Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Detention", Teror Mencekam yang Mengungkap Sejarah Kelam

22 Desember 2020   18:17 Diperbarui: 22 Desember 2020   21:15 2289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film baru di bioskop selain WW84 yang sejatinya juga menarik untuk disaksikan adalah Detention. Film asal Taiwan arahan sutradara John Hsu ini memang bergenre horor, namun ternyata Detention bisa dibilang lebih dari sekadar horor.

Hal tersebut dikarenakan konten yang ditawarkan oleh Detention lebih dari sekadar adegan-adegan yang membuat bulu kuduk berdiri ataupun jantung berdegup kencang, melainkan dikarenakan film ini juga mengambil tema politik yang cukup berani.

Berlatar tahun 1962 ketika Taiwan sedang berada pada masa White Terror dan dunia sedang dalam pengaruh perang dingin antara Amerika Serikat dan Soviet. Pada masa itu Taiwan berada dalam masa pemerintahan otoriter yang digerakkan oleh hukum militer sehingga menyebabkan kebebasan berekspresi warga dikendalikan. Bahkan siapapun yang menentang pemerintahan akan dibungkam bahkan dihilangkan.

Detention kemudian menangkap kengerian masa itu melalui sudut pandang dua karakter utamanya yaitu Fang Ray-Shin (Gingle Wang) serta Wei Chong-Ting (Jing-Hua Tseng). Fang mendapati dirinya terbangun sendirian di ruang kelas sekolahnya pada suatu malam dan menyadari ada yang tak beres dengan apa yang ia alami setelah dirinya melihat berbagai kejadian supranatural di sekolah tersebut.

Asia.nikkei.com
Asia.nikkei.com
Di tengah usahanya mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, Fang lantas bertemu dengan Wei yang ternyata juga sama-sama terbangun setelah ketiduran di ruang kelasnya. Wei dan Fang pun seketika bekerjasama, menelusuri setiap sudut sekolahnya untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di sekolahan tersebut.

Berbagai kejadian mistis, penampakan hantu, dan berbagai tanda aneh yang tersebar di sekolah itu pun lantas menjadi modal mereka untuk terus melakukan investigasi. Investigasi yang pada akhirnya menyeret mereka kepada fakta kelam terkait adanya penculikan dan pembunuhan anggota klub buku di sekolah tersebut.

Lantas, apa sebenarnya fungsi Fang dan Wei di malam itu? Apa sebenarnya yang ingin ditunjukkan para makhluk gaib di sekolah tersebut melalui mereka?

Adaptasi Video Gim yang Tidak Mengecewakan

Tangkapan gim Detention versi Nintendo Switch. Dokpri
Tangkapan gim Detention versi Nintendo Switch. Dokpri
Mungkin sudah banyak yang tahu bahwasanya film ini berangkat dari sebuah video gim best seller yang ditelurkan developer indie bernama Red Candle Games, yang dirilis pada bulan Januari tahun 2017 silam. Sebuah gim berjenis 2D Side Scrolling ini dirilis secara multiplatform untuk android, Playstation 4, Nintendo Switch, serta tersedia juga di toko gim digital, Steam.

Penulis sendiri sudah sempat menjajal gim ini di platform Nintendo Switch. Meskipun tampilannya tak semewah franchise gim horor semacam Resident Evil atau Evil Dead misalnya, namun tak bisa dipungkiri gim ini sangat menyeramkan.

Gim yang memang kuat dalam unsur storytellingnya ini memang tidak memiliki banyak kontrol untuk dikuasai. Hanya menggerakkan karakter ke samping kiri dan kanan serta menekan tombol aksi saat membuka pintu ataupun menemukan item yang diperlukan saat misi berjalan. Sisanya hanya berlari menghindari hantu yang muncul.

Sangat sederhana. Namun percayalah, kemunculan hantunya benar-benar menyebalkan.

Tangkapan layar gim Nintendo Switch. Sumber:dokpri
Tangkapan layar gim Nintendo Switch. Sumber:dokpri
Menariknya Detention versi film bisa begitu detail menangkap berbagai elemen yang muncul dalam video gimnya. Sehingga meskipun dalam filmnya unsur dramanya jauh lebih kuat, detail, dan emosional, namun unsur utama dalam gim termasuk desain berbagai makhluk halusnya tidak dihilangkan. Sehingga bagi yang sudah memainkan gimnya pasti akan terpuaskan oleh berbagai elemen penting yang diikutsertakan ke dalam filmnya.

Pun bagi yang belum pernah memainkan gimnya rasanya juga tidak akan merasa aneh. Karena meskipun beberapa desain hantunya terasa asing dan penuh metafora, visualisasi latar sekolah Greenwood yang kelam dan angker nyatanya berhasil dihidupkan dengan apik dan tentunya mampu membuat bulu kuduk penonton merinding.

Singkatnya Detention adalah film adaptasi video gim yang tidak mengecewakan.

Horor Padat dengan Visual Memikat

Sumber:asianmoviepulse.com
Sumber:asianmoviepulse.com
Seperti yang sudah penulis sampaikan di awal tulisan, Detention sejatinya adalah sebuah film horor yang dipadatkan dengan cerita tragis terkait kejadian nyata di Taiwan puluhan tahun silam. Sehingga film ini juga bisa disebut sebagai historical horror karena mengambil elemen penting dalam sejarah yang lantas dikombinasikan dengan cerita fiksi yang menggugah.

Sebagai penonton, kita disuguhi semacam drama tiga babak di film ini. Di mana pada tiap babaknya memberikan kita tone cerita yang berbeda yang pada ujungnya menjadi konklusi atas setiap pertanyaan yang muncul.

Marcusgohmarcusgoh.com
Marcusgohmarcusgoh.com
Pada babak pertama kita diajak untuk berkenalan dengan tokoh utama sekaligus menunjukkan kejanggalan apa yang dialaminya. Bagaimana berbagai gangguan makhluk gaib muncul serta bagaimana awal mula karakter utama tersebut terbangun di ruangan kelas yang gelap dan mencekam.

Memasuki babak keduanya barulah kita disuguhi berbagai misteri yang membentuk cerita utama film ini. Karena tak hanya teror dari makhluk gaib saja yang muncul, namun juga gambaran kelam terkait teror propaganda pemerintah terhadap komunisme yang lantas menjadi semacam flashback panjang yang menarik.

Di babak ketigalah menjadi konklusi atas rentetan kejadian yang terjadi di awal film. Pada babak ini jugalah cerita film yang sebelumnya lebih mendebarkan berubah ke arah yang lebih emosional bahkan manis. Menjadi semacam obat penenang setelah sebelumnya digempur oleh aneka teror yang membuat kita sulit bernapas.

Asianmoviepulse.com
Asianmoviepulse.com
Namun hal lain yang menjadi perhatian selain dari ceritanya adalah bahwasanya Detention menawarkan film horor dengan cinematic experience yang memikat. Pemilihan color grading, detail sound effect, serta teknik sinematografinya yang apik seakan berhasil membawa film ini naik kelas dengan sendirinya.

Menyaksikan film ini pada layar lebar dengan kualitas sound system yang mumpuni tentu saja membuat kita seakan ikut masuk ke dalam ceritanya. Jelas, ini bukanlah film horor main-main.

18 nominasi serta 13 kemenangan yang diraihnya, termasuk pada ajang bergengsi seperti Asian Film Awards, Golden Horse Awards, serta Taipei Film Festival, jelas membuktikan bahwa teknis film ini memang digarap sangat serius. Di mana pada akhirnya berhasil meraih berbagai piala seperti pada kategori Best Visual Effect, Best Art Direction, Best Sound Design, hingga Best Film.

Allhorror.com
Allhorror.com
Sementara dari sisi aktingnya juga tak mengecewakan. Penampilan 3 aktor utamanya yaitu Gingle Wang, Meng-Po Fu, serta Jing-Hua Tseng jelas patut mendapatkan apresiasi.

Gingle Wang jelas sangat apik memainkan perannya sebagai gadis belia yang terpaksa masuk ke dalam misteri sejarah berdarah. Perannya di sini sangat emosional dan pembawaannya sangat natural.

Pun chemistrynya dengan Meng-Po Fu yang memainkan karakter seorang guru, Chang Ming-Hui, cukup believable sekaligus manis. Membuat kita ikut terbuai pada cerita cinta mereka yang manis sekaligus tragis.

Sementara Jing-Hua Tseng berhasil menjadi scene stealer berkat sosoknya yang kharismatik dan idealis. Keberaniannya mampu tersampaikan dengan baik kepada penonton, meskipun rasa takut akan kesepian dan kematian juga kerap keluar dari dalam tubuh kurusnya.

Tentang Sejarah Kelam dan Kebenaran yang Dibungkam

Scmp.com
Scmp.com
Detention tak dapat dipungkiri menjadi salah satu film yang berani untuk bersuara terkait sejarah kelam yang hampir dialami semua negara Asia di era perang dingin. Propaganda, pembantaian, dan pembungkaman publik, nampak menjadi santapan sehari-hari masyarakat di era tersebut.

Sehingga bisa dibilang bahwa Detention justru menampilkan kengerian yang berasal dari manusia itu sendiri alih-alih kengerian yang berasal dari hantu. Karena sejatinya memang tak ada yang lebih menyeramkan dari kemampuan manusia membunuh sesamanya dalam kondisi sadar, hanya karena masalah perbedaan dan sikap yang tak sejalan.

Detention juga berbicara tentang bagaimana membungkam kebenaran menjadi cara paling efektif untuk mengatur kehidupan dengan cara yang dirasa paling benar. Memelihara kebodohan justru dirasa diperlukan agar kelak tak ada yang berani melawan ketidakadilan dan kebobrokan suatu tirani. Di mana hal tersebut ironisnya juga masih terjadi di berbagai belahan dunia hingga saat ini.

***

Scmp.com
Scmp.com
Dengan berbagai asupan bergizi di dalamnya, jelas membuat Detention terasa lebih dari sekadar film horor. Detention memang apik dalam menghasilkan rentetan jumpscare dan horror atmospheric sebagai kendaraan utamanya. Namun lebih dari itu, film ini juga piawai dalam mengkombinasikan cerita sejarah yang otentik dengan sisi drama yang juga tak bisa disebut biasa-biasa saja.

Ya, meskipun masih ada kekurangan di sana-sini terkait beberapa adegan yang muncul layaknya tempelan tanpa ada arti tambahan atau sosok hantu yang terasa kurang seram bagi penonton Indonesia, namun Detention tetaplah sebuah film horor yang layak untuk disaksikan.

Penulis berikan skor 8/10 untuk cinematic experience yang cukup apik disajikan.

Salam kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun