Hal itu diungkapkannya setelah dirinya secara terbuka memberikan dukungannya kepada calon senator Teneessee tahun 2018 silam, Phil Breseden, dan menentang lawan politiknya yaitu Marsha Blackburn, yang dianggap hanya memiliki embel-embel "calon wanita" namun tidak memiliki visi kesetaraan gender dan feminisme. Apalagi Taylor kemudian juga menyebut bahwa Marsha tak lebih dari seorang Donald Trump yang memakai rok dan wig.
Namun yang pasti, Taylor mengirimkan sinyal kuat bagi setiap orang untuk tidak takut pada sesuatu yang kita anggap benar dan berani untuk mengambil keputusan dalam bersuara walau mungkin akan sedikit menimbulkan riak pada kehidupan kita.
Penutup
Sebagai film dokumenter berdurasi 85 menit yang ditayangkan di platform Netflix, Miss Americana sangat padat dalam memberikan isi cerita, berimbang, dan cukup obyektif dalam menyampaikan inti pesannya.Â
Karena seperti kita ketahui, banyak dokumenter yang berisi cerita public figure tertentu hanya dimaksudkan sebagai "buku putih" atas kehidupannya. Namun beruntung, Miss Americana tidak seperti itu.
Miss Americana mengizinkan kita melihat Taylor Swift dalam berbagai sisi dan sudut pandang. Mengizinkan kita untuk melihat bahwa Taylor adalah seorang manusia biasa layaknya kita.
Dan walaupun pernah dilecehkan secara seksual di masa lalunya, namun Taylor tidak tenggelam dalam kesedihan tersebut. Taylor terus bangkit, bekerja keras, dan terus berkarya, bahkan tidak ragu dalam setiap pilihan hidup yang diyakininya.
Miss Americana jelas menjadi sebuah dokumenter yang tak boleh dilewatkan, entah anda seorang Swifties atau bukan.