Sumber: Wahana Kreator/ GoPlay dipublikasi oleh kincir.com
Kedatangan Nita yang tidak tepat waktunya, lantas diperparah dengan pembicaraan soal warisan di awal pertemuannya dengan Mar. Maka ketika hal tersebut tak membuat rasa hormat dari Mar muncul dan justru menimbulkan konflik, Nita lantas membalasnya dengan mendirikan Saiyo Sakato tandingan tepat di seberang restoran milik Mar, lengkap dengan logo yang juga mirip.
Keadaan yang semula sudah panas pun lantas berkembang menjadi lebih panas lagi.
Konflik pun tak bisa dikendalikan lagi. Konflik yang pada akhirnya tak hanya membawa perselisihan di dalamnya, namun juga menghasilkan nilai-nilai kehidupan yang menyadarkan satu sama lain. Termasuk datangya cinta yang tak diduga antara Nissa dengan Emir(Jourdy Pranata), adik dari Nita.
Sebuah Serial yang Menggugah Selera
Sumber:Wahana Kreator/ GoPlay dipublikasi oleh kincir.com
Sama seperti
shoot masakan gulai kepala kakap pada
Tabula Rasa yang membuat perut seketika keroncongan atau bakmi kepiting Pontianak pada
Aruna dan Lidahnya yang membuat lidah ini tak sabar untuk mencobanya,
Saiyo Sakato pun demikian.
Sedari awal saja kita sudah disuguhi adegan masak yang memperlihatkan racikan penuh bumbu dan kaya rempah yang menarik mata. Visualnya sungguh indah dengan tone warna yang tajam dan detail.
Sumber: Wahana Kreator/ GoPlay dipublikasi oleh kincir.com
Pujian tentu saja patut disematkan kepada sinematografer serial ini, Dimas Bagus Triatma Yoga, yang sukses memberikan visualisasi masakan yang menggugah selera dengan tone warna yang kuat dan tegas. Tiap bumbu masakan dan berbagai bahan pelengkapnya begitu kuat visualisasinya, entah dalam keadaan mentah ataupun matang.
Bukan bermaksud membandingkan, namun bagi penulis pribadi, tiap shoot makanan pada serial ini jauh lebih menggugah selera dari Tabula Rasa.Â
Namun tentu tidak lengkap rasanya jika film ini hanya berfokus pada makanan tanpa ada cerita lain yang melengkapinya. Maka tangan dingin Salman Aristo dan Gina S. Noer yang turut campur tangan dalam produksi dan penulisan skenario ini pun berhasil menunjukkan kelasnya tersendiri.
Sumber: Wahana Kreator/ GoPlay dipublikasi oleh hipwee.com
Saiyo Sakato dengan cerdasnya menangkap fenomena poligami dan
image "pelakor" di tengah kehidupan masyarakat modern saat ini untuk kemudian diracik dalam bumbu konflik yang jenaka.Â
Pun kisah perselisihan antara istri pertama dan kedua tidak terasa menghakimi, di mana kedunya memiliki faktor benar dan salah yang cukup seimbang. Bahwasanya setiap masalah dalam rumah tangga selalu ada sebab akibatnya.
Lihat Film Selengkapnya