Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Gagal Sangsi karena "Shang-Chi"

24 September 2021   08:51 Diperbarui: 25 September 2021   00:30 8392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings.| Sumber: Instagram @marvelstudios via Kompas.com

Semenjak saga Avengers original berakhir pada film Avengers: Endgame, penulis (bahkan mungkin pembaca juga) pernah berpikir mengenai bagaimana masa depan MCU setelah saga original ini berakhir. 

Pasalnya beberapa karakter utama yang imagenya sudah begitu kuat seperti Steve Rogers-nya Chris Evans, Tony Stark-nya Robert Downey Jr, dan Natasha Romanoff-nya ScarJo dipastikan tidak lagi ikut serta di fase selanjutnya terkait kontrak kerja mereka bersama Marvel. 

Pun kemudian ditambah berita menyakitkan bagi seluruh fans MCU, di mana Chadwick Boseman yang begitu karismatik memerankan T'Challa harus berpulang meninggalkan dunia ini.

cnnindonesia.com
cnnindonesia.com

Kalaupun di kemudian hari mereka muncul, sifatnya hanya sebagai cameo ataupun menjembatani cerita baru yang ingin dibangun seperti yang dilakukan Scarlett Johansson pada film Black Widow dan Chadwick Boseman yang suaranya muncul kembali di serial original Disney Plus, What If..?, yang memang sudah menyelesaikan proyek pengisian suara sebelum dirinya meninggal dunia.

Memang kita masih memiliki Chris Hemsworth, Anthony Mackie, Tom Hiddleston, Jeremy Renner, dan Mark Ruffalo di jajaran cast Avengers awal yang masih akan kita temui di proyek-proyek selanjutnya. Namun tetap saja pesona Chris Evans dan Robert Downey tak akan bisa tergantikan begitu saja.

Proyek-proyek baru MCU yang dihembuskan para petinggi Marvel dan Disney harus diakui memang sangat menarik. Kita bisa lihat bahwa proyek-proyek mendatang merupakan proyek ambisius demi menjaga kontinuitas film-film MCU hingga bertahun-tahun mendatang. Termasuk mulai membuat film berdasarkan IP karakter yang sebelumnya dipegang Fox seperti reboot Fantastic 4, sekuel baru Deadpool, dan X-Men yang tinggal menunggu waktu mengenai pengumuman rilisnya.

Fase 4 MCU (reddit.com)
Fase 4 MCU (reddit.com)

Jangan lupakan juga soal konsep multiverse yang nampaknya akan menjadi pondasi baru MCU, yang perkenalannya sudah dimulai di serial Loki dan akan lebih di expose pada film Spider-Man: No Way Home dan Dr. Strange in The Multiverse of Madness.

Tapi itu semua masih membuat penulis sangsi.

Sangsi akan seperti apa hype MCU di masa depan. Apakah masih bisa seperti sebelumnya, lebih baik, atau justru menurun karena penonton mulai bosan?

Apalagi kemudian ditambah bahwa series MCU di Disney Plus sampai sejauh ini belum memberikan performa yang "wow". WandaVision dan Loki memang baik, namun tidak memorable. Pun film Black Widow nampak sekadar muncul untuk mengenalkan karakter baru sebagai "pengganti" Natasha Romanoff, Yelena Belova.

Namun, sangsi itu pun gugur karena Shang-Chi.

Empire.com
Empire.com

Ya, Shang-Chi: The Legend of Ten Rings yang baru 2 hari lalu tayang di bioskop Indonesia ternyata menawarkan begitu banyak hal yang membuat saya kembali percaya akan masa depan MCU. Di mana Shang-Chi surprisingly mampu melebihi ekspektasi sekaligus meningkatkan lagi hype MCU yang sudah lama hilang.

Bagi saya, Shang-Chi tak sekadar film MCU yang merepresentasikan budaya Asia. Shang-Chi seakan menjadi penanda terkait tema seperti apa yang akan dibawa MCU di fase 4 ini dan fase-fase berikutnya.

So, ada beberapa poin yang penulis dapatkan setelah menonton film Shang-Chi dua hari lalu. Berikut ini adalah poin-poinnya.

Perpaduan Kosmik dan Mitologi

Dewa-dewi di semesta Marvel (sporcle.com)
Dewa-dewi di semesta Marvel (sporcle.com)

Jika fase 1 sampai 3 MCU lebih mengedepankan tema "alien invasion", maka di fase terbaru ini MCU seakan menegaskan bahwa cerita yang akan mereka kembangkan akan jauh lebih kaya, lebih filosofis, lebih rumit, dan mungkin akan lebih gelap dari sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan akan banyak unsur kosmik dan mitologi yang berpadu di fase terbaru kelak.

Di mana dalam MCU, unsur mitologi yang kuat selama ini hanya ada pada cerita Thor.

The Eternals sudah pasti akan menjadi film pembuka fase 4 yang akan membawa unsur mitologi dewa-dewi yang dibumbui tema kosmik lebih dalam sekaligus memasukkan unsur filosofis terkait eksistensi mereka dan manusia di alam semesta (atau ehmm..multi semesta?). Sementara Shang-Chi akan menjadi film yang memperkuat unsur mitologi yang lebih sempit, yaitu di bumi tempat manusia berada. 

Quantum Realm dalam MCU (sumber: newsweek.com)
Quantum Realm dalam MCU (sumber: newsweek.com)

Hal tersebut jelas akan semakin menarik karena perpaduan kisah mitologi yang unik dengan kosmik yang mindblowing akan menjadi tema cerita yang bisa dieksplorasi lebih luas. 

Hal yang memang dibutuhkan Marvel untuk memperkuat dan memperluas sebab-akibat pada film-film mendatangnya seperti Fantastic 4, Dr.Strange, bahkan Thor dan The Guardians of The Galaxy. Serta memperkuat berbagai teori multi semesta dan quantum leap yang eksis di semesta Marvel.

Nah, yang jadi pertanyaannya sekarang adalah seperti apa musuh besar atau musuh utama yang akan dimunculkan MCU di fase barunya kali ini? Mengingat Thanos sudah begitu memorable dan cukup kuat sebagai "raja terakhir".

Ya, cukup menarik untuk disimak.

Bukan Sekadar Film Representasi Asia

Simu Liu dan Awkwafina dalam Shang-Chi (screenrant.com)
Simu Liu dan Awkwafina dalam Shang-Chi (screenrant.com)

Seperti yang sudah ditulis sebelumnya, bahwasanya penulis sangsi akan Shang-Chi. Bukan hanya sangsi mengenai bagaimana kelanjutan MCU kelak namun juga sangsi pada film tersebut. 

Sangsi bahwa alih-alih akan menarik, film ini justru tak beda dengan film Hollywood lain yang seperti menggunakan template dalam memasukkan stereotip Asia.

Bahkan penulis sempat khawatir bahwa film ini memiliki kualitas yang tak jauh berbeda dari Ant-Man. Karena filmnya sama-sama dibuat dari karakter yang asing bagi orang awam.

Namun pada kenyataannya tidak.

Sebagai film yang dimaksudkan sebagai representasi kebudayaan Asia, Shang-Chi tak digarap secara biasa-biasa saja. Kualitasnya bisa dibilang setara dengan Black Panther yang merepresentasikan budaya Afrika.

Bahkan kalau boleh jujur, Shang-Chi jauh lebih "Asia" dibanding live action Mulan yang dirilis tahun lalu. *Sorry Disney, but this is the fact*

Screenrant.com
Screenrant.com
Shang-Chi tak sekadar jualan aktor mentereng dari Asia seperti Awkwafina, Simu Liu, Michelle Yeoh, dan Tony Leung. Shang-Chi juga mampu memotret kebudayaan Asia dengan sangat baik walaupun beberapa di antaranya muncul dalam screen time yang tak terlalu lama. Namun hal itu cukup relatable bagi kita sesama orang Asia.

Namun lebih dari itu, Shang-Chi menjadi jawaban akan kritik yang terus disematkan kepada Marvel. Bahwasanya selama ini karakter Asia dalam film Marvel selalu menjadi karakter pendukung saja.

Wong vs Abomination (reddit.com)
Wong vs Abomination (reddit.com)

Seperti Wong di Dr.Strange, Mantis di GOTG, dan Jimmy Woo di Ant-Man dan WandaVision. Belum lagi MCU senang mengubah karakter utama yang sejatinya Asia menjadi non-Asia seperti The Mandarin yang ternyata diperankan aktor bernama Trevor Slattery (Ben Kingsley) serta The Ancient One yang diperankan aktor asal Inggris, Tilda Swinton. 

Untuk The Mandarin, untungnya ada "revisi" melalui penjelasan yang masuk akal dalm film pendek All Hail The King dan diperkuat di salah satu scene pada film Shang-Chi.

Ya, penantian karakter utama Asia setelah 25 film MCU dirilis setidaknya terbayar lunas. Bahkan terbayar lebih karena nyatanya Shang-Chi bukanlah sekadar pelengkap. Ia sejatinya juga berperan sebagai game changer untuk masa depan MCU.

Karakter Villain yang Berkualitas

Hot.detik.com
Hot.detik.com

MCU memang pionir dalam membuat tren film yang terhubung satu sama lain atau kemudian kita kenal sebagai universe. MCU juga superior dalam menghidupkan sosok jagoan dalam komik ke layar lebar melalui casting yang tepat dan kualitas produksi film yang selalu di atas rata-rata.

Namun MCU selalu mendapatkan kritik pada sosok villain yang muncul di setiap film. Bahwasanya ambisi, latar belakang, dan alibi para penjahatnya tak benar-benar digarap dengan dalam. Praktis hanya Thanos dan Killmonger yang sejauh ini mendapatkan respon positif yang dominan.

Namun melalui Shang-Chi, penonton kembali disuguhkan sosok villain yang lebih "berisi", bahkan bisa lebih populer dibandingkan sosok sang pahlawan.

Screenrant.com
Screenrant.com

Adalah Wenwu yang diperankan Tony Leung yang menjadi sosok penjahat di film ini. Wenwu merupakan karakter baru yang corenya diambil dari musuh utama pada komik Shang-Chi, Fu Manchu. 

Namun alih-alih mengadaptasi full karakter komiknya yang cenderung rasis dan penuh stereotip Asia, Wenwu diciptakan sebagai karakter baru yang ambisi dan kejahatannya jauh lebih reasonable dan terasa universal. Tapi tetap membawa beberapa aspek dalam komiknya seperti ia adalah ayah Shang-Chi dan pemimpin organisasi teroris The Ten Rings.

Ya, melalui karakter Wenwu setidaknya bolehlah kita berharap bahwa MCU sudah mulai memperbaiki kualitas villainnya untuk film-film MCU mendatang.

Hype MCU Kembali Bersinar

Guardian.com
Guardian.com

Sebelum rilis Shang-Chi, hype MCU sejatinya sudah dimulai kembali sejak rilisan trailer Spider-Man: No Way Home beberapa waktu silam (baca di sini). Di mana melalui trailer tersebut, orang-orang kembali ramai menuliskan berbagai teori liar seputar MCU yang seringnya justru tak pernah kejadian -heuheu-. Namun tetap saja itu baru sekadar trailer yang berperan sebagai makanan pembuka, bukan sajian menu utamanya.

Dari awal hingga akhir film memang Shang-Chi nampak seperti film MCU pendatang baru lainnya. Berisi pengenalan karakter dan hubungannya dengan Ten Rings yang juga menjadi benang merah pada cerita trilogi Iron Man.

Sampai kemudian penonton diberikan efek kejut berupa cameo beberapa anggota Avengers yang bersama Shang-Chi mendiskusikan perihal kekuatan Ten Rings di akhir film. 

Sebuah scene singkat yang tak hanya membuat kita senang karena melihat lagi anggota The Avengers, namun juga membuat kita penasaran terkait apa sebenarnya Ten Rings itu dan seberapa besar kekuatannya?

Ada dua after credit scene yang muncul di film ini. Dan dua-duanya sama-sama menggugah kita untuk "kepo" di forum-forum fan theory.

Ya, hype MCU kembali bersinar melalui Shang-Chi.

**

Republika.co.id
Republika.co.id

Jika memungkinkan, menonton Shang-Chi di bioskop adalah pilihan terbaik. Hal tersebut dikarenakan Shang-Chi juga menyajikan berbagai adegan pertarungan spektakuler dan top notch CGI yang lebih maksimal jika disaksikan di layar lebar. Rasanya seperti menonton film kung-fu klasik namun dengan polesan yang lebih modern.

Namun lebih daripada itu, bagi para fans MCU memang tak boleh melewatkan Shang-Chi begitu saja. Hal itu dikarenakan Shang-Chi akan memiliki peranan besar dalam cerita MCU kelak.

Rollingstone.com
Rollingstone.com

Namun yang pasti, Shang-Chi sukses menjawab para Next-Gen MCU doubters seperti penulis, heuheu. Bahwa setidaknya sampai dengan rilisan film ini, MCU masih bisa menjaga kualitasnya dan hype bagi para penggemar bahkan penonton awam sekalipun. Menjadi penanda bahwa ambisi Kevin Feige dan Marvel Studios untuk menjadi "raja" di dunia movies based on comic books tak pernah meredup. Justru semakin kokoh dan "gila".

Shang-Chi memang bukanlah film MCU yang terbaik, namun harus diakui bahwa saya gagal sangsi karena Shang-Chi.

Salam Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun