Sudah sejak lama pengumuman proyek besar Netflix yang satu ini mengundang rasa penasaran para penikmat film di seluruh dunia.Â
Pasalnya, film aksi komedi yang memang sejak awal direncanakan untuk rilis di musim liburan tersebut menggabungkan tiga superstar Hollywood yang namanya sudah tidak asing lagi.Â
Mereka adalah Ryan Reynolds (Deadpool, Green Lantern), Dwayne Johnson (San Andreas, Jumanji), dan Gal Gadot (Wonder Woman, Fast Five).
Memiliki budget produksi yang konon menyentuh angka $200 Juta, harapan besar tentu disematkan pada Netflix terkait hasil akhir film tersebut. Di mana akhirnya di tanggal 12 November lalu, film ini sudah rilis dan bisa kita nikmati untuk menemani momen santai bersama keluarga di weekend ini.
Lantas, bagaimana kesan yang didapatkan setelah menyaksikan film tersebut? Apakah memuaskan?
Sejatinya tak ada sesuatu yang benar-benar baru yang ditawarkan film ini. Sebuah film action-adventure dengan bumbu komedi dan heist/perampokan, dengan referensi film sejenis yang sudah pernah kita saksikan sebelumnya. Contohnya seperti Indiana Jones dan National Treasures.
Karena di film ini, sang karakter utama memang harus berpetualang keliling dunia untuk mencari artefak kuno yang disebut dengan telur emas yang konon sangat berharga.
Namun tak hanya itu, ketiga protagonis utama yang image-nya memang sudah kuat pada franchise masing-masing nyatanya tetap menjadi diri mereka sendiri di film ini.Â
Maksudnya, kita tetap akan menyaksikan aksi cerewetnya Ryan Reynolds layaknya peran yang ia mainkan di Deadpool dan Free Guy, gaya Dwayne Johnson yang berwibawa sekaligus bodoh seperti perannya di Jumanji dan Jungle Cruise, serta peran elegan sekaligus femme fatale dari Gal Gadot, layaknya perannya dalam seri FF dan Wonder Woman.
Di satu sisi hal tersebut memang menarik, karena kita disuguhi penampilan khas masing-masing. Namun di sisi lainnya peran mereka jadi tak terasa spesial ataupun menyegarkan. Padahal tentu saja ada sedikit harapan dari penonton untuk melihat "sisi lain" dari ketiga main cast film ini.
Hanya saja untuk urusan komedi film ini cukup sukses menyampaikan tek-tokan jokesnya hingga punchline yang brilian di sepanjang film.Â
Dialog absurd dan menyebalkan khas Ryan Reynolds berpadu apik dengan mimik Dwayne Johnson yang jenaka akan selalu menghiasi berbagai adegan di film ini.
Di mana khusus Vin Diesel, jokes-nya seakan menyinggung konflik internal yang saat ini terjadi antara dirinya dengan Dwayne Johnson.
Sederhananya, dalam film ini ketiganya mampu mengembalikan ekspektasi penonton akan akting mereka berkat chemistry ketiganya yang bisa dibilang cukup baik.Â
Ketiganya mampu tampil baik pada adegan aksi yang intens, namun juga sangat baik kala harus menjadi komedian handal melalui dialog atau adegan konyol lainnya.
Selain jokes serta protagonis yang merupakan tiga superstar Hollywood paling terkenal saat ini, Red Notice juga berhasil menyuguhkan sajian aksi yang menghibur sekaligus menyenangkan.Â
Visual efek yang dibangun untuk menciptakan efek ledakan dan berbagai adegan aksi keren lainnya terlihat sangat realistis. Yang tentu saja memang nampak sesuai dengan budget mahal produksinya.
Pun budget mahal tersebut juga konon tidak hanya dipergunakan untuk keperluan CGI saja melainkan untuk membangun properti set, khususnya untuk kebutuhan latar tempat di gua atau ruangan bawah tanah. Karena practical set tersebut pastinya membutuhkan biaya yang jauh lebih besar dari pada CGI.
Dan seperti layaknya film petualangan pencarian harta karun lainnya, penonton pun akan dibawa untuk jalan-jalan keliling dunia termasuk mengunjungi pulau Bali (yang tidak nampak seperti pulau Bali, heuheu).Â
Di mana pada scene Bali ini juga menyertakan properti set berupa mobil brimob dan sedikit dialog berbahasa Indonesia yang, ehem, buruk.
***
Seperti yang sudah penulis bahas sebelumnya, Red Notice memang tidak menawarkan sesuatu yang benar-benar baru. Sehingga inilah yang menjadi titik lemah film ini.
Bahwasanya absurdnya motif dan ambisi para protagonisnya yang membuat mereka akhirnya terlibat dalam petualangan besar bersama pun menjadi poin lain yang membuat film dengan produksi bernilai $200 Juta ini terasa terlalu sederhana bahkan bisa dibilang cukup hambar. Sehingga mungkin bagi sebagian penonton akan timbul pertanyaan seperti "mengapa begini" dan "mengapa begitu".
Namun untuk penonton yang rindu sajian popcorn movie yang ringan, tak peduli dengan kedalaman cerita, namun tetap butuh visual yang memanjakan mata, Red Notice tetap menjadi rilisan baru yang cocok untuk dinikmati di weekend ini. Tak sulit untuk menyerap inti ceritanya karena film ini adalah tipikal film yang "The Rock banget".
Selalu ada aksi kepahlawanan penuh otot, sedikit intrik yang memberikan twist di akhir cerita, dan tentunya ending yang bahagia. Pun film ini juga cocok disaksikan seluruh anggota keluarga karena tak ada adegan sex ataupun kekerasan yang berlebihan. Meskipun memang untuk anak-anak tetap harus ada pengawasan dari orang tuanya.
Ya, film ini masih sangat menghibur dan layak tonton. Sehingga penulis memberikan nilai 7/10 untuk aksi komedi yang sangat jenaka ini.
Best Line: "I'm Ed Sheeran, b*tch!"
Salam Kompasiana!
