Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Titisan Pak Harto

9 Januari 2016   16:16 Diperbarui: 10 Januari 2016   01:55 3532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dengan cara berbeda, Jokowi juga berhasil memaksa parpol yang tadinya bersuara sangat keras- bahkan mengancam akan melengserkannya, berbalik arah menyatakan dukungan. Meski pernyataan politik seringkali bersayap – karena memang kalimat politik tidak memiliki titik, namun setidaknya Jokowi mampu merubah konstelasi politik dari posisi yang tadinya ‘dimusuhi’ menjadi ‘dibutuhkan’. Meski aku tidak menyukai teori konspirasi, namun ‘kerusuhan’ yang terjadi di ‘rumah’ Golkar dan PPP kuat diduga ada campur tangan istana- minimal membiarkan kerusuhan itu.

Keempat, pembangunan. Gelar Bapak Pembangunan- terlepas setuju atau tidak, disematkan kepada Pak Harto karena di masa kepemimpinannya, pembangunan  menjadi priotitas utama. Puluhan bandara, pelabuhan, jalan tol, bendungan dibangun  secara terukur melalui konsep Repelita (rencana pembangunan lima tahun). Meski dalam proses pembangunan tersebut terkadang “memakan korban” rakyat kecil- terutama terkait penggusuran lahan, dan hanya menguntung klik Cendana, namun tidak sedikit dari buah karya Pak Harto yang masih bisa dinikmati sampai sekarang. Misalnya Tol Cikampek, Waduk Kedungombo, Bandara Soekarno Hatta, dll.

Dalam satu tahun terakhir, pembangunan infrastruktur juga gencar dilaksanakan Presiden Jokowi. Tanpa kenal lelah, Jokowi memantau pembangunan dari Papua sampai Aceh. Bahkan ada beberapa pembangunan yang terus dipantau layaknya kepala proyek  seperti dalam pembangunan Tol Sumatera. Dari 3 kali blusukannya ke Lampung, dua di antaranya khusus untuk menengok perkembangan pembangunan jalan tol tersebut. Pembangunan pelabuhan, jalan-jalan di daerah perbatasan, hingga waduk di Nusa Tenggara, adalah bukti keseriusan Jokowi dalam upaya pemerataan pembangunan.

Tentu masih banyak persamaan lainnya, di samping beberapa perbedaan. Kita akan menjadi saksi apakah Jokowi akan mampu merubah waktu atau beliau yang diubah oleh waktu. Apakah Jokowi akan lebih besar dari Pak Harto ataukah hanya sebatas menjadi titisannya.

 

Salam @yb

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun