Ben Affleck membuat sosok Jack Cunningham begitu hidup. Membuat kita sebagai penonton bersimpati akan keadaannya, bahkan tak jarang membuat kita juga berempati karena seakan turut merasakan kesulitan yang dideritanya.
Entah ketika ia menyendiri dengan segala kemarahan dan rasa sesal akan keputusan di masa lalunya atau ketika ia masih menyalahkan istrinya akan dosa yang dilakukannya, Ben Affleck nyatanya tetap konsisten memberikan penampilan terbaiknya. Pun ketika ia secara total menjalankan tugasnya sebagai pelatih.
"You want to know why they’re leaving you open? It’s because they don’t think you can hit the ocean from the beach."- Jack Cunningham
Jika sosok pahlawan yang ditugaskan mengembalikan kejayaan biasanya datang dari latar belakang orang baik ke lingkungan yang kurang baik, maka ini sebaliknya. Jack yang dianggap "kurang baik" justru dibutuhkan oleh sekolah swasta Katolik yang tentu saja berstigma baik di masyarakat.
Layaknya film bergenre sports drama lainnya, konflik internal tim seperti hilangnya sosok pemimpin dan anggota tim yang terkena star syndrome turut mewarnai drama di dalamnya. Porsinya pun cukup pas untuk melengkapi konflik utama yang ada dalam sosok Jack Cunningham.
Pun kemudian dilengkapi dengan visualisasi pertandingan khas sport drama yang seru, menegangkan, dan tak jarang turut membuat kita larut pada berbagai konflik yang muncul baik sebelum atau sesudah pertandingan berlangsung.
Meskipun nama baik dan reputasi yang muncul di masa depan jelas lahir sebagai akibat dari keputusan yang dibangun dan dipilih seseorang di masa lalu. Dan pesan tersebut tergambar jelas pada tiap penyampaian secara subtilnya di sepanjang film.
Cerita yang Terasa Personal dan Relevan