"Jika Mars yang gersang mereka bisa hijaukan, mengapa tidak melakukan hal yang sama kepada bumi?" - Space Sweepers-
Korea Selatan memang nampak tak ada habisnya memberikan kejutan dalam film-filmnya. Setelah terkenal dengan K-drama, industri perfilman Korea Selatan terus berinovasi dengan berbagai genre filmnya.
Film bergenre action pun kini sudah sangat banyak lengkap dengan berbagai sub genrenya. Pun begitu dengan genre horror yang lantas melambungkan kembali nama Korea Selatan lewat sub genre zombienya seperti pada waralaba Train To Busan, serial Kingdom, hingga yang terbaru #Alive.
Jangan lupakan juga berbagai drama dengan isu sosial yang padat seperti pada Parasite yang juga kemudian diakui sebagai film Asia pertama yang berhasil menyabet penghargaan tertinggi dalam ajang Oscar. Setelahnya kita tahu bahwa Korea Selatan tak akan pernah lagi mengerem produksi film-filmnya. Korea semakin haus dan penasaran untuk menaklukkan pasar global lebih banyak lagi.
Berlatar tahun 2092 di mana bumi bukanlah menjadi planet yang aman untuk ditempati, Space Sweepers lantas menceritakan 4 orang kru kapal pengumpul sampah angkasa luar bernama Victory yang secara tak sengaja menemukan seorang anak kecil bernama Dorothy (Park Ye-rin). Dorothy kemudian diketahui sebagai robot humanoid yang juga merupakan senjata pemusnah massal yang berbahaya.
Mereka yang tak mau mengambil resiko pun lantas berencana untuk mengembalikan anak tersebut dengan gantinya imbalan berupa uang. Namun ternyata, di titik itulah perjanjian bisnis mereka mengarah ke berbagai kejadian berbahaya. Sekaligus menuntun mereka pada misteri dan rahasia yang tak pernah mereka duga sebelumnya.
Petualangan para kru kapal Victory pun lantas dimulai. Dengan Captain Jang (Kim Tae-ri) memimpin para anggota kru terbaiknya yaitu Tae-Ho (Song Joong-Ki), Tiger Park (Seon Jin-kyu), serta si robot lucu dan cerdas, Bubs (Hae Yoo-jin).
Melintasi Angkasa yang Megah dan Menakjubkan
Selayaknya film action sci-fi bertema angkasa luar lainnya, Space Sweepers juga berhasil menyajikan beragam adegan aksi seru dengan CGI yang melimpah dan memuaskan mata. Penonton seakan diajak berpetualang mengarungi angkasa luas yang megah dan menakjubkan.
Bahkan menurut penulis, kualitas action dan CGI-nya tak kalah dengan film sci-fi Hollywood yang sudah lebih dulu dikenal dunia. Mulai dari penggambaran landscape ruang angkasa, permainan tata cahaya ketika pertempuran menggunakan pesawat, hingga gerakan robot Bubs yang sangat detail dan halus, membuat penulis tak jarang berdecak kagum.
Bahkan jika dibandingkan dengan film sci-fi Asia lainnya yang juga cukup mencuri perhatian yaitu The Wandering Earth (baca di sini), Space Sweepers nampak lebih baik dalam implementasi CGI-nya. Padahal budget Space Sweepers yang sebesar $22 juta hanya setengahnya The Wandering Earth yang berbudget $ 50 juta.
Dari segi visual kekurangannya bagi penulis hanya satu. Yaitu alangkah lebih megah dan memuaskannya apabila bisa menyaksikan film ini pada layar sebesar mungkin, yaitu pada layar bioskop. Karena percayalah, durasi 2 jam 16 menitnya benar-benar memanjakan mata kita apalagi jika disaksikan pada layar bioskop.
Cheesy namun Tetap Menarik
Namun meskipun terasa cheesy, film yang juga menjadi film pertama Song Joong-ki pasca perceraian "Song-Song Couple" beberapa waktu lalu tersebut justru masih menarik untuk diikuti. Pasalnya Space Sweepers juga masih memberikan ruang untuk porsi drama yang cukup menyentuh, dengan penempatan adegan dan dialog yang juga terasa sangat pas, pun tidak terkesan dipaksakan.Â
Dan di sepanjang perjalanannya kita akan melihat transformasi sosok Tae-ho yang sebelumnya begitu egois menjadi sosok yang berani berkorban bagi kru kapal lainnya, bahkan yang terutama bagi Dorothy yang sebelumnya justru dianggap sebagai ladang uang baru untuk memenuhi ambisi hidupnya.Â
Penulis juga merasakan nuansa yang dibawa film ini seperti kombinasi dari anime seperti Cowboy Bebop, film The Guardian of The Galaxy, Solo: A Star Wars Story, hingga Blade Runner 2049. Nuansa sci-fi dan cyberpunk-nya sangat kental di samping petualangan angkasa luar yang lucu dan hangat sebagai sajian utamanya. Unik dan terasa menyegarkan.Â
Bahkan uniknya komunikasi antar aktor Asia dan Barat tersebut tetap menggunakan bahasa masing-masing, karena pada film ini mereka menggunakan semacam alat penerjemah bahasa otomatis yang canggih. Sebuah cara yang bagi penulis terasa sederhana dan anti ribet dari sutradara dan penulis skenarionya untuk mengatasi kendala bahasa antar aktornya, heuheu.
Penutup
Setelah The Wandering Earth mencuri perhatian publik dunia karena Tiongkok bisa membuat sci-fi disaster movie berkualitas tinggi, Asia pada akhirnya kembali menjadi perbincangan lewat Space Sweepers asal Korea Selatan. Sebuah film sci-fi angkasa luar yang proper walaupun dengan budget yang tak sebesar film-film sci-fi Hollywood.
Menjadi semacam bukti bahwa perfilman Asia memang sedang dalam puncak kebangkitannya. Karena imajinasi liar yang sebelumnya mungkin hanya berakhir pada kertas naskah, kini benar-benar bisa direalisasikan dengan hasil produksi yang juga tidak "kaleng-kaleng".Â
Space Sweepers mungkin bukanlah film sci-fi dengan cerita terbaik. Namun bagi para penggemar sci-fi, Space Sweepers sudah lebih dari cukup untuk memuaskan dahaga akan film petualangan yang seru, penuh aksi, kaya CGI berkualitas tinggi, serta bumbu drama yang menyentuh dan terasa pas porsinya.
So, siap berpetualang bersama Song Joong-ki dan kawan-kawan? Space Sweepers penulis berikan skor 7,5/10.
Selamat menonton. Salam Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H