Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Ragam Strategi Industri Perfilman di Tengah Pandemi Covid-19 yang Belum Mereda

23 Maret 2020   12:22 Diperbarui: 23 Maret 2020   17:00 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengumuman Penundaan Tayang film Tersanjung | sumber: madaninews.id

Seperti yang sudah penulis utarakan sebelumnya pada tulisan berjudul "Besarnya Hantaman Corona pada Industri Film Dunia, Bagaimana dengan Indonesia?", virus Corona atau Covid-19 yang telah menjadi pandemi global diketahui memiliki efek langsung pada industri film yang cukup besar. 

Kerugian di berbagai sisi industri mulai melanda dan menyebabkan berbagai film memundurkan jadwal tayangnya.

Sebagai contoh, awalnya hanya No Time To Die saja yang menginformasikan pengunduran jadwal tayangnya, 6 bulan dari jadwal rilis seharusnya. Namun kini hampir semua film yang sebelumnya dijadwalkan rilis antara periode Maret sampai Mei 2020 pun harus ikut dalam rangkaian gerbong pengunduran jadwal tayang.

Sumber: Variety.com
Sumber: Variety.com
Bahkan bukan hanya soal pengunduran jadwal tayang saja, langkah strategis lainnya pun langsung diambil para pelaku industri film dunia termasuk Indonesia, agar proses bisnis tak benar-benar mati.

Dirangkum dari beberapa sumber disertai opini pribadi penulis, maka berikut ragam strategi yang diambil oleh para pelaku dan raksasa industri perfilman di tengah pandemi covid-19 yang belum menunjukkan tanda-tanda penurunan sampai saat ini.

Penundaan Jadwal Tayang Film Blockbuster

Pengumuman tunda tayang A Quiet Place | sumber: Twitter akun film A Quiet Place 2
Pengumuman tunda tayang A Quiet Place | sumber: Twitter akun film A Quiet Place 2

Jika pada tulisan sebelumnya baru No Time To Die saja yang langsung bergerak mengumumkan pengunduran jadwal rilis filmnya, kini hampir semua film blockbuster Hollywood turut mengundurkan jadwal rilisnya. Khususnya Disney yang sebelumnya nampak confidence untuk tetap menayangkam film-filmnya sesuai jadwal, kini terpaksa "menyerah" terkait pandemi covid-19 yang masih menjadi isu utama dunia saat ini.

Mulan dan New Mutants yang masing-masing dijadwalkan rilis bulan Maret dan April tahun ini, menjadi 2 film pertama yang diumumkan Disney untuk ditunda penayangannya hingga batas waktu yang belum ditentukan. Menyusul Black Widow yang dijadwalkan rilis 1 Mei 2020, juga turut terkena imbas keputusan undur tayang dari Disney.

Timeline penundaan New Mutants| sumber: fandom.com
Timeline penundaan New Mutants| sumber: fandom.com
Mengingat pasar terbesar film-film Disney memang berada di luar Amerika, maka menunda deretan film blockbuster berbudget raksasa tersebut adalah keputusan bisnis paling baik yang bisa diambil untuk saat ini. 

Namun sayangnya, bagi The New Mutants ini adalah bencana, mengingat sejak rencana tayang yang semula dijadwalkan di tahun 2018 dan terus ditunda, penundaan terbaru karena pandemi covid-19 ini berarti menjadi penundaan yang ke-4 bagi mereka.

Film blockbuster lain pun juga tak luput dari penundaan jadwal tayang ini. Misalnya A Quiet Place Part II yang semula dijadwalkan rilis bulan Maret, harus ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan. Kemudian F9 yang sebelumnya dijadwalkan Mei 2020 harus ditunda hingga setahun ke depan atau April 2021. Begitupun dengan Minions: Rise of Guru yang seharusnya tayang di bulan Juli 2020, juga harus ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Sementara sampai tulisan ini diturunkan, beberapa film menarik lain juga telah terkonfirmasi pengundurannya semisal Spiral yang merupakan rebirth dari franchise SAW, Antlers-nya Guillermo Del Toro, The Secret Garden, Peter Rabbit 2 dan The Lovebirds.

Pengumuman Penundaan Tayang film Tersanjung | sumber: madaninews.id
Pengumuman Penundaan Tayang film Tersanjung | sumber: madaninews.id
Sementara di Indonesia, lima film yang sudah terkonfirmasi memundurkan jadwal rilisnya adalah KKN di Desa Penari, Guru-Guru Gokil, Tersanjung, Bucin dan Djoerig Salawe. Dengan Yo Wis Ben 3 juga harus menghentikan proses syutingnya terkait pandemi Covid-19 ini.

Entah apakah strategi ini akan serempak diikuti juga oleh film lainnya. Namun melihat kondisi saat ini, keputusan penundaan jadwal tayang film nasional cepat atau lambat akan menjadi kabar yang bakal memenuhi timeline berita semua teman-teman pecinta film nasional.

Sabar-sabar ya teman-teman moviegoers.

Penghentian Proses Produksi Film dan TV Show

The Witcher| sumber: screenrant.com
The Witcher| sumber: screenrant.com
Selain menunda tayang film-film bioskop, rumah produksi di seluruh dunia khususnya Hollywood juga menghentikan proses produksinya demi menghambat laju penyebaran covid-19 ini. Beberapa di antaranya bahkan merupakan film dan serial tv berskala besar seperti Mission Impossible 7.

Pra-produksi Uncharted yang dibintangi Tom Holland ditunda hingga 6 minggu, syuting The Matrix 4 ditunda sampai jangka waktu yang belum ditentukan, hingga The Witcher season 2 produksi Netflix pun harus menghentikan syutingnya di London pasca salah satu kru dikabarkan positif Corona.

Netflix sebagai penyedia layanan streaming film terbesar saat ini pun mengambil opsi untuk menunda semua jadwal tayang film dan seri terbarunya. Termasuk serial yang paling ditunggu tahun ini, Stranger Things 4.

WandaVision| sumber: screenrant.com
WandaVision| sumber: screenrant.com
Sementara sang raksasa dunia hiburan lainnya, Disney, juga mengambil opsi penghentian proses syuting untuk serial yang bakal tayang secara ekslusif di platform streaming mereka, Disney+. Serial-serial tersebut adalah Loki, WandaVision, serta Falcon and The Winter Soldier.

Tak hanya serial, film MCU terbaru mereka seperti Shang-Chi pun turut ditunda proses syutingnya, menyusul pandemi Covid-19 secara global ini. Entah apakah hal ini juga akan 'mengganggu' jadwal tayang The Eternals yang sedianya akan ditayangkan akhir tahun ini.

Tutupnya Jaringan Bioskop

Jaringan Bioskop Besar di USA | sumber:cnbc.com
Jaringan Bioskop Besar di USA | sumber:cnbc.com
Seperti kita tahu, keramaian adalah teman terbaik bagi tumbuh kembang Covid-19 di seluruh dunia. Untuk itulah banyak tempat hiburan yang terpaksa harus ditutup demi menghambat penyebaran Covid-19 yang lebih luas lagi. Termasuk bioskop tentu saja.

Tiongkok tentu saja menjadi negara pertama yang menutup jaringan bioskopnya pasca virus outbreak yang dimulai dari Wuhan. Jaringan bioskop seperti Wanda, Lumiere Pavilions, Bona, dan CGV pun harus ditutup di 13 kota yang dipilih pemerintah. Namun secara nasional industri bioskop Tiongkok tentu saja lumpuh.

Di Amerika sendiri jaringan bioskop mulai dari yang kecil hingga raksasa pun akhirnya mulai melakukan penutupan, setelah sebelumnya 'adu kuat' dengan pandemi covid-19 yang kala itu nampak belum begitu ganas di Amerika. 

Jaringan bioskop AMC, Regal, hingga bioskop independen seperti Harkin pun turut menutup bioskopnya yang dijadwalkan 6 hingga 12 minggu ke depan, tergantung bagaimana situasi pandemi ini ke depannya.

Inggris pun tak luput dari penutupan massal bioskop yang tersebar di berbagai wilayah negara tersebut. Jaringan bioskop besar seperti Odeon, Picturehouse, dan jaringan bioskop terbesar dengan 90 venuenya, Cinemaworld pun harus menerima kenyataan pahit penutupan sejak tanggal 17 Maret 2020 hingga waktu yang belum ditentukan.

Lantas, bagaimana dengan Indonesia?

Sumber: 21cineplex.com
Sumber: 21cineplex.com
Pada situs ticketing online terlihat bahwa jaringan bioskop seperti XXI, CGV, Cinepolis, bahkan bioskop lokal semisal Movieplex dan Rajawali Theater, sudah mulai tutup per hari ini, 23 Maret 2020 hingga batas waktu yang belum ditentukan. Tentu ini menjadi kabar yang tak hanya menyesakkan untuk para moviegoers, namun juga bagi para pelaku industri di dalamnya yang pendapatannya bertumpu pada ramai-tidaknya bioskop.

Stay strong teman-teman yang bekerja di industri bioskop, apapun jobdesknya. Tetap sehat dan cepat kembali melayani serta menghibur kami para penggila film.

Mempercepat Jadwal Rilis Film pada Platform VOD

The Invisible Man yang tayang di VOD lebih cepat | sumber: parade.com
The Invisible Man yang tayang di VOD lebih cepat | sumber: parade.com
Dengan ditutupnya jaringan bioskop, para distributor dan produser film pun langsung memutar otak agar film yang sudah diproduksi tidak didiamkan begitu saja. Minimal mereka bisa mendapatkan sedikit tambahan pendapatan sebagai pengganti ongkos produksi.

Maka film-film bioskop pun banyak yang langsung memutar haluan dengan langsung menayangkannya secara langsung via layanan Video on Demand (VOD). Pun termasuk film yang beberapa waktu lalu masih hangat di etalase bioskop seluruh dunia.

Misalnya The Invisible Man yang saat ini kabarnya sudah tersedia di platform iTunes, Amazon Prime dan Google Play, padahal normalnya film-film yang baru tayang di bioskop butuh sekitar 5 bulan sampai dengan 1 tahun untuk bisa muncul di platform VOD.

Trolls World Tour yang sedianya juga akan ditayangkan di bioskop bulan April ini, langsung ditayangkan pada platform VOD mulai tanggal 10 April 2020. Tentu ini menjadi yang pertama untuk sebuah film yang sebelumnya memang tidak dirancang untuk ditayangkan secara direct to dvd ataupun direct to VOD.

Onward yang langsung pindah ke VOD| sumber: vanityfair.com
Onward yang langsung pindah ke VOD| sumber: vanityfair.com
Dari Disney, Frozen 2 dan Star Wars: The Rise of Skywalker juga mempercepat tanggal tayangnya di platform VOD semisal iTunes untuk bisa menemani moviegoers di rumah. Menyusul Onward yang juga langsung pindah platform penayangannya ke VOD, 2 minggu setelah global theatrical releasenya.

Sementara film lain yang dikabarkan juga melakukan hal yang sama adalah The Gentlemen, Birds of Pray, The Hunt, The Wayback, dan Bloodshot yang juga masih hangat di bioskop-bioskop seluruh Indonesia.

Lantas apakah cara ini juga akan diikuti oleh film Indonesia? Jika melihat kondisi Indonesia saat ini, maka bukan tidak mungkin penayangan via VOD jadi opsi terbaik bagi para produsen film nasional ke depannya. Meskipun sampai saat ini, opsi penundaan tayang masih jadi pilihan utama rumah produksi.

Penutup

Ilustrasi Bioskop Nasional| sumber: liputan6.com
Ilustrasi Bioskop Nasional| sumber: liputan6.com
Pandemi Covid-19 memang belum menunjukkan tanda-tanda penurunannya hingga saat ini. Meskipun di beberapa negara sudah mulai berangsur pulih, namun banyak juga negara lain yang baru terjangkit seperti halnya Indonesia, masih berjibaku menahan laju penyebarannya.

Industri hiburan pun yang mana dalam hal ini adalah industri film, tentu saja menjadi satu dari sekian banyak industri yang terkena dampak cukup besar akibat pandemi covid-19 ini. 

Ragam strategi yang telah disebutkan di atas pun memang bukan strategi yang terbaik bagi para pelaku industri. Namun setidaknya, itu adalah strategi terbaik untuk menahan laju penyebaran virus yang lebih meluas lagi di masyarakat

Kontribusi para pelaku industri film dalam usaha menahan laju penyebaran virus Corona tentu harus kita apresiasi. Meskipun beberapa keputusan tidak menguntungkan bagi industri, namun setidaknya sangat menguntungkan bagi kesehatan masyarakat dunia itu sendiri. Karena seperti kita tahu, masih banyak masyarakat yang tidak aware terhadap virus ini termasuk tetap santai mengunjungi pusat keramaian seperti bioskop.

Sumber: forbes.com
Sumber: forbes.com
Semoga pandemi ini segera berakhir dan dunia bisa kembali beraktivitas secara normal. Dan bagi kita, kiranya bisa terus menjaga kesehatan dan mematuhi hal-hal apa saja yang harus dan tidak harus dilakukan selama pandemi ini berlangsung.

Karena dengan kita patuh, kita pun turut berkontribusi melakukan yang terbaik bagi Indonesia, bahkan dunia. Karena lebih baik menyepi sejenak agar dunia cepat kembali normal, daripada tetap ngotot beraktivitas normal namun dunia terus menyepi hingga waktu yang tak pernah kita tahu kapan berakhirnya.

So, tetap semangat dan tetap sehat teman-teman moviegoers. Supaya kita bisa melewati pandemi ini dan segera menyaksikan kembali film-film favorit kita di bioskop nasional.

Salam Kompasiana.
Sumber: 1,2,3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun