Tak lupa, penulis juga memberikan sorotan pada sosok John Williams yang masih memberikan nyawa tambahan yang sangat berarti bagi film ini. Apalagi mengingat bahwa film ini adalah film Star Wars terakhir yang masih merasakan sentuhan tangan dinginnya.
Lantunan orkestra dan brass section yang dihasilkannya begitu luar biasa sehingga nampak seperti ada 9 film Star Wars di dalam 1 film berkat komposisi scoring legendaris dan baru yang di mix dengan sempurna. John Williams jelas menambah kesan megah, mewah dan magis pada tiap momen penting dari film penutup saga ini.
Namun tidak semua fans service tersebut berjalan sukses. Di beberapa bagian, maksud daripada fans service itu justru tidak tersampaikan dengan cukup baik.Â
Sehingga alih-alih membuat jantung para fansnya berdebar-debar saking bahagianya, justru membuat kita merespon dengan dahi yang mengernyit karena ekspektasi kemunculan karakter dan berbagai hal legendaris lainnya tidak berjalan maksimal.
Saga Skywalker memang telah usai. Jannah, lantas hanya menjadi satu dari sekian banyak sosok baru yang bisa dikembangkan untuk menuntun kita pada cerita baru yang belum pernah ditunjukkan sebelumnya. Bahkan bisa melengkapi berbagai konflik yang mungkin tersambung pada berbagai event Star Wars lainnya.
Penutup yang Pas Meskipun Bukan yang Terbaik
Layaknya sebuah opera sabun yang penuh dengan pesan dan sindiran tersirat, film ini pun demikian. Isu seputar keberagaman, kesetaraan gender dan sosio politik lainnya, masih mampu disampaikan dengan tepat. Membuat film ini masih mempertahankan tradisi Star Wars meskipun tak sekuat trilogi originalnya.