Karakter yang ditampilkan dalam film ini cukup banyak namun tak ada yang benar-benar berhasil membuat saya peduli terhadap eksistensinya di film ini. Karena menurut saya karakter di sini benar-benar hanya sebagai pelengkap saja untuk memuluskan adegan-adegan rekonstruksinya tersebut.
Tentu cukup disayangkan mengingat film ini sudah cukup kuat dalam menghadirkan sebuah sajian disaster movie yang unik dan berbeda berkat kombinasinya dengan footage asli saat kejadian bencana. Jika saja level kedalaman karakter dinaikkan, sudah pasti film ini akan menjadi sebuah paket lengkap disaster movie.
Lantas apakah film ini mengecewakan? Tentu saja tidak.
Di luar minimnya adegan suspense dan drama dari karakter-karakter penting film ini, Notre Dame on Fire tetaplah sebuah disaster movie yang menarik untuk disaksikan. Apalagi jika nantinya film ini benar-benar masuk ke library Klik Film maka bolehlah memasukkan judul ini ke dalam wishlist.
Karena kita tak hanya disuguhkan adegan rekonstruksi kebakaran saja namun juga seakan diajak untuk mengelilingi gedung katedral dan menikmati segala karya seni klasik yang sudah terpajang selama ratusan tahun. Benar-benar luar biasa tim desain produksinya dalam menciptakan suasana katedral yang autentik.
Skor 7,5 untuk Notre Dame on Fire yang penulis tonton di gelaran World Cinema Week (WCW) minggu lalu. Menghibur, sarat pengetahuan baru dan unik.
Salam Kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H