Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"WW84" dan Harapan yang Lahir dalam Hiruk Pikuk Keserakahan Dunia

17 Desember 2020   15:09 Diperbarui: 17 Desember 2020   15:12 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cinemablend.com
Cinemablend.com
Sosok Max Lord serta Barbara Minerva yang kelak menjadi villain mematikan, Cheetah, menjadi interpretasi dari bagaimana ketamakan dan iri hati menjadi awal dari 7 dosa pokok yang akan terus mengelilingi manusia. Keinginan untuk terus mendapatkan lebih dan tak pernah merasa puas, kelak menjadi semacam rantai yang melilit tubuh dengan kuat dan tak bisa lepas.

Namun tentu saja dunia masih butuh setitik kejujuran untuk mengubah keadaan. Kejujuran yang lantas dibawa dan diperjuangkan Diana untuk dunia.

Pesan inilah yang sejatinya dieksekusi cukup baik oleh Patty Jenkins. Menjadi semacam sentilan keras kepada para pemangku kepentingan di seluruh dunia yang memiliki hasrat berkuasa seakan tak ada habisnya.

Hanya saja hal ini juga menjadi kelemahan lantaran penyampaiannya di beberapa adegan terkesan terlalu preachy lewat monolog Diana juga beberapa dialog dengan lawan mainnya. Bahkan beberapa diantaranya cenderung dipaksakan dan tak pada tempatnya.

Sajian Seru yang Menghibur

Gadgets.ndtv.com
Gadgets.ndtv.com

Namun terlepas dari apa yang menjadi titik lemahnya, tak bisa dipungkiri bahwa film ini adalah sebuah wahana hiburan whole package. Penonton dimanjakan melalui visualnya, akting apik para aktornya, homage akan film-film superhero yang kita kenal di masa kecil, serta tentu saja dipuaskan oleh alunan musik Hans Zimmer.

Gal Gadot absolutely Goddess!

Penampilannya begitu memukau baik tanpa kostum maupun ketika berkostum Wonder Woman. Pun beberapa adegan fightingnya terasa padat di mana beberapa di antaranya dilakukan sendiri oleh Gal Gadot tanpa bantuan stuntman.

Visual CGI yang ditampilkan pun tidak main-main. Menghidupkan Themyscira yang agung dan megah tentu menjadi catatan positif film ini. Serta bagaimana CGI nya mengakomodir berbagai adegan fighting berintensitas tinggi, tentu menjadi poin tambahan yang berhasil memunculkan kekaguman bahkan tepukan tangan di beberapa scene klimaksnya.

Ew.com
Ew.com
Bahkan final fightnya juga terasa greget dan istimewa. Terlebih ketika Diana menggunakan armor legendaris berwarna emas yang dalam komiknya dikenal dengan sebutan Golden Eagle Armor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun