Seperti adegan sex yang tiba-tiba muncul (mungkin dengan maksud "artsy") pada momen yang tidak semestinya, membuatnya nampak sebagai kesia-siaan yang tidak meninggalkan kesan apapun.
Inkonsistensi adegan juga beberapa kali muncul dalam film ini. Dengan adegan pembuka yang berupa adegan kejar-kejaran mobil menjadi contoh yang paling terlihat jelas.
Tanpa bermaksud spoiler, dalam adegan awal tersebut banyak insiden yang menyebabkan mobil sport yang dikendari Ryan Reynolds dan kawan-kawan mengalami lecet di sana-sini. Dengan puncaknya kedua spion hancur karena berhimpitan dengan mobil lawan.
Tentu cukup konyol jika mengatakan hal tersebut merupakan kelalaian kecil, mengingat inkonsistensi adegan tersebut muncul berulang kali dengan sangat jelas sehingga seharusnya hal seperti ini bisa diminimalisir pada saat proses finishing film ini.
Sementara production design, tim special effect serta visual effect juga patut diapresiasi. Kombinasi ketiganya mampu menampilkan visual yang 'mahal' di sepanjang film sekaligus mendatangkan rasa ngilu berkat adegan gore yang muncul di sepanjang film.Â
Membuat setiap shoot tertangkap sempurna dan membuat kita takjub, sehingga tanpa disadari berhasil menutupi kekurangan dari sisi lainnya.
Yang membuatnya tampil sebagai film action yang solid dan menghibur namun di satu sisi juga menyisakan banyak hal yang membuat dahi kita mengernyit.