Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Star Wars: The Rise of Skywalker", Penutup 40 Tahun Saga Perang Bintang yang Epik dan Emosional

18 Desember 2019   16:35 Diperbarui: 23 Desember 2019   03:15 1837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Era baru Star Wars yang dimulai lewat Episode VII:The Force Awakens, tentu menjadi permulaan yang cukup baik untuk saga Rey dan Kylo Ren.

Mengambil banyak elemen klasik dari film-film pendahulunya, The Force Awakens kemudian memperkenalkan banyak karakter baru yang berasal dari 'rakyat biasa' untuk kemudian bersatu memenuhi panggilan force mereka.

Episode VIII:The Last Jedi yang dirilis 2 tahun kemudian lantas memiliki cerita yang semakin kompleks pada konflik Rey dan Kylo Ren. "Refusal of the call", konflik batin antara Dark Side dan Light Side serta pertemuan dengan mentor, menjadi tiga tema utama yang membentuk cerita inti pada film tersebut.

Thesun.co.uk
Thesun.co.uk
Meskipun sejak itu kita tahu bahwa bibit kepahlawanan Rey sudah mulai muncul dan kejahatan Kylo Ren tidaklah mutlak, namun kita belum benar-benar diberikan jawaban pasti terkait banyaknya pertanyaan yang muncul pada garis waktu antara The Force Awakens dan The Last Jedi.

Episode IX:The Rise of Skywalker lantas dimaksudkan sebagai konklusi atas trilogi sekuel yang dimulai 4 tahun yang lalu tersebut sekaligus memberikan jawaban atas berbagai misteri yang saling terkait antara trilogi prekuel dan trilogi originalnya yang dimulai 43 tahun yang lalu, dengan saga keluarga Skywalker sebagai benang merahnya.

Lantas, masihkah force berpihak pada film terbaru ini?

Sinopsis

Sumber: eksklusif disney
Sumber: eksklusif disney
The Rise of Skywalker memberikan cerita lanjutan pasca adegan final di The Last Jedi. Para Resistance yang berhasil selamat, kini sekali lagi harus menghadapi pasukan First Order yang dipimpin oleh Supreme Leader Kylo Ren(Adam Driver).

Dalam usahanya melawan tirani jahat tersebut, Rey(Daisy Ridley), Poe(Oscar Isaac) serta Finn(John Boyega) harus berpetualang antar planet ditemani oleh sang asisten setia, Chewbacca(Joonas Suotamo) dan C-3PO(Anthony Daniels).

Dengan supervisi dari jendral Leia Organa(alm. Carrie Fisher), mereka lantas mengetahui bahwa ternyata ada kekuatan besar lain yang saat ini sedang mencoba menghancurkan keseimbangan galaksi.

Sebuah kekuatan jahat dari masa lalu yang nampak memiliki tujuan yang belum terselesaikan. Kini galaksi pun bergantung penuh pada sosok jedi terakhir untuk bisa menghentikan kekuatan tersebut.

Penutup Saga yang Epik dan Emosional

Sumber: eksklusif disney
Sumber: eksklusif disney
Sebagai film yang konon menjadi akhir dari saga yang dimulai sejak 43 tahun lalu, The Rise of Skywalker sejatinya cukup baik dalam memberikan sajian penutup yang spektakuler.

Semua elemen dari saga Star Wars yang kita inginkan bahkan kita butuhkan, berhasil dimunculkan ke dalam film yang memiliki durasi 2 jam 21 menit ini.

Duel lightsaber yang epik dan perang pesawat tempur galaksi yang seru dan megah, menjadi contoh bagaimana kemasan full action-packed langsung terasa sejak menit pertama film ini. Tidak seperti film-film Star Wars sebelumnya, The Rise of Skywalker langsung menggempur kita dengan aksi berintensitas tinggi sejak adegan pembukanya dimulai.

Konflik batin dalam diri Rey dan Kylo Ren pun lantas berkembang di antara gempuran aksi pada galaksi nun jauh disana tersebut. Sebuah konflik yang kelak akan menentukan sisi apa yang mereka pilih.

Sumber: eksklusif disney
Sumber: eksklusif disney
The Rise of Skywalker juga menjadi film Star Wars yang paling menyeramkan berkat suasana gelap yang tergambar di sepanjang film. Walaupun kemudian atmosfer film kembali seimbang berkat line komedi yang tetap menyertai banyak adegannya melalui tingkah jenaka BB-8, C-3PO dan Chewbacca.

Sinematografi film ini juga sangat luar biasa. Setiap shoot-nya yang juga menggabungkan elemen visual effect dan sound effect yang terasa nyata, sungguh tampil sangat mengagumkan. 

Dari mulai landscape planet hingga adegan duel lightsaber sungguh mampu menciptakan pengalaman sinematik yang membuat tubuh menggelinjang. Oh iya, tontonlah di layar IMAX untuk mendapatkan feel yang maksimal.

Ya, meskipun menurut penulis pribadi untuk beberapa shoot pada The Last Jedi masih mengungguli film ini. The Last Jedi lebih terasa grande, mistis dan melankolis.

Sumber: indiewire
Sumber: indiewire
Pujian jelas patut diberikan pada duet Adam Driver dan Daisy Ridley. Keduanya tak hanya mampu menampilkan "battle of the force" yang kokoh, namun juga menunjukkan love-hate relationship yang terus membuat penasaran. Mereka tak hanya saling membenci namun juga saling membutuhkan karena alasan yang pada akhirnya terjawab di sini.

Sementara Osar Isaac dan John Boyega tentu menjadi sorotan lain yang tak boleh diabaikan begitu saja. Keduanya semakin menarik dalam menunjukkan persahabatannya sekaligus meyakinkan kala dibutuhkan untuk menjadi sosok pemimpin muda bagi para Resistance.

Tak lupa, penulis juga memberikan sorotan pada sosok John Williams yang masih memberikan nyawa tambahan yang sangat berarti bagi film ini. Apalagi mengingat bahwa film ini adalah film Star Wars terakhir yang masih merasakan sentuhan tangan dinginnya.

Lantunan orkestra dan brass section yang dihasilkannya begitu luar biasa sehingga nampak seperti ada 9 film Star Wars di dalam 1 film berkat komposisi scoring legendaris dan baru yang di mix dengan sempurna. John Williams jelas menambah kesan megah, mewah dan magis pada tiap momen penting dari film penutup saga ini.

Forbes.com
Forbes.com
The Rise of Skywalker juga sukses memberikan fans service yang maksimal berkat kemunculan berbagai cameo dan icon Star Wars lainnya pada momentum yang pas. Sehingga adegan-adegan tersebut lantas juga menjadi crowd pleaser yang memeriahkan jalannya film.

Namun tidak semua fans service tersebut berjalan sukses. Di beberapa bagian, maksud daripada fans service itu justru tidak tersampaikan dengan cukup baik. 

Sehingga alih-alih membuat jantung para fansnya berdebar-debar saking bahagianya, justru membuat kita merespon dengan dahi yang mengernyit karena ekspektasi kemunculan karakter dan berbagai hal legendaris lainnya tidak berjalan maksimal.

Sumber: eksklusif disney
Sumber: eksklusif disney
Kemunculan karakter baru bernama Jannah(Naomi Ackie) juga menjadi salah satu contoh bagaimana semesta Star Wars sangatlah luas. Karakter tersebut memang belum memiliki peran begitu besar pada film ini. Namun ketika mendekati akhir, kita seakan diberikan clue bahwa cerita dalam semesta Star Wars belumlah usai.

Saga Skywalker memang telah usai. Jannah, lantas hanya menjadi satu dari sekian banyak sosok baru yang bisa dikembangkan untuk menuntun kita pada cerita baru yang belum pernah ditunjukkan sebelumnya. Bahkan bisa melengkapi berbagai konflik yang mungkin tersambung pada berbagai event Star Wars lainnya.

Penutup yang Pas Meskipun Bukan yang Terbaik

Sumber: eksklusif disney
Sumber: eksklusif disney
Sebagai penutup saga yang juga menjadi icon pop culture di beberapa belahan dunia, The Rise of Skywalker juga cukup imbang dalam memberikan porsi drama dan pesan filosofis khas Star Wars di dalamnya. Membuat setiap momen pertemuan, perpisahan dan pengorbanan terasa hangat, magis dan emosional.

Layaknya sebuah opera sabun yang penuh dengan pesan dan sindiran tersirat, film ini pun demikian. Isu seputar keberagaman, kesetaraan gender dan sosio politik lainnya, masih mampu disampaikan dengan tepat. Membuat film ini masih mempertahankan tradisi Star Wars meskipun tak sekuat trilogi originalnya.

Sumber: eksklusif disney
Sumber: eksklusif disney
Film ini memang bukan film Star Wars terbaik. Masih banyak aspek yang sejatinya bisa dikembangkan lagi. Namun begitu, film ini sudah cukup pas dalam menyajikan porsi penutupnya. Karena deretan aksi yang padat dan spektakuler tersebut membuat kita tak mau cepat-cepat mengakhiri filmnya.

Karena begitu film ini berakhir, seketika juga kita sadar bahwa kenangan masa kecil kita bersama Star Wars turut berakhir. Dan petualangan dengan cita rasa klasik ini mungkin akan sulit lagi dirasakan di masa mendatang.

Penutup

Screencrush.com
Screencrush.com
Sebagai film penutup saga yang telah dimulai 43 tahun yang lalu, The Rise of Skywalker cukup memuaskan untuk menjelaskan berbagai konflik dan pertanyaan yang belum terjawab pada trilogi baru ini. 

Meskipun bukan film Star Wars terbaik, namun TROS masih mampu memberikan fans service yang on point meskipun di beberapa bagian tidak terasa maksimal penyampaiannya.

Namun begitu, film yang dimaksudkan sebagai penutup ini juga masih menyisakan banyak pertanyaan yang mengganjal. Dan nampaknya hal ini sengaja dilakukan untuk membuka keran penceritaan lain yang mungkin dilakukan di masa depan, di luar saga Skywalker yang telah berakhir ini tentunya.

Sumber: eksklusif disney
Sumber: eksklusif disney
Dan tentu saja layaknya film-film Star Wars sebelumnya, film ini juga berpotensi mengundang debat dari para fansnya. Ada yang setuju dengan gaya penceritaannya yang full action, ada yang tidak. Ada yang setuju dengan bagaimana J.J. Abrams memperlakukan berbagai karakter legendarisnya, ada juga yang tidak.

Dan hal tersebut yang kelak akan membuat The Rise of Skywalker makin menarik. Sebuah penutup yang tak hanya memberikan konklusi akhir namun juga mengawali banyak teori baru dan kemungkinan lain yang tak akan habis didiskusikan bertahun-tahun mendatang.

Hingga kemudian datang era baru Star Wars yang entah benar-benar kita butuhkan atau tidak.

Skor: 8,5/10
Salam Kompasiana.

Bonus foto: para Jedi lokal di gala premiere Star Wars episode IX di IMAX XXI | dokpri
Bonus foto: para Jedi lokal di gala premiere Star Wars episode IX di IMAX XXI | dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun