Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Awas Makar, Jenderal!

20 Mei 2016   16:03 Diperbarui: 20 Mei 2016   21:28 2340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tudingan Suryadi jelas tendensius karena Agus Widojo adalah anak Mayjen (Anumerta) Sutoyo Siswomiharjo yang gugur dalam Geger 65 dan dinyatakan sebagai korban PKI sehingga dianugerahi gelar Pahlawan Revolusi.

Sedang Susi merupakan anak Haji Achmad Karlan dan Hajjah Suwuh Lasminah yang merupakan tokoh masyarakat Pangandaran, Jawa Barat. "Bapak-ibu saya membangun Masjid Agung Pangandaran dan membiayai sekolah-sekolah Muhammadiyah hingga dapat menggratiskan biaya pendidikan," ucap Susi.

Kini situasi semakin mengarah kepada upaya beberapa komponen bangsa untuk menggunakan kekuatan kelompoknya sebagai alat penekan baik kepada individu maupun organisasi yang dianggap kekiri-kirian. Kita juga melihat upaya kelompok-kelompok yang menggunakan dalih penegakan HAM, semakin masif menggelar kegiatan-kegiatan yang berkait dengan Geger 65. 

Festival Belok Kiri dan pemutaran film Pulau Buru Tanah Air Beta,  adalah contoh kegiatan yang dianggap oleh mereka yang kontra sebagai bukti adanya kebangkitan gerakan komunis di Indonesia.  

Kita berharap semua pihak menahan diri agar persoalan tidak semakin runcing. Kita tidak ingin masyarakat terkotak-kotak dalam kubu imajinier ciptaan sekelompok orang yang tidak mau menerima kebenaran, yang ketakutan dosa-dosanya terungkap, yang lebih senang hidup dibalut kecurigaan. Kita menolak pengkondisian situasi yang menjurus pada terjadinya tindakan inkonstitusional yang dilakukan oleh anasir-anasir anti demokrasi.

Kita menolak keras gerakan untuk melegalkan tindakan makar, dengan alasan apapun!

   

Salam @yb  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun