Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Battinson di Antara Asa, Era Baru, dan Penantian Para "Villain"

6 Maret 2020   17:55 Diperbarui: 7 Maret 2020   02:48 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Batman dengan Batmobilenya | sumber: twitter Matt Reeves

Sudah hampir satu bulan ini, jagat sosial media diramaikan oleh kemunculan sosok yang selama ini ditunggu-tunggu oleh para penggemar film, khususnya film superhero. 

Pasalnya superhero yang dikenal selalu menggunakan jubah hitam berbentuk kelelawar dan memiliki skill detektif yang tidak main-main ini, kembali mengganti aktor utamanya sekaligus memberikan cerita yang berbeda dari sudut pandang seorang sutradara visioner, Matt Reeves.

Ya, dia adalah sosok Bruce Wayne alias Batman yang kali ini diperankan oleh aktor yang skillnya sudah tak bisa dipandang sebelah mata lagi, Robert Pattinson. 

Di mana bagi sebagian orang yang "hanya" mengetahuinya dari saga Twilight banyak meragukannya, sementara yang sudah mengetahui kemampuan aktingnya di berbagai film lainnya merasa R-Patz adalah pilihan tepat untuk sosok Caped Crusader tersebut.

Pandangan penulis soal R-Patz sebagai Batman pun sebelumnya sudah pernah dituangkan dalam bentuk tulisan lain.

Namun kali ini bukan lagi soal pandangan penulis terhadap Batman-nya Pattinson atau singkatnya disebut Battinson, melainkan opini terkait kemunculannya yang sontak membuat riuh media sosial. 

First look berdurasi sepersekian detik yang diunggah pertama kali oleh sang sutradara Matt Reeves lah yang menjadi sumber dari segala keramaian di jagat sosial media, khususnya twitter.

Semakin ramai kala salah satu akun memposting baju zirah Batman yang sedang "dijemur" hingga tak berapa lama kemudian deretan foto dan video yang memperlihatkan jubah baru Batman dengan lebih jelas muncul melalui penampakan seorang stuntman yang mengendarai motor di lokasi syuting yang nampak menjadi set dari Arkham Asylum.

Lebih ramai lagi ketika kemarin, sang sutradara Matt Reeves mengunggah foto terbaru sang caped crusader bersama dengan kendaraan favorit dan ikoniknya, Batmobile. 

Dengan desain muscle car layaknya Batmobile di versi komiknya, sontak semakin membuat antusias penggemarnya membuncah dan tak sabar melihat hasil akhir dari cerita garapan Matt Reeves ini.

Sumber: thewrap.com
Sumber: thewrap.com
Menarik jika membahas mengenai Battinson. Karena berarti tak bisa hanya membahas satu sisi seperti kostumnya saja misalnya, namun juga keseluruhan harapan yang dibawanya terkait cerita Batman baru yang dinanti para penggemarnya di seluruh dunia.

Terlebih, The Batman yang menjadi judul resmi dari Batman-nya R-Patz ini memang hadir di era restorasi DC Universe yang saat ini dipegang oleh Walter Hamada, setelah menggantikan Jon Berg dan Geoff Johns di kursi kepala DC Movies. 

Ya, Walter Hamada yang sebelumnya sukses dengan franchise horor berbudget rendah semisal The Conjuring dan IT.

Sejak kepemimpinan Hamada, memang terlihat perubahan signifikan yang dialami oleh film-film superhero DC. Menjaga franchise potensial seperti Wonder Woman dan "membuang" franchise "gagal" era Zack Snyder.

DC lantas berbenah dengan memproduksi Aquaman yang dipegang sutradara kesayangan Hamada, James Wan dan bereksperimen dengan produksi superhero berbiaya rendah lewat Shazam! yang disutradari oleh David F. Sandberg.

Sumber: hbo.com
Sumber: hbo.com
Hasilnya kedua film tersebut sukses di pasaran dan berhasil membawa nama baik franchise DC ke permukaan setelah selalu masuk bayang-bayang Marvel. 

Belum termasuk Joker yang dipercaya banyak orang sebagai bagian dari pembuka proyek DC Black atau DC Dark, di mana film tersebut juga bergelimang prestasi sepanjang tahun 2019 lalu.

Maka melihat proyek lain DC yang tak kalah menjanjikan seperti Harley Quinn: Birds of Prey, Wonder Woman 1984, Suicide Squad-nya James Gunn, dan sekuel Shazam!, maka tak salah jika asa akan film DC lain yang berkualitas juga jatuh pada The Batman yang digarap Matt Reeves.

Ben Affleck yang menjadi Batman di era Snyder memang bisa dibilang sebagai salah satu Batman terbaik karena berhasil menampilkan sosok Batman yang lebih tua, kasar, dan gelap. Tak kalah menarik dengan versi Christian Bale pada trilogi Nolan yang nampaknya hampir dicintai oleh semua orang hingga saat ini.

Namun sayang, proyek Justice League yang hancur lebur memaksa sosok sang caped crusader tak pernah benar-benar terwujud film solonya. Tidak seberuntung Superman dan Wonder Woman yang sudah mendapatkan jatah film solonya.

Sumber: eonline.com
Sumber: eonline.com
Rencana Affleck untuk menyutradarai langsung proyek The Batman pun gagal dan memaksanya untuk menyerahkan kursi sutradara kepada Matt Reeves. Batman pun mengalami perubahan cerita dan yang paling penting mengalami perubahan pemeran yang kali ini dipercayakan ke R-Patz.

Lantas harapan akan sosok Batman baru pun semakin terang setelah Matt Reeves mengunggah test cam pertamanya yang memperlihatkan kostum yang konon akan digunakan oleh R-Patz di film terbarunya nanti. 

Beserta dengan tone kemerahan dan scoring khas film-film detektif, maka semakin kuatlah suasana noir yang konon akan dihadirkan pada film ini.

Lantas apa saja yang membuat The Batman dan tagar #TheBatman tetap hangat hingga hari ini? Apa saja yang patut ditunggu dari kemunculan The Batman?

Batsuit yang Menarik

Stunt double Batman | sumber: variety.com
Stunt double Batman | sumber: variety.com
Berbicara soal kostum terbaru Batman sejatinya sangat menarik. Dan bukan rahasia lagi jika Matt Reeves ingin membuatnya tampak membumi. Kostumnya nampak menggabungkan beberapa elemen Batman yang sebelumnya muncul pada komik ataupun video gim.

Jika pernah memainkan franchise gim Batman: Arkham Trilogy, maka sudah pasti familiar dengan tampilan logo kelelawarnya. Pasalnya, logo kelelawar dalam franchise Arkham itulah yang menjadi logo pada kostum Battinson.

Potongan seri | Sumber: maskedlibrary.com
Potongan seri | Sumber: maskedlibrary.com
I'm going to make that metal pay for it's sin. I'm going to burn the metal that killed my parents and forge it into something useful.
So the metal that broke my hard as a child, will protect my heart as a man.

Logo kelelawar yang nampak seperti bahan metal yang ditempa juga menghadirkan teori dari beragam fans di dunia maya bahwa itu adalah bekas pistol yang digunakan oleh pembunuh Thomas & Martha Wayne, Joe Chill, seperti pada seri Detective Comics #1000 berjudul Manufacture For Use. Persis seperti pada kutipan dialog di atas.

Mungkin saja teori tersebut benar-benar terjadi. Hanya saja dari sisi penulis justru melihat logo kelelawar tersebut sebagai detachable gadget yang bisa digunakan sebagai batarang atau senjata lainnya, dan bukan seperti gagang pistol seperti teori yang ramai diperbincangkan.

Stunt double dengan batsuit | sumber: nypost.com
Stunt double dengan batsuit | sumber: nypost.com
Dengan semakin terlihatnya desain batsuit pasca bocornya foto proses syuting salah satu adegan The Batman yang dimainkan oleh stunt double, maka semakin jelas terlihatlah konsep apa yang ingin dihadirkan. Yaitu bergaya militer dengan armor yang nampak dominan serta desain yang benar-benar grounded dan cenderung masih mentah.

Wajar saja karena latar penceritaannya pun mengambil waktu di tahun kedua Bruce Wayne menjadi Batman. Jadi pasti masih banyak memunculkan ketidaksempurnaan baik dari sisi batsuit maupun gadget dan kendaraan yang akan ditungganginya kelak. Menarik bukan?

Interpretasi Alfred Pennyworth

Andy Serkis sebagai Alfred Baru | sumber: thewrap.com
Andy Serkis sebagai Alfred Baru | sumber: thewrap.com
Berbicara mengenai Batman sejatinya tak akan pernah lepas dari sosok Alfred Pennyworth. Yaitu seorang asisten rumah tangga keluarga Wayne yang pada perkembangannya menjadi sosok pengganti ayah bagi Bruce pasca kematian kedua orangtuanya.

Dalam versi sinema, 3 sosok Alfred yang pernah muncul mungkin yang paling dikenal oleh para pecinta film. Mulai dari versi Michael Gough yang muncul sejak Batman era Keaton, kemudian berganti ke Val Kilmer di Batman Forever dan terakhir berganti ke era George Clooney melalui Batman & Robin yang sekaligus menjadi film Batman paling hancur lebur baik dari sisi kritik maupun komersil.

Versi Michael Gough | screenrant.com
Versi Michael Gough | screenrant.com
Versi Michael Gough menunjukkan sosok Alfred tua yang tak hanya berperan sebagai pelayan namun juga sebagai pemberi wejangan kepada Bruce kala dirinya membutuhkan tambahan input terkait rencananya. 

Namun versi Michael Gough cenderung hanya berperan sebagai 'pemanis' dan tak benar-benar memiliki pengaruh pada keseluruhan jalan cerita film.

Sementara kala trilogi Batman Nolan muncul, sosok Alfred kemudian berganti dan diperankan oleh si karismatik, Michael Caine. 

Pada versi Michael Caine Alfred tak hanya berperan sebagai pelayan ataupun 'bapak angkat' Bruce, namun juga sebagai pendukung atas aktivitas Batman yang tak jarang membahayakan. 

Versi Michael Caine | sumber: id.bookmyshow.com
Versi Michael Caine | sumber: id.bookmyshow.com
Bahkan pada film The Dark Knight, sosok Alfred bersama Lucius Fox (Morgan Freeman) cukup banyak memberikan pengaruh terhadap jalan cerita meskipun tetap berada pada koridor moral anchor bagi Bruce Wayne.

Era Batfleck yang dibawa oleh Zack Snyder lantas kembali mengubah sosok Alfred yang kali ini diperankan oleh Jeremy Irons. Sosok Alfred jauh lebih muda bahkan lebih badass dari sosok yang selama ini muncul di layar lebar.

Alfred yang latar belakangnya merupakan mantan Special Operations Executive pada perang dunia ke-2, jelas diinterpretasikan lebih gagah oleh Snyder mulai dari Batman v Superman hingga Justice League. 

Versi Jeremy Irons | sumber: hot.detik.com
Versi Jeremy Irons | sumber: hot.detik.com
Pada versi ini Alfred bahkan tak hanya berperan sebagai pelayan yang kastanya ada di bawah Batman, namun lebih kepada seorang rekan kerja yang mendukung segala gerak-gerik Batman. Bahkan yang terpenting, Alfred bisa ikut berperang menembakkan senjata hanya dari Batcave.

Nah, dengan munculnya nama Andy Serkis sebagai Alfred Pennyworth yang baru pada film The Batman, maka perlu dinantikan interpretasi baru apa lagi yang akan dihadirkan Matt Reeves. Apalagi usia Andy Serkis juga tergolong muda yang tentu saja akan menampilkan usia Alfred yang tak jauh berbeda dengan versi Zack Snyder.

Apakah Alfred versi Andy Serkis akan tetap berperan hanya sebagai moral anchor bagi Bruce Wayne? Atau akan memiliki fungsi lebih layaknya versi Jeremy Irons? Tentu menarik untuk melihatnya kelak.

Gadget dan Kendaraan

Batmobile berdesain muscle car | sumber: twitter @mattreevesla
Batmobile berdesain muscle car | sumber: twitter @mattreevesla
Sebagai jagoan yang terlahir tanpa kekuatan super, Batman tentu saja membutuhkan banyak support dari ragam gadget dan kendaraan yang dimilikinya demi menuntaskan setiap misi yang diembannya.

Gadget seperti batarang, grappling gun, atau EMP gun, sejatinya sudah sering digunakan Batman dalam beragam filmnya. Namun tentu saja, masih banyak gadget keren lainnya yang diharapkan bisa muncul pada film Batman terbaru nantinya. 

Apalagi, konon film garapan Matt Reeves akan mengedepankan sisi detektif sang caped crusader, sehingga penggunaan gadget tentu akan cukup krusial.

Cryptographer Sequencer seperti pada gimnya | sumber: complex.com
Cryptographer Sequencer seperti pada gimnya | sumber: complex.com
Meskipun Batman yang diceritakan nanti masih berusia muda yang notabene belum terlalu "canggih", namun gadget seperti cloaking device yang bisa membuat Batman menghilang, cryptogtapher sequencer untuk meretas kunci, jaringan radio, hingga komputer. 

Kemudian rebreather untuk membuatnya bisa bernafas dalam air, hingga built in lie detector untuk menginterogasi penjahat yang ditemuinya, tentu akan menjadi device keren yang diharapkan bisa muncul secara bertahap pada Batman versi Matt Reeves ini.

Nampak seperti inspirasi batmobile untuk The Batman | sumber: Batmobilehistory.com
Nampak seperti inspirasi batmobile untuk The Batman | sumber: Batmobilehistory.com
Sementara dari sisi kendaraan, foto yang memperlihatkan desain batcycle/batpod serta batmobile yang lebih grounded, jelas menunjukkan bahwa si Batman muda ini benar-benar menggunakan perlengkapan "seadanya" untuk mendukung tahun-tahun awal karirnya sebagai penjaga keamanan kota Gotham.

Apakah batboat, batcopter, dan batplane nantinya juga akan muncul tentu bisa saja terjadi. Mengingat The Batman konon akan menjadi film pertama dari trilogi baru yang akan dibangun Matt Reeves. So, berbagai kejutan sudah pasti telah disiapkan Matt Reeves untuk para fans setia sang manusia kelelawar.

Menanti Penampilan Perdana Para Villain

Sumber: thewrap.com
Sumber: thewrap.com
Bukan Batman namanya jika villainnya muncul tanpa menarik perhatian. Sejak Batman era 60-an, kehadiran para villain memang sangat penting bahkan beberapa di antaranya mendapatkan apresiasi yang melebihi sang jagoan itu sendiri.

Dari mulai Joker-nya Cesar Romero, Joker-nya Jack Nicholson, Penguin-nya Danny de Vito, Riddler-nya Jim Carrey, hingga Mr.Freeze-nya Arnold Schwarzenegger, selalu menjadi pusat perhatian dan dinantikan kiprahnya di layar perak. 

Tak terkecuali pada era baru Batman yang digarap Nolan juga memunculkan beberapa penjahat ikonik semisal Scarecrow yang diperankan Cillian Murphy dan tentu saja Joker-nya mendiang Heath Ledger yang begitu legendaris hingga dianugerahi piala oscar untuk perannya.

The Batman garapan Matt Reeves memang akan tampil tanpa Joker. Setidaknya hal itu yang dipercaya mengingat Joker sendiri baru saja mendapatkan porsi solonya di tahun lalu. 

Penguin versi Danny DeVito | sumber: cinemablend.com
Penguin versi Danny DeVito | sumber: cinemablend.com
Namun sebagai gantinya, Matt Reeves memberikan lawan yang tak kalah menarik bagi sang manusia kelelawar, di mana diantaranya belum pernah dimunculkan dalam versi sinematiknya.

Maka akan menarik nantinya melihat kiprah Colin Farrel sebagai Oswald Cobblepot alias Penguin, di mana pada beberapa leaked photo yang tersebar di internet sudah terlihat usaha Collin menggemukkan tubuhnya demi peran ini.

Namun tak hanya Oswald Cobblepot yang akan muncul sebagai musuh Batman. Dipersiapkan sebagai film trilogi, tentu Matt Reeves sudah mempersiapkan banyak musuh untuk dihadapi sang manusia kelelawar. Siapa sajakah itu?

Zoe Kravits sebagai Selena Kyle| sumber: thewrap.com
Zoe Kravits sebagai Selena Kyle| sumber: thewrap.com
Ada Zoe Kravits sebagai Selena Kyle alias Catwoman, John Turturro sebagai mafia Gotham kelas kakap Carmine Falcone, Paul Dano sebagai Edward Nashton alias The Riddler, dan si kembar Max dan Charlie Carver yang dikenal lewat serial Teen Wolf, baru saja masuk untuk peran yang masih dirahasiakan.

Spekulasi merebak mulai dari Max dan Charlie yang akan berperan sebagai antek dari Two Face (yang berarti juga akan ada kemunculan penjahat Two Face) hingga perannya sebagai Trigger Twins, musuh Batman yang diperkenalkan pada tahun 1993, di mana memiliki keahlian menembak yang brilian.

Menarik melihat bagaimana Matt Reeves melakukan pendekatan untuk memperkenalkan satu per satu penjahat sang caped crusader nantinya. 

Di mana penulis yakini penjahat-penjahat tersebut tidak akan dihadapi semuanya di satu film, melainkan akan dibangun keterkaitannya satu sama lain terlebih dahulu hingga terbangun latar belakang yang kokoh untuk meyakinkan mereka sebagai penjahat yang kelak akan bernafsu menghancurkan Gotham dan tentu saja, Batman.

Menanti interpretasi The Riddler | sumber: ussfeeds.com
Menanti interpretasi The Riddler | sumber: ussfeeds.com
Namun bagaimanapun hasil akhirnya kelak, yang pasti para villain sang caped crusader memang akan selalu dinanti. Dan pemilihan villain oleh Matt Reeves untuk The Batman semakin menegaskan bahwa Batman tak hanya terjebak pada stigma Joker sebagai musuh besar Batman semata yang narasinya mulai membosankan. 

Sudah terlalu banyak versi Joker yang ditampilkan dan sejatinya masih banyak musuh Batman yang tak kalah menarik untuk di eksplorasi lebih lagi, melalui berbagai pendekatan yang lebih modern dan relevan tentunya.

Penutup

Sumber: twitter @MattReevesLA
Sumber: twitter @MattReevesLA
Hype The Batman yang sudah tercipta dari sekarang tentu saja sangat membahagiakan. Mengingat filmnya sendiri baru bisa kita nikmati sekitar bulan Juni tahun 2021.

Namun yang pasti, kehadiran The Batman nampak menjadi pelepas dahaga bagi para fans setelah film solo Batman terakhir dirilis 8 tahun silam yaitu pada tahun 2012 melalui The Dark Knight Rises. 

Harapan besar jelas menaungi R-Patz dalam perannya sebagai sang caped crusader.

Akankah R-Patz akan menjadi Batman terbaik atau justru terburuk tentu baru akan bisa dilihat setelah filmnya dirilis nanti. Yang pasti, The Batman juga akan menghadirkan harapan lain yang tak kalah besar bagi seorang Robert Pattinson. 

Sumber: media.skyegrid.co.id
Sumber: media.skyegrid.co.id
Mengingat musuh Batman sudah dianugerahi Oscar, maka mampukah Pattinson menjadi sosok Bruce Wayne pertama yang akan mendapatkan piala oscar untuk perannya?

Jika mampu, tentu hal ini akan menjadi semakin menarik. Namun jika tidak pun, bagi para fans termasuk penulis, menghidupkan karakter Bruce Wayne dan Batman secara otentik lah yang paling penting. 

Jangan sampai Batman muncul dengan interpretasi baru yang melewati batasan hingga tak mengenali sosok Bruce Wayne atau Batman seperti seharusnya.

Salam Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun