Pemilihan tonasi warna kecoklatan dilengkapi dengan efek grainy di sepanjang film pun semakin menambah nuansa klasik yang membuat kita seakan terbawa ke dalam suasana masa itu.
Pujian patut disematkan kepada M.I. Littin Menz. Komposer kelahiran Chile 52 tahun silam tersebut namanya memang kurang dikenal di kancah perfilman dunia. Portfolionya pun bisa dibilang kurang mentereng. Namun musik garapannya di film ini berhasil memberikan suasana misteri yang kental dengan ramuan sound yang mistis dan membuat perasaan tidak nyaman.
Pemilihan dialognya pun penulis berikan acungan jempol. Khususnya bagi duet penulis skenario debutan Andrew Patterson, yang juga berperan sebagai sutradara, dan Craig W. Sanger.
Pasalnya film ini mampu mencampuradukkan dialog santai dengan dialog berisikan ilmu pengetahuan yang valid tanpa harus mengorbankan keasyikkan salah satunya. Dua jenis dialog yang nampak berseberangan tersebut nyatanya bisa dinikmati sekaligus dalam satu frame.
Bisa dibilang karakter Fay dan Everett yang diperankan oleh Sierra McCormick dan Jake Horowitz bukanlah duet terbaik yang bisa kita lihat pada sebuah film.Â
Namun chemistry mereka pada film ini sudah lebih dari cukup untuk membangun sebuah adegan pertemanan yang realistis dan natural, di mana memang sangat dibutuhkan untuk menciptakan pasangan "detektif amatir" yang menggerakkan cerita film ini.
Sebuah akhir film yang nampak menggantung, menyisakan banyak pertanyaan, namun sejatinya jawabannya bisa ditemukan pada salah satu dialog di pertengahan film. Mmh, cukup misterius bukan?
***
Dialog, visual, sinematografi, hingga chemistry para tokohnya menjadi kekuatan yang membuat film ini makin menarik. Belum lagi tambahan teori konspirasi dan sentilan nakal kepada pemerintahan dan militer A.S, membuat film ini makin asyik untuk disimak.