Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"The Wandering Earth 2", Awal Kisah Perjalanan Bumi Menemukan Rumah Barunya

17 Februari 2023   13:14 Diperbarui: 18 Februari 2023   20:01 3606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Wandering Earth yang ada di Netflix (Netflix.com)

Saya sangat suka dengan sajian CGI spektakuler yang menggambarkan mesin-mesin penggerak bumi, stasiun luar angkasa dengan kabel-kabel luar biasa panjang yang menjadi semacam lift penghubung antara bumi dan angkasa luar, mesin penggerak bumi berukuran raksasa layaknya mecha serta perang drone yang epik dan menawan. Rasanya seperti menonton film sci-fi ala Star Trek. Nikmat sekali dipandang mata.

Cultura.id
Cultura.id


Perihal unsur science-nya, bagi saya The Wandering Earth 2 cukup mampu menyajikan sisi edukatif walaupun berbalut cerita futuristis. Bagaimana narasi "what if" yang dibuat bagi saya bisa menghadirkan diskusi panjang bahkan bukan tidak mungkin akan memicu riset mendalam di masa depan tentang bagaimana cara mengatasai perubahan iklim yang bisa menganggu stabilitas dunia.

Flickeringmyth.com
Flickeringmyth.com

Salah satunya tentang digital life yang dalam film dikembangkan oleh karakter ilmuwan yang diperankan Andy Lau, tampak menjadi solusi yang menarik tentang konsep "hidup abadi" di masa depan.

Jika dilihat sekarang mungkin akan terasa tidak masuk akal. Karena perlu komputer dengan kemampuan pengolahan data secanggih apa untuk menghidupkan kembali memori seseorang yang telah mati dan disuntikkan A.I yang membuatnya mampu berinteraksi dan memberikan respon kepada manusia yang hidup.

Digitalspy.com
Digitalspy.com


Namun dengan tren digital life yang saat ini pun kita rasakan, rasanya hal "gila" seperti itu hanya tinggal menunggu waktu untuk benar-benar bisa dieksekusi. Keinginan manusia untuk "hidup"melewati ratusan generasi bukan lagi menjadi sebuah mimpi.

Hanya saja sama seperti filmnya, teknologi ini pasti akan menghadirkan kontroversi. Apakah digital life akan menjadi solusi sebuah peradaban modern tanpa manusia? Bukankah tak ada artinya sebuah peradaban jika tak ada manusia di dalamnya?

SCMP.com
SCMP.com


Hal lain yang konsisten disuarakan oleh franchise film ini adalah bagaimana bersatunya bangsa-bangsa di dunia menjadi harapan absolut atas permasalahan iklim yang semakin parah terjadi. Seakan menjadi kritik tentang sikap dunia saat ini yang terlihat acuh dan saling mengutamakan kepentingan sendiri. Padahal jika ada kesatuan dalam hal ini, bukan tidak mungkin kondisi bumi akan semakin membaik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun