Denganmu romansa tetap menggebu
Percikan awal pesona
Engkau terindah
*Glenn Fredly-Romansa Ke Masa Depan(2019)
Kabar duka kembali menyelimuti industri hiburan tanah air pada hari ini, 8 April 2020. Sebuah berita duka yang sangat mengejutkan, di mana datang dari salah satu musisi kebanggaan tanah air, yang muncul pada era keemasan musik Indonesia periode 90'an akhir.
Ya, Glenn Fredly Daviano Latuihamallo atau lebih dikenal dengan nama panggung Glenn Fredly, telah berpulang ke rumah Tuhan untuk selama-lamanya pada hari ini, meninggalkan sang istri, Mutia Ayu, serta anak perempuan bernama Gewa Atlana Syamayim Latuihamallo yang baru lahir di tanggal 28 Februari 2020.
Terlepas dari apapun jenis penyakit yang dideritanya, kepergian Glenn tentu saja membuat banyak pihak merasa terpukul. Kabar ini terasa begitu mendadak dan mengagetkan baik bagi para penggemarnya ataupun para musisi Indonesia.
Glenn dengan karya-karyanya memang nampak tak bisa dipisahkan. Menjadi semacam berlian yang terus bersinar di tengah gempuran musisi baru dan genre musik yang semakin berkembang luar biasa.
Maka tulisan ini sejatinya juga didedikasikan untuk setiap karya beliau yang begitu membekas di hati. Bahkan akan terus dikenang dan dinikmati walau raganya kini tak lagi bersama kita.
Jangan tangisi keadaannya
Bukan karena kita berbeda
*Glenn Fredly-Januari(2002)
Tentu kita sepakat bahwa bagaimanapun Glenn Fredly yang sangat pantas disebut sebagai maestro lagu ballad dan menyayat hati, pastilah pernah menjadi musisi yang berperan penting dalam perjalanan hidup seseorang. Ya setidaknya sekali dalam hidupnya.
Di mana setiap kita yang mengalami momen patah hati yang begitu dalam ataupun momen jatuh cinta yang begitu menggebu pasti pernah menjadikan musik Glenn Fredly sebagai tempat pelarian untuk mengungkapkan rasa yang mungkin sulit diucapkan atau dimengerti. Glenn dan suara emasnya seakan mengizinkan kita untuk puas bersedih hati ataupun tersenyum simpul mendengar lirik cinta yang manis dan puitis.
Itulah yang sejatinya membuat karya-karya Glenn Fredly begitu membekas dan terus mendapatkan tempat di hati para penggemarnya.
Adakah cinta di jalan sepi yang tersisa
Jakarta gemerlap rindu yang menggebu
Tersimpan semua cerita kita di Jakarta
*Glenn Fredly-Jakarta(2012)
Pria yang lahir di Jakarta tanggal 30 September, 44 tahun silam ini memang nyatanya sudah banyak berubah dalam hal penyajian musiknya ke telinga para pendengarnya. Glenn Fredly tetaplah Glenn Fredly dengan lirik dan musik yang khas dan berkualitas. Namun apa yang ditampilkannya dalam Glenn(1998) dan Romansa Ke Masa Depan(2019) tentu sudah banyak yang berbeda dan mengalami peningkatan yang signifikan.
Cukup Sudah yang melambungkan namanya kala itu, untuk kemudian dilanjutkan dengan album Kembali dengan single hitsnya Kasih Putih, 2 tahun setelah debutnya di belantika musik tanah air tentu saja semakin menguatkan image Glenn Fredly sebagai penyanyi RnB dengan lirik romantis pada saat itu. Apalagi pada saat itu RnB belum menjadi genre musik yang jamak didengarkan penikmat musik tanah air.
Bahkan kisah perpisahannya dengan Nola Be 3 setelah 6 tahun menjalin kasih yang harus dipisahkan oleh karena perbedaan keyakinan pun kemudian dituangkannya lewat album Selamat Pagi, Dunia(2003) dan Selamat Pagi, Dunia Repackaged (2004). Album tersebut tentu saja meledak penjualannya dan berhasil menelurkan lagu-lagu everlasting semisal Januari, Akhir Cerita Cinta, dan Sedih Tak Berujung.
Namun kreatifitas Glenn nampak tak mau berhenti sampai di situ. Jiwa soul dan jazz yang dimilikinya memang nampak tak bisa dibendung lagi untuk segera dikeluarkan. Maka album-album setelah Selamat Pagi, Dunia dan album Soundtrack Cinta Silver(2005) praktis nampak menjadi wadah "uji coba" bagi Glenn dalam mengembangkan musikalitasnya.
I love you like a crazy
Hey Love
I love you like Happy Sunday
*Glenn Fredly-Happy Sunday(2007)
Aku dan Wanita(2006) yang berisi lagu-lagu lawas dengan aransemen jazz modern, Happy Sunday(2007) yang lebih nge-soul dan kental nuansa gospel music-nya, mencoba berdangdut ria bersama Dewi Persik pada salah satu lagu di album Private Collection(2008), kembali ke ranah pop ballad dengan sentuhan soul dan funk di beberapa lagu pada Lovevolution(2010), hingga menciptakan lagu berisi kritikan sosial lewat album Luka, Cinta, dan Merdeka(2012).
Album-album tersebut nampak menjadi saksi perjalanan musik seorang Glenn Fredly yang tak hanya puas berdiam di satu genre yang menjadi zona nyamannya. Musik Glenn begitu dinamis dan terus bergerak seiring perkembangan zaman, dengan cinta sebagai benang merahnya yang kemudian dilengkapi dengan pesan yang universal.
Album Live Tribute To Chrisye(2009) dan Live at Lokananta(2012) tentu saja menjadi tambahan asupan yang tak boleh dilewatkan dan semakin meyakinkan kita bahwa Glenn Fredly sudah layak untuk disebut sebagai salah satu legenda musik tanah air. Serta jangan lupakan juga beberapa single legendarisnya termasuk duetnya dengan Tulus pada lagu Adu Rayu-nya Yovie Widianto yang begitu syahdu didengar.
Di satu sisi, Romansa Ke Masa Depan juga nampak menjadi surat cinta bagi musik era 80'an hingga 90'an awal. Semisal lagu pembuka berjudul Romansa Ke Masa Depan yang dimulai dengan sentuhan synthesizer klasik ala musik pembuka serial Stranger Things, Stasiun Bundaran HI yang kental dengan nuansa musik RnB khas 90'an, hingga Selesai yang nampak kental dengan nuansa ballad khas grup musik legendaris Indonesia, Kahitna.
Romansa Ke Masa Depan tetap menunjukkan jati diri Glenn Fredly yang dikenal dengan suara khas dan lirik lagu menyayat hati. Namun di satu sisinya juga menunjukkan kapabilitas Glenn Fredly sebagai musisi kelas atas yang talenta serta dedikasinya sangat luar biasa. Romansa Ke Masa Depan jelas menjadi semacam ultimate gift dari Glenn untuk para penggemarnya.
Tentu tidak ada yang menyangka sebelumnya bahwa Romansa Ke Masa Depan akan menjadi album terakhirnya. Album yang konon didedikasikan bagi sang istri tersebut kini tentu saja juga menjelma menjadi warisan terakhir Glenn yang dipersembahkan bagi para penikmat musik tanah air.
Namun layaknya Romansa Ke Masa Depan yang memang bercerita tentang kisah cinta yang tak lekang dimakan waktu, begitupun juga dengan karya-karya milik sang almarhum.
Glenn Fredly memang sudah tiada, namun warisannya bagi industri musik tanah air niscaya akan tetap abadi dan terus dikenang, serta tak habis dimakan zaman. Karya yang kelak menjadi romansa yang bisa melintasi generasi.
Selamat jalan Glenn Fredly, terima kasih atas dedikasimu terhadap industri musik tanah air. Biarlah Indonesia terus mengenangmu sebagai sosok musisi yang berkontribusi nyata pada perkembangan musik tanah air.Â
Tetaplah menjadi romansa yang bisa menembus masa depan hingga tetap mendapatkan tempat di hati setiap penikmat musik Indonesia, hingga bertahun-tahun mendatang.
Rest in Peace, Legend.
Engkau dan Aku akan selalu menyatu
Takkan pernah tergantikan
Kisah kita kan tetap abadi
*Glenn Fredly-Romansa Ke Masa Depan(2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H