Film animasi memang selalu memiliki daya tarik sendiri bagi penonton segala usia. Selain karena tampilannya yang penuh warna, terkadang film animasi juga mampu menampilkan muatan drama yang berbeda dari film yang dibintangi aktor asli atau biasa disebut live action.
Selain itu, film animasi juga seakan lebih bebas menciptakan berbagai kondisi sureal dan mencampuradukkan antara sisi realistis dan fantasi tanpa harus terhalang oleh batasan apapun.Â
Segalanya bisa diciptakan dalam sebuah ruang berisi gambar bergerak, yang lantas dilengkapi oleh berbagai efek visual yang menarik, voice acting yang memukau, dan cerita yang tak jarang disampaikan secara memikat.
Meskipun memang tak sedikit yang kemudian menjadikan film atau serial animasi tersebut lebih cocok dikategorikan sebagai adult animation karena konten cerita yang terlalu dewasa.
Ada beberapa hal yang menyebabkan film animasi saat ini tak hanya berfokus pada sebuah cerita petualangan yang magis, seru, dan mudah dicerna saja, namun juga menyertakan pesan sosial sekaligus fenomena sosial yang relatable dengan kondisi dunia saat ini bahkan mungkin hingga bertahun-tahun ke depan nanti.
Yang kedua adalah karena melalui film animasi, sang kreator mampu menciptakan sebuah gambaran keadaan yang mungkin sulit atau berbiaya sangat mahal apabila dibuat dalam versi live action.
Dan yang terakhir adalah pada film-film animasi yang didesain untuk semua umur, pesan sosial dan gambaran fenomena sosial tersebut memang dimaksudkan untuk lebih mudah dicerna oleh para penonton anak-anak. Sehingga pesan tersebut diharapkan mampu diserap oleh penonton pada usia sedini mungkin.
Lantas, film atau serial animasi apa saja yang membuat kita bisa melihat fenomena sosial di tengah-tengah cerita penuh warna dan magis itu?
So, ini dia beberapa contoh film dan serial animasi yang menunjukkan fenomena sosial dan bisa menjadi edukasi bagi anak cucu kita karena ceritanya yang tak lekang oleh waktu.
1. Wall-E (2008)
Bumi menjadi kolam sampah raksasa yang pada akhirnya tak lagi bisa ditinggali dan dinikmati. Cerita petualangan dan kisah cinta wall-E dengan robot lainnya mungkin hanyalah pemanis. Namun gambaran mengerikan dunia yang diliputi sampah jelas merupakan pesan implisit yang sangat baik disampaikan kepada para penontonnya.
2. Up (2009)
Up dengan jelas menggambarkan fenomena sosial dalam dua sisi. Sisi internal dalam diri Carl yang menua dalam kesendirian dan belakangan menyadari bahwa petualangan sejati dalam hidup ini adalah memiliki hubungan baik dengan orang lain dan sebisa mungkin mempertahankannya sebelum menyadari kebaikannya setelah orang itu tiada.
Sementara dari sisi eksternal adalah gambaran kondisi lingkungan modern yang cukup toxic, tidak berpihak pada yang lemah, dan betapa dunia lebih menghargai pembangunan gedung bertingkat dibanding sejarah dan kebahagiaan warga atas tanah yang mereka miliki.
3. The Breadwinner (2017)
The Breadwinner begitu realistis karena kita diajak untuk merasakan ketakutan, kebingungan, sekaligus keberanian Parvana yang terus berkembang dari awal hingga akhir cerita.Â
Selain itu kita juga diajak untuk melihat bagaimana kebudayaan wanita Afghanistan dan betapa setiap pengorbanan yang mereka lakukan bagi keluarganya menjadi terasa begitu penting sekaligus haru dan menyentuh.
Film ini seakan bercerita dalam suasana berduka.
4. Grave of The Fireflies (1988)
Animasi ini juga diangkat dari sebuah cerita pendek semi biografi karya Akiyuki Nosaka, berdasarkan pengalaman nyata yang ia alami pada saat sebelum, ketika, dan sesudah pengeboman di kota Kobe, tahun 1945. Membuat film ini semakin terasa realistis dan menyentuh.
5. Japan Sinks: 2020 (2020)
Japan Sinks: 2020 memberikan fenomena sosial saat bencana alam yang jauh lebih mengerikan dari bencana alam itu sendiri, karena sifat manusia yang tak terkontrol ketika dunia tak lagi memiliki aturan.Â
Pencurian, pembunuhan, pemerkosaan, dan berbagai tindakan amoral lainnya menyelimuti Jepang yang tinggal menghitung hari sampai benar-benar dilahap oleh lautan.
Sebuah fenomena sosial yang rasanya sangat realistis apabila terjadi bencana besar yang tak terkendali di era modern ini.
***
Tentunya masih banyak lagi film atau serial animasi yang menyertakan berbagai fenomena sosial sebagai bumbu tambahan dalam penceritaan penuh petualangan magis yang memikat.Â
Namun 5 contoh di atas hanyalah sedikit bukti bahwa film dengan sisipan fenomena sosial yang berat sekalipun nyatanya bisa dibentuk menjadi cerita ringan yang penuh warna dan berbagai aksi yang tak hanya seru namun juga lucu.
Beberapa di antaranya seperti Breadwinner dan Japan Sinks memang terasa cukup depresif. Namun akhir cerita yang penuh harapan nyatanya masih bisa menjadi bumbu penyedap yang lantas membuat film tersebut masih menarik untuk dinikmati.
So, selamat menikmati pekan animasi dan selamat menyaksikan ribuan film animasi yang sangat baik dalam menceritakan kondisi dunia dan lingkungan sekitar kita dengan sangat realistis namun tetap magis dan artistik.Â
Semoga melalui animasi, kita sebagai manusia ikut tergerak untuk bersuara bahkan melakukan aksi nyata demi kondisi dunia yang lebih baik lagi.
Salam kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H