Bagi penyuka ikan boleh dicoba masakan Naniura yang merupakan ikan yang dibersihkan terlebih dahulu dari duri dan lendir. Yang dimatangkan dengan cara merendamnya dengan air asam Jungga atau jeruk purut. Bisa dibilang ini adalah Sushi versi Batak.
Atau mencoba ikan dalam olahan bumbu arsik yang khas serta ayam napinadar yang kaya akan rempah-rempah. Juga tak lupa ombus-ombus yang merupakan snack yang berasal dari adonan beras dan gula merah yang menggoda.
Bagi yang non-muslim, pilihan masakan olahan babi pun banyak ditawarkan di sepanjang jalan. Ada saksang, sop babi, dan babi panggang yang khas dan lezat.
The Art of Toba
Toba seakan tak pernah kehabisan aneka kesenian untuk dipamerkan. Karena Toba menawarkan berbagai macam seni dan budaya seperti Ulos, patung Batak, alat musik gondang, dan tari tor-tor yang bisa kita nikmati melalui museum yang tersebar di wilayah Toba dan sekitarnya.
Museum Huta Bolon, Museum TB Silalahi, dan Museum Tomok, menjadi beberapa pilihan museum yang bisa dinikmati di sela-sela kunjungan kita ke Danau Toba. Di sana kita bisa melihat segala karya seni juga kehidupan sosial budaya masyarakat Batak Toba di masa silam.Â
**
Seperti daerah wisata lainnya di Indonesia, pandemi memang memberikan dampak yang signifikan bagi perkembangan wisata di Danau Toba. Namun status Daerah Super Prioritas atau DSP Toba membuat Kemenparekraf bersama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) ngebut untuk merampungkan Integrated Tourism Master Planner (ITMP) atau rencana besar pengembangan pariwisata terintegrasi.
Dilansit dari wartakotalive.com, kabar baik itu disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno ketika mengunjungi Parapat, Simalungun, Sumatera Utara pada 10 Juni lalu.