Netflix nampaknya belum mau berhenti menjadikan konten-konten akhir tahunnya sebagai pusat perhatian layaknya model yang berjalan di atas catwalk.Â
Meskipun tak selalu mendatangkan kritik positif, namun berbagai unsur menarik lainnya sudah cukup untuk membuat film tersebut menjadi bahan pembicaraan di mana-mana.
Adalah 6 Underground, film original Netflix yang dibuat dengan cukup ambisius dan ditujukan sebagai pilihan tontonan di akhir tahun ini.Â
Film ini memang cukup ditunggu khususnya oleh para penggemar film action, setelah sebelumnya para penggemar genre drama dan crime movies sudah dimanjakan terlebih dulu oleh dua film original Netflix yang juga mendapatkan respon positif yaitu The Irishman dan Marriage Story.
Dilihat dari 'sampulnya', 6 Underground sejatinya memiliki banyak faktor yang membuatnya nampak menjanjikan sebagai full action packed movies yang kita butuhkan.Â
Membawa kombinasi nama besar Michael Bay di kursi sutradara dan Ryan Reynolds sebagai aktor utamanya, tentu membuat siapapun tertarik untuk menontonnya.
Budget besar tersebut tentu saja digunakan untuk mendatangkan nama-nama besar di jajaran cast-nya seperti Ryan Reynolds(Deadpool 1&2), Melanie Laurent(Inglorious Bastard), Ben Hardy(Bohemian Rhapsody) dan Dave Franco(Now You See Me 1&2), sekaligus memberikan visual experience yang 'wow' melalui hujan ledakan dan car chase khas Michael Bay.
One kemudian membentuk 'Ghost' demi mencapai tujuannya dan merekrut orang-orang dengan skill berbeda-beda namun saling melengkapi yaitu Two, si mata-mata (Melanie Laurent), Three, si pembunuh bayaran (Manuel Garcia-Ruffo), Four si master parkour (Ben Hardy), Five sang dokter (Adria Arjona) dan Six sang supir (Dave Franco).
Kematian Six pada sebuah misi berbahaya di Italia kemudian membuat One harus mencari pengganti demi melancarkan aksinya mengkudeta rezim Rovach Alimov (Lior Raz) yang keji sekaligus penuh teror.Â
Seven sang penembak jitu (Corey Hawkins) kemudian menjadi rekrutan terakhir sebelum mereka beraksi di Turgistan. Kini, nasib dunia akan ditentukan oleh keberhasilan aksi yang mereka lakukan.
Namun entah mengapa eksekusi akhir yang dilakukan Michael Bay terasa kurang 'nampol' pada beberapa bagian. Kuat di aksi, namun lemah di kedalaman cerita dan pendalaman karakternya. Ya, tipikal film Michael Bay yang memang khas ditunjukannya pada film-filmnya terdahulu seperti Bad Boys, Transformers serta Armageddon.
Ledakan bertubi-tubi, mobil hancur di sana-sini, efek slow-motion yang berlebihan untuk menampilkan efek dramatis serta desingan peluru dari adegan baku tembak, jelas menjadi cinematic experience khas Michael Bay yang kita kenal.Â
Apalagi kemudian Bay menambahkan imajinasi liarnya lewat 'perang magnet' jelang akhir film yang cukup unik, seru dan tentu saja menghibur.
Sekaligus melengkapinya dengan berbagai Bay's Visual Signature seperti mobil mewah, sinar matahari yang masuk melalui celah ruangan, tentara Amerika dan wanita sexy, namun entah mengapa kali ini minus bendera Amerika yang berkibar heuheu.
Tak bisa dipungkiri, Ryan Reynolds sebagai pemimpin tim memang paling mencuri perhatian. Ia muncul sebagai pemimpin kharismatik meskipun kebodohannya kerap membuat timnya masuk ke dalam keadaan sulit.
Jokes ala Deadpoolnya yang muncul dalam momen yang pas, tentu memberikan comedy line yang sangat menghibur berkat punchline yang juga tersaji optimal. Ryan Reynolds jelas memberikan nyawa utama dalam film ini.
Namun dari semua anggota tim, yang mendapat sorotan utama tentu saja ada pada nama Melanie Laurent dan Ben Hardy. Jika Melanie mampu menjadi sosok "badass woman" yang sekaligus berperan sebagai antitesis karakter Ryan Reynolds yang sembarangan, maka Ben Hardy cukup baik dalam mengemban tugasnya sebagai seorang parkour master yang handal.
Seperti adegan sex yang tiba-tiba muncul (mungkin dengan maksud "artsy") pada momen yang tidak semestinya, membuatnya nampak sebagai kesia-siaan yang tidak meninggalkan kesan apapun.
Inkonsistensi adegan juga beberapa kali muncul dalam film ini. Dengan adegan pembuka yang berupa adegan kejar-kejaran mobil menjadi contoh yang paling terlihat jelas.
Tanpa bermaksud spoiler, dalam adegan awal tersebut banyak insiden yang menyebabkan mobil sport yang dikendari Ryan Reynolds dan kawan-kawan mengalami lecet di sana-sini. Dengan puncaknya kedua spion hancur karena berhimpitan dengan mobil lawan.
Tentu cukup konyol jika mengatakan hal tersebut merupakan kelalaian kecil, mengingat inkonsistensi adegan tersebut muncul berulang kali dengan sangat jelas sehingga seharusnya hal seperti ini bisa diminimalisir pada saat proses finishing film ini.
Sementara production design, tim special effect serta visual effect juga patut diapresiasi. Kombinasi ketiganya mampu menampilkan visual yang 'mahal' di sepanjang film sekaligus mendatangkan rasa ngilu berkat adegan gore yang muncul di sepanjang film.Â
Membuat setiap shoot tertangkap sempurna dan membuat kita takjub, sehingga tanpa disadari berhasil menutupi kekurangan dari sisi lainnya.
Yang membuatnya tampil sebagai film action yang solid dan menghibur namun di satu sisi juga menyisakan banyak hal yang membuat dahi kita mengernyit.
6 Underground memang bukan film terbaik Michael Bay. Bahkan beberapa kritikus menyebutnya sebagai film terburuk dan paling gore sepanjang karir Michael Bay.
Streaming di Netflix dan rasakan sensasi aksi adrenalin tingkat tingginya sambil menikmati snack dan minuman ringan di ruang keluarga anda. Pasang speaker tambahan dan rasakan hujan ledakan khas Michael Bay yang menghibur itu.
Skor: 7/10
Salam Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H