Sudah hampir satu bulan ini, jagat sosial media diramaikan oleh kemunculan sosok yang selama ini ditunggu-tunggu oleh para penggemar film, khususnya film superhero.Â
Pasalnya superhero yang dikenal selalu menggunakan jubah hitam berbentuk kelelawar dan memiliki skill detektif yang tidak main-main ini, kembali mengganti aktor utamanya sekaligus memberikan cerita yang berbeda dari sudut pandang seorang sutradara visioner, Matt Reeves.
Ya, dia adalah sosok Bruce Wayne alias Batman yang kali ini diperankan oleh aktor yang skillnya sudah tak bisa dipandang sebelah mata lagi, Robert Pattinson.Â
Di mana bagi sebagian orang yang "hanya" mengetahuinya dari saga Twilight banyak meragukannya, sementara yang sudah mengetahui kemampuan aktingnya di berbagai film lainnya merasa R-Patz adalah pilihan tepat untuk sosok Caped Crusader tersebut.
Pandangan penulis soal R-Patz sebagai Batman pun sebelumnya sudah pernah dituangkan dalam bentuk tulisan lain.
Namun kali ini bukan lagi soal pandangan penulis terhadap Batman-nya Pattinson atau singkatnya disebut Battinson, melainkan opini terkait kemunculannya yang sontak membuat riuh media sosial.Â
First look berdurasi sepersekian detik yang diunggah pertama kali oleh sang sutradara Matt Reeves lah yang menjadi sumber dari segala keramaian di jagat sosial media, khususnya twitter.
Semakin ramai kala salah satu akun memposting baju zirah Batman yang sedang "dijemur" hingga tak berapa lama kemudian deretan foto dan video yang memperlihatkan jubah baru Batman dengan lebih jelas muncul melalui penampakan seorang stuntman yang mengendarai motor di lokasi syuting yang nampak menjadi set dari Arkham Asylum.
Lebih ramai lagi ketika kemarin, sang sutradara Matt Reeves mengunggah foto terbaru sang caped crusader bersama dengan kendaraan favorit dan ikoniknya, Batmobile.Â
Dengan desain muscle car layaknya Batmobile di versi komiknya, sontak semakin membuat antusias penggemarnya membuncah dan tak sabar melihat hasil akhir dari cerita garapan Matt Reeves ini.
![Sumber: thewrap.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/03/06/images-2020-03-06t162742-682-5e62230cd541df0913311182.jpeg?t=o&v=770)
Terlebih, The Batman yang menjadi judul resmi dari Batman-nya R-Patz ini memang hadir di era restorasi DC Universe yang saat ini dipegang oleh Walter Hamada, setelah menggantikan Jon Berg dan Geoff Johns di kursi kepala DC Movies.Â
Ya, Walter Hamada yang sebelumnya sukses dengan franchise horor berbudget rendah semisal The Conjuring dan IT.
Sejak kepemimpinan Hamada, memang terlihat perubahan signifikan yang dialami oleh film-film superhero DC. Menjaga franchise potensial seperti Wonder Woman dan "membuang" franchise "gagal" era Zack Snyder.
DC lantas berbenah dengan memproduksi Aquaman yang dipegang sutradara kesayangan Hamada, James Wan dan bereksperimen dengan produksi superhero berbiaya rendah lewat Shazam! yang disutradari oleh David F. Sandberg.
![Sumber: hbo.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/03/06/images-2020-03-06t171743-473-5e622965d541df3a5f1aacc2.jpeg?t=o&v=770)
Belum termasuk Joker yang dipercaya banyak orang sebagai bagian dari pembuka proyek DC Black atau DC Dark, di mana film tersebut juga bergelimang prestasi sepanjang tahun 2019 lalu.
Maka melihat proyek lain DC yang tak kalah menjanjikan seperti Harley Quinn: Birds of Prey, Wonder Woman 1984, Suicide Squad-nya James Gunn, dan sekuel Shazam!, maka tak salah jika asa akan film DC lain yang berkualitas juga jatuh pada The Batman yang digarap Matt Reeves.
Ben Affleck yang menjadi Batman di era Snyder memang bisa dibilang sebagai salah satu Batman terbaik karena berhasil menampilkan sosok Batman yang lebih tua, kasar, dan gelap. Tak kalah menarik dengan versi Christian Bale pada trilogi Nolan yang nampaknya hampir dicintai oleh semua orang hingga saat ini.
Namun sayang, proyek Justice League yang hancur lebur memaksa sosok sang caped crusader tak pernah benar-benar terwujud film solonya. Tidak seberuntung Superman dan Wonder Woman yang sudah mendapatkan jatah film solonya.
![Sumber: eonline.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/03/06/images-2020-03-06t172945-638-5e622adc097f36477864eb72.jpeg?t=o&v=770)
Lantas harapan akan sosok Batman baru pun semakin terang setelah Matt Reeves mengunggah test cam pertamanya yang memperlihatkan kostum yang konon akan digunakan oleh R-Patz di film terbarunya nanti.Â
Beserta dengan tone kemerahan dan scoring khas film-film detektif, maka semakin kuatlah suasana noir yang konon akan dihadirkan pada film ini.
Lantas apa saja yang membuat The Batman dan tagar #TheBatman tetap hangat hingga hari ini? Apa saja yang patut ditunggu dari kemunculan The Batman?
Batsuit yang Menarik
Jika pernah memainkan franchise gim Batman: Arkham Trilogy, maka sudah pasti familiar dengan tampilan logo kelelawarnya. Pasalnya, logo kelelawar dalam franchise Arkham itulah yang menjadi logo pada kostum Battinson.
![Potongan seri | Sumber: maskedlibrary.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/03/06/images-2020-03-06t173035-858-5e622b0f097f364fc70895a2.jpeg?t=o&v=770)
So the metal that broke my hard as a child, will protect my heart as a man.
Logo kelelawar yang nampak seperti bahan metal yang ditempa juga menghadirkan teori dari beragam fans di dunia maya bahwa itu adalah bekas pistol yang digunakan oleh pembunuh Thomas & Martha Wayne, Joe Chill, seperti pada seri Detective Comics #1000 berjudul Manufacture For Use. Persis seperti pada kutipan dialog di atas.
Mungkin saja teori tersebut benar-benar terjadi. Hanya saja dari sisi penulis justru melihat logo kelelawar tersebut sebagai detachable gadget yang bisa digunakan sebagai batarang atau senjata lainnya, dan bukan seperti gagang pistol seperti teori yang ramai diperbincangkan.
![Stunt double dengan batsuit | sumber: nypost.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/03/06/images-2020-03-06t171713-467-5e622b41097f3655243d8ba2.jpeg?t=o&v=770)
Wajar saja karena latar penceritaannya pun mengambil waktu di tahun kedua Bruce Wayne menjadi Batman. Jadi pasti masih banyak memunculkan ketidaksempurnaan baik dari sisi batsuit maupun gadget dan kendaraan yang akan ditungganginya kelak. Menarik bukan?
Interpretasi Alfred Pennyworth
Dalam versi sinema, 3 sosok Alfred yang pernah muncul mungkin yang paling dikenal oleh para pecinta film. Mulai dari versi Michael Gough yang muncul sejak Batman era Keaton, kemudian berganti ke Val Kilmer di Batman Forever dan terakhir berganti ke era George Clooney melalui Batman & Robin yang sekaligus menjadi film Batman paling hancur lebur baik dari sisi kritik maupun komersil.
![Versi Michael Gough | screenrant.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/03/06/images-2020-03-06t173654-862-5e622a1dd541df5b5d399e62.jpeg?t=o&v=770)
Namun versi Michael Gough cenderung hanya berperan sebagai 'pemanis' dan tak benar-benar memiliki pengaruh pada keseluruhan jalan cerita film.
Sementara kala trilogi Batman Nolan muncul, sosok Alfred kemudian berganti dan diperankan oleh si karismatik, Michael Caine.Â
Pada versi Michael Caine Alfred tak hanya berperan sebagai pelayan ataupun 'bapak angkat' Bruce, namun juga sebagai pendukung atas aktivitas Batman yang tak jarang membahayakan.Â
![Versi Michael Caine | sumber: id.bookmyshow.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/03/06/images-2020-03-06t173901-412-5e622a3ed541df70410bdf62.jpeg?t=o&v=770)
Era Batfleck yang dibawa oleh Zack Snyder lantas kembali mengubah sosok Alfred yang kali ini diperankan oleh Jeremy Irons. Sosok Alfred jauh lebih muda bahkan lebih badass dari sosok yang selama ini muncul di layar lebar.
Alfred yang latar belakangnya merupakan mantan Special Operations Executive pada perang dunia ke-2, jelas diinterpretasikan lebih gagah oleh Snyder mulai dari Batman v Superman hingga Justice League.Â
Nah, dengan munculnya nama Andy Serkis sebagai Alfred Pennyworth yang baru pada film The Batman, maka perlu dinantikan interpretasi baru apa lagi yang akan dihadirkan Matt Reeves. Apalagi usia Andy Serkis juga tergolong muda yang tentu saja akan menampilkan usia Alfred yang tak jauh berbeda dengan versi Zack Snyder.
Apakah Alfred versi Andy Serkis akan tetap berperan hanya sebagai moral anchor bagi Bruce Wayne? Atau akan memiliki fungsi lebih layaknya versi Jeremy Irons? Tentu menarik untuk melihatnya kelak.
Gadget dan Kendaraan
Gadget seperti batarang, grappling gun, atau EMP gun, sejatinya sudah sering digunakan Batman dalam beragam filmnya. Namun tentu saja, masih banyak gadget keren lainnya yang diharapkan bisa muncul pada film Batman terbaru nantinya.Â
Apalagi, konon film garapan Matt Reeves akan mengedepankan sisi detektif sang caped crusader, sehingga penggunaan gadget tentu akan cukup krusial.
![Cryptographer Sequencer seperti pada gimnya | sumber: complex.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/03/06/daggr0mhw9a8xpzoixbc-5e622aa2d541df172275eac4.jpg?t=o&v=770)
Kemudian rebreather untuk membuatnya bisa bernafas dalam air, hingga built in lie detector untuk menginterogasi penjahat yang ditemuinya, tentu akan menjadi device keren yang diharapkan bisa muncul secara bertahap pada Batman versi Matt Reeves ini.
![Nampak seperti inspirasi batmobile untuk The Batman | sumber: Batmobilehistory.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/03/06/images-2020-03-06t171851-048-5e622c2b097f3670711c5813.jpeg?t=o&v=770)
Apakah batboat, batcopter, dan batplane nantinya juga akan muncul tentu bisa saja terjadi. Mengingat The Batman konon akan menjadi film pertama dari trilogi baru yang akan dibangun Matt Reeves. So, berbagai kejutan sudah pasti telah disiapkan Matt Reeves untuk para fans setia sang manusia kelelawar.
Menanti Penampilan Perdana Para Villain
Dari mulai Joker-nya Cesar Romero, Joker-nya Jack Nicholson, Penguin-nya Danny de Vito, Riddler-nya Jim Carrey, hingga Mr.Freeze-nya Arnold Schwarzenegger, selalu menjadi pusat perhatian dan dinantikan kiprahnya di layar perak.Â
Tak terkecuali pada era baru Batman yang digarap Nolan juga memunculkan beberapa penjahat ikonik semisal Scarecrow yang diperankan Cillian Murphy dan tentu saja Joker-nya mendiang Heath Ledger yang begitu legendaris hingga dianugerahi piala oscar untuk perannya.
The Batman garapan Matt Reeves memang akan tampil tanpa Joker. Setidaknya hal itu yang dipercaya mengingat Joker sendiri baru saja mendapatkan porsi solonya di tahun lalu.Â
![Penguin versi Danny DeVito | sumber: cinemablend.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/03/06/download-12-5e622b15d541df1e8d282742.jpeg?t=o&v=770)
Maka akan menarik nantinya melihat kiprah Colin Farrel sebagai Oswald Cobblepot alias Penguin, di mana pada beberapa leaked photo yang tersebar di internet sudah terlihat usaha Collin menggemukkan tubuhnya demi peran ini.
Namun tak hanya Oswald Cobblepot yang akan muncul sebagai musuh Batman. Dipersiapkan sebagai film trilogi, tentu Matt Reeves sudah mempersiapkan banyak musuh untuk dihadapi sang manusia kelelawar. Siapa sajakah itu?
![Zoe Kravits sebagai Selena Kyle| sumber: thewrap.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/03/06/images-2020-03-06t162724-899-5e622411097f36020320d342.jpeg?t=o&v=770)
Spekulasi merebak mulai dari Max dan Charlie yang akan berperan sebagai antek dari Two Face (yang berarti juga akan ada kemunculan penjahat Two Face) hingga perannya sebagai Trigger Twins, musuh Batman yang diperkenalkan pada tahun 1993, di mana memiliki keahlian menembak yang brilian.
Menarik melihat bagaimana Matt Reeves melakukan pendekatan untuk memperkenalkan satu per satu penjahat sang caped crusader nantinya.Â
Di mana penulis yakini penjahat-penjahat tersebut tidak akan dihadapi semuanya di satu film, melainkan akan dibangun keterkaitannya satu sama lain terlebih dahulu hingga terbangun latar belakang yang kokoh untuk meyakinkan mereka sebagai penjahat yang kelak akan bernafsu menghancurkan Gotham dan tentu saja, Batman.
![Menanti interpretasi The Riddler | sumber: ussfeeds.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/03/06/images-2020-03-06t173129-997-5e622cae097f360e4a60b893.jpeg?t=o&v=770)
Sudah terlalu banyak versi Joker yang ditampilkan dan sejatinya masih banyak musuh Batman yang tak kalah menarik untuk di eksplorasi lebih lagi, melalui berbagai pendekatan yang lebih modern dan relevan tentunya.
Penutup
Namun yang pasti, kehadiran The Batman nampak menjadi pelepas dahaga bagi para fans setelah film solo Batman terakhir dirilis 8 tahun silam yaitu pada tahun 2012 melalui The Dark Knight Rises.Â
Harapan besar jelas menaungi R-Patz dalam perannya sebagai sang caped crusader.
Akankah R-Patz akan menjadi Batman terbaik atau justru terburuk tentu baru akan bisa dilihat setelah filmnya dirilis nanti. Yang pasti, The Batman juga akan menghadirkan harapan lain yang tak kalah besar bagi seorang Robert Pattinson.Â
![Sumber: media.skyegrid.co.id](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/03/06/images-2020-03-06t172950-704-5e622d11097f362bc5287772.jpeg?t=o&v=770)
Jika mampu, tentu hal ini akan menjadi semakin menarik. Namun jika tidak pun, bagi para fans termasuk penulis, menghidupkan karakter Bruce Wayne dan Batman secara otentik lah yang paling penting.Â
Jangan sampai Batman muncul dengan interpretasi baru yang melewati batasan hingga tak mengenali sosok Bruce Wayne atau Batman seperti seharusnya.
Salam Kompasiana.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI