Menyaksikan film ini pada layar lebar dengan kualitas sound system yang mumpuni tentu saja membuat kita seakan ikut masuk ke dalam ceritanya. Jelas, ini bukanlah film horor main-main.
18 nominasi serta 13 kemenangan yang diraihnya, termasuk pada ajang bergengsi seperti Asian Film Awards, Golden Horse Awards, serta Taipei Film Festival, jelas membuktikan bahwa teknis film ini memang digarap sangat serius. Di mana pada akhirnya berhasil meraih berbagai piala seperti pada kategori Best Visual Effect, Best Art Direction, Best Sound Design, hingga Best Film.
Gingle Wang jelas sangat apik memainkan perannya sebagai gadis belia yang terpaksa masuk ke dalam misteri sejarah berdarah. Perannya di sini sangat emosional dan pembawaannya sangat natural.
Pun chemistrynya dengan Meng-Po Fu yang memainkan karakter seorang guru, Chang Ming-Hui, cukup believable sekaligus manis. Membuat kita ikut terbuai pada cerita cinta mereka yang manis sekaligus tragis.
Sementara Jing-Hua Tseng berhasil menjadi scene stealer berkat sosoknya yang kharismatik dan idealis. Keberaniannya mampu tersampaikan dengan baik kepada penonton, meskipun rasa takut akan kesepian dan kematian juga kerap keluar dari dalam tubuh kurusnya.
Tentang Sejarah Kelam dan Kebenaran yang Dibungkam
Sehingga bisa dibilang bahwa Detention justru menampilkan kengerian yang berasal dari manusia itu sendiri alih-alih kengerian yang berasal dari hantu. Karena sejatinya memang tak ada yang lebih menyeramkan dari kemampuan manusia membunuh sesamanya dalam kondisi sadar, hanya karena masalah perbedaan dan sikap yang tak sejalan.
Detention juga berbicara tentang bagaimana membungkam kebenaran menjadi cara paling efektif untuk mengatur kehidupan dengan cara yang dirasa paling benar. Memelihara kebodohan justru dirasa diperlukan agar kelak tak ada yang berani melawan ketidakadilan dan kebobrokan suatu tirani. Di mana hal tersebut ironisnya juga masih terjadi di berbagai belahan dunia hingga saat ini.
***