Demon Slayer memang memiliki cerita yang dewasa dan serius. Namun layaknya anime lainnya, selipan humor dan momen haru juga tetap disematkan di beberapa adegannya.
Dan dalam film ini unsur komedinya layak untuk diacungi jempol. Kemunculannya tak begitu sering namun selalu maksimal dalam memberikan punchline yang mengundang gelak tawa hebat. Unsur komedinya mampu menghadirkan momen lucu pada adegan yang tak terduga. Semuanya disajikan secara pas tanpa terasa berlebihan.Â
Pun momen haru juga tetap disematkan dalam film ini. Khususnya adegan yang mengingatkan Tanjiro pada momen kehilangan anggota keluarganya. Di mana rasa sakit, rindu, sesal begitu hebat berpadu, dan penonton seakan diizinkan untuk merasakan juga kepedihan itu.
5.Cerita yang Semakin Matang
Tak dapat dipungkiri bahwa kematian menjadi unsur yang cukup penting dalam membangun keseluruhan cerita pada film ini. Di mana kita diizinkan untuk melihat kepedihan Tanjiro sekali lagi.
Namun hal itu jugalah yang lantas membuat film ini terasa semakin matang. Tanjiro bukan hanya belajar untuk menguasai dirinya dan melampiaskan dendamnya kepada para iblis semata. Lebih dari itu, Tanjiro dituntut untuk bisa lepas dari keterikatan terkait penyesalan di masa lalunya, untuk kemudian melangkah dan fokus pada apa yang seharusnya dia lakukan.
Tentunya ini akan menjadi jembatan yang kokoh untuk memulai kisah Tanjiro baru di musim keduanya kelak. Di mana kematangan dan kedewasaannya akan mampu membawa petualangan Tanjiro dan kawan-kawan ke level yang lebih tinggi.
Penutup
Jika anda menyukai anime, apalagi mengikuti cerita Kimetsu no Yaiba yang fenomenal, tentu saja jangan sampai melewatkan film Demon Slayer The Movie: Mugen Train. Pasalnya perpaduan visual indah dan scoring yang memanjakan mata dan telinga ini memang paling mantap disaksikan pada layar sebesar mungkin.