Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Little Women", Kehangatan Keluarga, dan Kemerdekaan Memilih bagi Perempuan

9 Februari 2020   06:45 Diperbarui: 9 Februari 2020   15:01 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Little Women | Sumber : chicagotribune.com

Little Women justru menjelma menjadi semacam perayaan atas kebebasan yang tak hanya mampu berbicara untuk wanita saja, namun juga untuk semua orang. Bahwasanya setiap orang bebas untuk menentukan pilihannya, bertanggung jawab pada mimpi besarnya, dan tak takut menghadapi perubahan hidup yang cepat, di mana semuanya kemudian terukir lewat kehidupan keluarga March tersebut.

Little Women | Sumber : radiotimes.com
Little Women | Sumber : radiotimes.com
Sementara karakter Jo March sendiri memang sudah lama menjadi lambang wanita independen yang berhasil menembus pergantian zaman, yang dalam film ini kemudian berhasil dihidupkan dengan mantap dan meyakinkan oleh Saoirse Ronan.

Penggambarannya yang tomboy, ambisius, namun juga peduli terhadap keluarga seakan menegaskan bahwa tak selamanya wanita identik dengan kata "lemah", tak peduli di tahun berapa dan di era apa ia hidup.

Soirse Ronan yang sebelumnya juga telah bekerja sama dengan Greta Gerwig lewat film Lady Bird memang nampak semakin menunjukkan kualitasnya di film ini. Saoirse Ronan telah bermetamorfosa menjadi aktris kelas atas yang kualitasnya kemudian bisa kita nikmati melalui kekuatan dialognya, detil emosinya, hingga faktor minor lain semisal perubahan mimik wajah kala menghadapi berbagai "petir kehidupan" yang menyambarnya berkali-kali.

Little Women | Sumber : chicagotribune.com
Little Women | Sumber : chicagotribune.com
Namun sejatinya tak hanya Saoirse Ronan yang sinarnya paling terang di film ini. Little Women semakin spesial karena karakterisasi setiap aktor dan aktrisnya begitu kuat dan detail, sehingga masing-masing memiliki ciri khas yang membuatnya mudah dikenali. Ya, bisa dibilang semuanya menjadi bintang dalam film ini.

Florence Pugh yang berhasil menjadi sosok Amy yang cantik, penuh rasa penasaran, namun juga rapuh sebagai adik. Emma Watson yang sukses menjadi seorang kakak yang tenang dan selalu menjadi penengah, juga tabah dalam menjalani pilihannya sebagai seorang istri dari pria dengan status ekonomi rendah.

Juga Eliza Scanlen yang believable sebagai adik terkecil yang pemalu, penuh bakat, namun juga sakit-sakitan, menjadi contoh bagaimana film ini begitu kuat dalam meramu penokohan setiap aktor dan aktrisnya hingga membuatnya mampu menampilkan ciri khasnya sendiri tanpa harus repot memberikan penjelasan berlebihan.

Little Women | Sumber : cinemablend.com
Little Women | Sumber : cinemablend.com
Belum termasuk supporting actor yang tak kalah mencuri perhatian seperti Timothee Chalamet dan Laura Dern. Peran Timothee sebagai Laurie yang merupakan pria yang terjebak pada kisah cinta segitiga kakak beradik tersebut, tentu saja begitu apik ditampilkannya. Bahkan chemistry-nya dengan Saoirse Ronan di film ini adalah tambahan poin yang semakin menegaskan statusnya sebagai aktor muda berbakat dan serba bisa.

Laura Dern sebagai ibunda dari keempat remaja wanita yang kadang kala akur namun tak jarang saling memicu keributan yang berakhir dengan tangisan tersebut, tentu saja menjadi supporting actor yang sangat berarti kehadirannya. Karena Laura Dern kemudian menunjukkan bagaimana peran seorang ibu yang kuat, rendah hati, namun juga harus sabar dan bijaksana dalam menyikapi tiap konflik yang dialami keluarganya.

Little Women | Sumber : thenewyorker.com
Little Women | Sumber : thenewyorker.com
Bahkan perannya disini sama kuatnya dan sama baiknya dengan apa yang ditampilkannya pada Marriage Story, yang juga kemudian memberikan ganjaran bagi dirinya berupa nominasi supporting actor di ajang Oscar 2020 ini.

Bahkan 2019 juga nampak menjadi tahunnya Florence Pugh. Karena ia juga berhasil bersinar pada dua filmnya yang lain yaitu Fighting With My Family dan Midsommar, di mana keduanya sama-sama mampu "memaksa" dirinya mengeluarkan potensi terbaiknya dalam tiap genre film yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun