Penutup Saga yang Epik dan Emosional
Semua elemen dari saga Star Wars yang kita inginkan bahkan kita butuhkan, berhasil dimunculkan ke dalam film yang memiliki durasi 2 jam 21 menit ini.
Duel lightsaber yang epik dan perang pesawat tempur galaksi yang seru dan megah, menjadi contoh bagaimana kemasan full action-packed langsung terasa sejak menit pertama film ini. Tidak seperti film-film Star Wars sebelumnya, The Rise of Skywalker langsung menggempur kita dengan aksi berintensitas tinggi sejak adegan pembukanya dimulai.
Konflik batin dalam diri Rey dan Kylo Ren pun lantas berkembang di antara gempuran aksi pada galaksi nun jauh disana tersebut. Sebuah konflik yang kelak akan menentukan sisi apa yang mereka pilih.
Sinematografi film ini juga sangat luar biasa. Setiap shoot-nya yang juga menggabungkan elemen visual effect dan sound effect yang terasa nyata, sungguh tampil sangat mengagumkan.Â
Dari mulai landscape planet hingga adegan duel lightsaber sungguh mampu menciptakan pengalaman sinematik yang membuat tubuh menggelinjang. Oh iya, tontonlah di layar IMAX untuk mendapatkan feel yang maksimal.
Ya, meskipun menurut penulis pribadi untuk beberapa shoot pada The Last Jedi masih mengungguli film ini. The Last Jedi lebih terasa grande, mistis dan melankolis.
Sementara Osar Isaac dan John Boyega tentu menjadi sorotan lain yang tak boleh diabaikan begitu saja. Keduanya semakin menarik dalam menunjukkan persahabatannya sekaligus meyakinkan kala dibutuhkan untuk menjadi sosok pemimpin muda bagi para Resistance.