Seperti yang sudah penulis utarakan sebelumnya pada tulisan berjudul "Besarnya Hantaman Corona pada Industri Film Dunia, Bagaimana dengan Indonesia?", virus Corona atau Covid-19 yang telah menjadi pandemi global diketahui memiliki efek langsung pada industri film yang cukup besar.Â
Kerugian di berbagai sisi industri mulai melanda dan menyebabkan berbagai film memundurkan jadwal tayangnya.
Sebagai contoh, awalnya hanya No Time To Die saja yang menginformasikan pengunduran jadwal tayangnya, 6 bulan dari jadwal rilis seharusnya. Namun kini hampir semua film yang sebelumnya dijadwalkan rilis antara periode Maret sampai Mei 2020 pun harus ikut dalam rangkaian gerbong pengunduran jadwal tayang.
Dirangkum dari beberapa sumber disertai opini pribadi penulis, maka berikut ragam strategi yang diambil oleh para pelaku dan raksasa industri perfilman di tengah pandemi covid-19 yang belum menunjukkan tanda-tanda penurunan sampai saat ini.
Penundaan Jadwal Tayang Film Blockbuster
Jika pada tulisan sebelumnya baru No Time To Die saja yang langsung bergerak mengumumkan pengunduran jadwal rilis filmnya, kini hampir semua film blockbuster Hollywood turut mengundurkan jadwal rilisnya. Khususnya Disney yang sebelumnya nampak confidence untuk tetap menayangkam film-filmnya sesuai jadwal, kini terpaksa "menyerah" terkait pandemi covid-19 yang masih menjadi isu utama dunia saat ini.
Mulan dan New Mutants yang masing-masing dijadwalkan rilis bulan Maret dan April tahun ini, menjadi 2 film pertama yang diumumkan Disney untuk ditunda penayangannya hingga batas waktu yang belum ditentukan. Menyusul Black Widow yang dijadwalkan rilis 1 Mei 2020, juga turut terkena imbas keputusan undur tayang dari Disney.
Namun sayangnya, bagi The New Mutants ini adalah bencana, mengingat sejak rencana tayang yang semula dijadwalkan di tahun 2018 dan terus ditunda, penundaan terbaru karena pandemi covid-19 ini berarti menjadi penundaan yang ke-4 bagi mereka.
Film blockbuster lain pun juga tak luput dari penundaan jadwal tayang ini. Misalnya A Quiet Place Part II yang semula dijadwalkan rilis bulan Maret, harus ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan. Kemudian F9 yang sebelumnya dijadwalkan Mei 2020 harus ditunda hingga setahun ke depan atau April 2021. Begitupun dengan Minions: Rise of Guru yang seharusnya tayang di bulan Juli 2020, juga harus ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Sementara sampai tulisan ini diturunkan, beberapa film menarik lain juga telah terkonfirmasi pengundurannya semisal Spiral yang merupakan rebirth dari franchise SAW, Antlers-nya Guillermo Del Toro, The Secret Garden, Peter Rabbit 2 dan The Lovebirds.
Entah apakah strategi ini akan serempak diikuti juga oleh film lainnya. Namun melihat kondisi saat ini, keputusan penundaan jadwal tayang film nasional cepat atau lambat akan menjadi kabar yang bakal memenuhi timeline berita semua teman-teman pecinta film nasional.
Sabar-sabar ya teman-teman moviegoers.
Penghentian Proses Produksi Film dan TV Show
Pra-produksi Uncharted yang dibintangi Tom Holland ditunda hingga 6 minggu, syuting The Matrix 4 ditunda sampai jangka waktu yang belum ditentukan, hingga The Witcher season 2 produksi Netflix pun harus menghentikan syutingnya di London pasca salah satu kru dikabarkan positif Corona.
Netflix sebagai penyedia layanan streaming film terbesar saat ini pun mengambil opsi untuk menunda semua jadwal tayang film dan seri terbarunya. Termasuk serial yang paling ditunggu tahun ini, Stranger Things 4.
Tak hanya serial, film MCU terbaru mereka seperti Shang-Chi pun turut ditunda proses syutingnya, menyusul pandemi Covid-19 secara global ini. Entah apakah hal ini juga akan 'mengganggu' jadwal tayang The Eternals yang sedianya akan ditayangkan akhir tahun ini.
Tutupnya Jaringan Bioskop
Tiongkok tentu saja menjadi negara pertama yang menutup jaringan bioskopnya pasca virus outbreak yang dimulai dari Wuhan. Jaringan bioskop seperti Wanda, Lumiere Pavilions, Bona, dan CGV pun harus ditutup di 13 kota yang dipilih pemerintah. Namun secara nasional industri bioskop Tiongkok tentu saja lumpuh.
Di Amerika sendiri jaringan bioskop mulai dari yang kecil hingga raksasa pun akhirnya mulai melakukan penutupan, setelah sebelumnya 'adu kuat' dengan pandemi covid-19 yang kala itu nampak belum begitu ganas di Amerika.Â
Jaringan bioskop AMC, Regal, hingga bioskop independen seperti Harkin pun turut menutup bioskopnya yang dijadwalkan 6 hingga 12 minggu ke depan, tergantung bagaimana situasi pandemi ini ke depannya.
Inggris pun tak luput dari penutupan massal bioskop yang tersebar di berbagai wilayah negara tersebut. Jaringan bioskop besar seperti Odeon, Picturehouse, dan jaringan bioskop terbesar dengan 90 venuenya, Cinemaworld pun harus menerima kenyataan pahit penutupan sejak tanggal 17 Maret 2020 hingga waktu yang belum ditentukan.
Lantas, bagaimana dengan Indonesia?
Stay strong teman-teman yang bekerja di industri bioskop, apapun jobdesknya. Tetap sehat dan cepat kembali melayani serta menghibur kami para penggila film.
Mempercepat Jadwal Rilis Film pada Platform VOD
Maka film-film bioskop pun banyak yang langsung memutar haluan dengan langsung menayangkannya secara langsung via layanan Video on Demand (VOD). Pun termasuk film yang beberapa waktu lalu masih hangat di etalase bioskop seluruh dunia.
Misalnya The Invisible Man yang saat ini kabarnya sudah tersedia di platform iTunes, Amazon Prime dan Google Play, padahal normalnya film-film yang baru tayang di bioskop butuh sekitar 5 bulan sampai dengan 1 tahun untuk bisa muncul di platform VOD.
Trolls World Tour yang sedianya juga akan ditayangkan di bioskop bulan April ini, langsung ditayangkan pada platform VOD mulai tanggal 10 April 2020. Tentu ini menjadi yang pertama untuk sebuah film yang sebelumnya memang tidak dirancang untuk ditayangkan secara direct to dvd ataupun direct to VOD.
Sementara film lain yang dikabarkan juga melakukan hal yang sama adalah The Gentlemen, Birds of Pray, The Hunt, The Wayback, dan Bloodshot yang juga masih hangat di bioskop-bioskop seluruh Indonesia.
Lantas apakah cara ini juga akan diikuti oleh film Indonesia? Jika melihat kondisi Indonesia saat ini, maka bukan tidak mungkin penayangan via VOD jadi opsi terbaik bagi para produsen film nasional ke depannya. Meskipun sampai saat ini, opsi penundaan tayang masih jadi pilihan utama rumah produksi.
Penutup
Industri hiburan pun yang mana dalam hal ini adalah industri film, tentu saja menjadi satu dari sekian banyak industri yang terkena dampak cukup besar akibat pandemi covid-19 ini.Â
Ragam strategi yang telah disebutkan di atas pun memang bukan strategi yang terbaik bagi para pelaku industri. Namun setidaknya, itu adalah strategi terbaik untuk menahan laju penyebaran virus yang lebih meluas lagi di masyarakat
Kontribusi para pelaku industri film dalam usaha menahan laju penyebaran virus Corona tentu harus kita apresiasi. Meskipun beberapa keputusan tidak menguntungkan bagi industri, namun setidaknya sangat menguntungkan bagi kesehatan masyarakat dunia itu sendiri. Karena seperti kita tahu, masih banyak masyarakat yang tidak aware terhadap virus ini termasuk tetap santai mengunjungi pusat keramaian seperti bioskop.
Karena dengan kita patuh, kita pun turut berkontribusi melakukan yang terbaik bagi Indonesia, bahkan dunia. Karena lebih baik menyepi sejenak agar dunia cepat kembali normal, daripada tetap ngotot beraktivitas normal namun dunia terus menyepi hingga waktu yang tak pernah kita tahu kapan berakhirnya.
So, tetap semangat dan tetap sehat teman-teman moviegoers. Supaya kita bisa melewati pandemi ini dan segera menyaksikan kembali film-film favorit kita di bioskop nasional.
Salam Kompasiana.
Sumber: 1,2,3
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H