Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Melihat Berbagai Fenomena Sosial Melalui Film Animasi

16 Juli 2021   23:49 Diperbarui: 17 Juli 2021   20:48 1653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grave of the Fireflies| Sumber: Studio Ghibli via Dictio.id

Film animasi memang selalu memiliki daya tarik sendiri bagi penonton segala usia. Selain karena tampilannya yang penuh warna, terkadang film animasi juga mampu menampilkan muatan drama yang berbeda dari film yang dibintangi aktor asli atau biasa disebut live action.

Selain itu, film animasi juga seakan lebih bebas menciptakan berbagai kondisi sureal dan mencampuradukkan antara sisi realistis dan fantasi tanpa harus terhalang oleh batasan apapun. 

Segalanya bisa diciptakan dalam sebuah ruang berisi gambar bergerak, yang lantas dilengkapi oleh berbagai efek visual yang menarik, voice acting yang memukau, dan cerita yang tak jarang disampaikan secara memikat.

Wall E| Sumber: Disney Pixar via Moviefone.com
Wall E| Sumber: Disney Pixar via Moviefone.com
Namun selain daripada itu, dalam perkembangannya film animasi tak lagi hanya menampilkan sisi fantasi dalam sebuah cerita. Ada berbagai macam pesan dan fenomena sosial yang kini mulai dimasukkan ke dalam ceritanya, di mana kemudian diolah sedemikian rupa agar tetap mudah dicerna penonton berusia muda. 

Meskipun memang tak sedikit yang kemudian menjadikan film atau serial animasi tersebut lebih cocok dikategorikan sebagai adult animation karena konten cerita yang terlalu dewasa.

Ada beberapa hal yang menyebabkan film animasi saat ini tak hanya berfokus pada sebuah cerita petualangan yang magis, seru, dan mudah dicerna saja, namun juga menyertakan pesan sosial sekaligus fenomena sosial yang relatable dengan kondisi dunia saat ini bahkan mungkin hingga bertahun-tahun ke depan nanti.

Grave of the Fireflies| Sumber: Studio Ghibli via Dictio.id
Grave of the Fireflies| Sumber: Studio Ghibli via Dictio.id
Yang pertama adalah karena melalui film animasi, pesan dan fenomena sosial tersebut dapat disampaikan secara implisit sehingga bisa lebih mudah dicerna melalui cerita yang terbungkus ringan.

Yang kedua adalah karena melalui film animasi, sang kreator mampu menciptakan sebuah gambaran keadaan yang mungkin sulit atau berbiaya sangat mahal apabila dibuat dalam versi live action.

Dan yang terakhir adalah pada film-film animasi yang didesain untuk semua umur, pesan sosial dan gambaran fenomena sosial tersebut memang dimaksudkan untuk lebih mudah dicerna oleh para penonton anak-anak. Sehingga pesan tersebut diharapkan mampu diserap oleh penonton pada usia sedini mungkin.

Lantas, film atau serial animasi apa saja yang membuat kita bisa melihat fenomena sosial di tengah-tengah cerita penuh warna dan magis itu?

So, ini dia beberapa contoh film dan serial animasi yang menunjukkan fenomena sosial dan bisa menjadi edukasi bagi anak cucu kita karena ceritanya yang tak lekang oleh waktu.

1. Wall-E (2008)

Wall E| Sumber: Disney Pixar via Kapanlagi.com
Wall E| Sumber: Disney Pixar via Kapanlagi.com
Tentu saja kita pasti mengenal cerita robot kecil pemungut sampah yang satu ini. Selain karena wujudnya yang lucu dan hampir tak ada dialog di sepanjang film, animasi yang diproduksi dan didistribusikan Disney-Pixar 13 tahun yang lalu tersebut dengan jelas memberikan gambaran betapa mengerikannya kondisi dunia apabila manusia diliputi keserakahan, konsumerisme tak terkendali, serta ketidakpedulian terhadap kondisi lingkungan.

Bumi menjadi kolam sampah raksasa yang pada akhirnya tak lagi bisa ditinggali dan dinikmati. Cerita petualangan dan kisah cinta wall-E dengan robot lainnya mungkin hanyalah pemanis. Namun gambaran mengerikan dunia yang diliputi sampah jelas merupakan pesan implisit yang sangat baik disampaikan kepada para penontonnya.

2. Up (2009)

Up| Sumber: Disney Pixar via Movies.disney.com
Up| Sumber: Disney Pixar via Movies.disney.com
Up juga menjadi film animasi yang diproduksi dan didistribusikan oleh Disney-Pixar 12 tahun yang lalu. Sebuah animasi yang tak hanya cantik secara visual namun juga dalam dari sisi penceritaan.

Up dengan jelas menggambarkan fenomena sosial dalam dua sisi. Sisi internal dalam diri Carl yang menua dalam kesendirian dan belakangan menyadari bahwa petualangan sejati dalam hidup ini adalah memiliki hubungan baik dengan orang lain dan sebisa mungkin mempertahankannya sebelum menyadari kebaikannya setelah orang itu tiada.

Sementara dari sisi eksternal adalah gambaran kondisi lingkungan modern yang cukup toxic, tidak berpihak pada yang lemah, dan betapa dunia lebih menghargai pembangunan gedung bertingkat dibanding sejarah dan kebahagiaan warga atas tanah yang mereka miliki.

3. The Breadwinner (2017)

The Breadwinner | Sumber: Cartoon Saloon via Independent.co.uk
The Breadwinner | Sumber: Cartoon Saloon via Independent.co.uk
Film animasi 2D yang diproduseri oleh Angelina Jolie ini begitu gamblangnya menceritakan kondisi Afghanistan yang dikuasai Taliban, melalui kacamata seorang gadis berusia 11 tahun, Parvana, yang terpaksa harus menjadi breadwinner (seseorang yang mencari uang untuk keluarganya) di tengah kondisi perang yang mencekam.

The Breadwinner begitu realistis karena kita diajak untuk merasakan ketakutan, kebingungan, sekaligus keberanian Parvana yang terus berkembang dari awal hingga akhir cerita. 

Selain itu kita juga diajak untuk melihat bagaimana kebudayaan wanita Afghanistan dan betapa setiap pengorbanan yang mereka lakukan bagi keluarganya menjadi terasa begitu penting sekaligus haru dan menyentuh.

Film ini seakan bercerita dalam suasana berduka.

4. Grave of The Fireflies (1988)

Grave of the Fireflies| Sumber: Studio Ghibli via Liputan6.com
Grave of the Fireflies| Sumber: Studio Ghibli via Liputan6.com
Film anime buatan Studio Ghibli ini memiliki cerita yang tergolong gelap dan berat apabila disaksikan oleh anak-anak. Walaupun coretan gambarnya berwarna dan menarik mata, khas Studio Ghibli, namun gambaran nyata tentang betapa jahatnya sebuah perang dan mengerikannya efek yang terjadi setelah itu mungkin bisa terasa traumatis apabila disaksikan anak-anak.

Animasi ini juga diangkat dari sebuah cerita pendek semi biografi karya Akiyuki Nosaka, berdasarkan pengalaman nyata yang ia alami pada saat sebelum, ketika, dan sesudah pengeboman di kota Kobe, tahun 1945. Membuat film ini semakin terasa realistis dan menyentuh.

5. Japan Sinks: 2020 (2020)

Japan Sinks: 2020| Sumber: Netflix.com
Japan Sinks: 2020| Sumber: Netflix.com
Japan Sinks:2020 adalah sebuah serial anime produksi Netflix yang menggambarkan kondisi Jepang yang tenggelam karena bencana di era modern. Sebuah cerita sci-fi dalam balutan adult animation yang menarik karena begitu gamblangnya memberikan gambaran kondisi sosial masyarakat yang mungkin terjadi saat dan pasca bencana.

Japan Sinks: 2020 memberikan fenomena sosial saat bencana alam yang jauh lebih mengerikan dari bencana alam itu sendiri, karena sifat manusia yang tak terkontrol ketika dunia tak lagi memiliki aturan. 

Pencurian, pembunuhan, pemerkosaan, dan berbagai tindakan amoral lainnya menyelimuti Jepang yang tinggal menghitung hari sampai benar-benar dilahap oleh lautan.

Sebuah fenomena sosial yang rasanya sangat realistis apabila terjadi bencana besar yang tak terkendali di era modern ini.

***

Tentunya masih banyak lagi film atau serial animasi yang menyertakan berbagai fenomena sosial sebagai bumbu tambahan dalam penceritaan penuh petualangan magis yang memikat. 

Namun 5 contoh di atas hanyalah sedikit bukti bahwa film dengan sisipan fenomena sosial yang berat sekalipun nyatanya bisa dibentuk menjadi cerita ringan yang penuh warna dan berbagai aksi yang tak hanya seru namun juga lucu.

Beberapa di antaranya seperti Breadwinner dan Japan Sinks memang terasa cukup depresif. Namun akhir cerita yang penuh harapan nyatanya masih bisa menjadi bumbu penyedap yang lantas membuat film tersebut masih menarik untuk dinikmati.

Adultanimation.com
Adultanimation.com
Karena pada akhirnya, film animasi juga mampu menjadi sarana edukasi yang baik terkait fenomena sosial yang terjadi di sekitar kita. Melalui film animasi juga terkadang pesan tersebut mampu terserap lebih baik karena cara bercerita dan visualisasi yang unik dan berbeda dari versi live action yang sudah biasa kita nikmati.

So, selamat menikmati pekan animasi dan selamat menyaksikan ribuan film animasi yang sangat baik dalam menceritakan kondisi dunia dan lingkungan sekitar kita dengan sangat realistis namun tetap magis dan artistik. 

Semoga melalui animasi, kita sebagai manusia ikut tergerak untuk bersuara bahkan melakukan aksi nyata demi kondisi dunia yang lebih baik lagi.

Salam kompasiana!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun