwujud jika penyelenggara negara saat ini tidak abai untuk mendokumentasikan dokumen-dokumen kenegaraan sesuai klasifikasinya.

Salam @yb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun