I don't want a lot for Christmas
There is just one thing I need
I don't care about the presents
Underneath the Christmas tree
I just want you for my own
More than you could ever know
Make my wish come true oh
All I want for Christmas is youÂ
Rasanya sangat sedikit orang yang tidak mengenal potongan lirik tersebut.Â
Lirik yang dinyanyikan dengan lambat disertai teknik vokal tingkat tinggi khas Mariah Carey tersebut, menjadi awalan lagu berjudul All I Want For Christmas Is You yang kemudian mengubah temponya menjadi cepat dan riang.
Lagu dengan pesan universal tersebut juga menjadi lagu yang paling sering terdengar di fasilitas publik semisal mal, lobby hotel ataupun department store, selain lagu-lagu natal populer lainnya.Â
Bahkan lagu-lagu di 1 album natal milik Mariah Carey tersebut juga terkadang menjadi playlist tunggal di ragam fasilitas publik tersebut yang memang selalu asik untuk dinikmati.
Kembali mundur ke era 90-an, Merry Christmas yang dirilis di tahun 1994 menjadi album natal atau holiday album pertama sekaligus album studio ke-4 Mariah Carey.Â
Bersama Walter Afanasieff, Mariah Carey pun kemudian memproduseri album berisi 10 lagu natal yang kelak mendapatkan banyak penghargaan dan memecahkan ragam rekor tersebut.
Bahkan dilaporkan bahwa per tahun 2017, royalty untuk album ini sudah mencapai angka $60 Juta. Wow!
Jika kita melihat di Spotify, angka 500 juta-an pendengar untuk lagu All I Want For Christmas is You saja sudah benar-benar menunjukkan betapa lagu tersebut sangat dicintai.Â
Wajar jika kemudian di tanggal 24 November 2019 lalu, Guinness World Records memberikan 3 penghargaan langsung yaitu "one of the best selling and most recognizable Christmas Song", "most stream song on spotify in 24 hours(female)- 10 Mil streams in Dec 2018" dan "most weeks in the UK Singles Top 10 Chart for a Christmas Song".