Dan Darah Daging pada akhirnya justru meninggalkan after taste yang lebih mengena terkait pesan pada sisi dramanya tersebut dibandingkan dengan adegan aksinya.
Penutup
Darah Daging memang bukanlah film laga dengan close combat rapat dan hujan darah layaknya The Raid atau The Night Comes For Us. Sisi drama keluarga yang menyentuh dan hangat jelas lebih dominan meskipun setengah durasinya memang dipenuhi adegan pertempuran seru menggunakan senjata api.
Darah Daging jelas memiliki banyak kekurangan di sana-sini. Namun hasil karya sang sutradara debutan ini tetap berada di atas ekspektasi dan patut diapresiasi.
Skrip yang kokoh, visual yang apik serta performa ciamik dari para aktornya jelas menjadikan film ini sebagai tontonan yang worth untuk disaksikan di minggu ini.Â
Keberanian mengangkat tema 'baru' lewat film Darah Daging jelas menjadi bukti bahwa genre film Indonesia kini semakin menarik dan beragam dengan kualitas penggarapan yang cukup maksimal dan memuaskan.
Darah Daging juga menjadi semacam penanda bagi Skylar Pictures dalam menatap masa depan yang cerah terkait film-filmnya yang akan diproduksi di masa depan, setelah hiatus cukup lama di industri perfilman Indonesia.
Darah Daging tayang mulai 5 Desember 2019 di jaringan bioskop XXI, CGV dan Cinepolis. Tontonlah.
Skor: 7,5/10
Salam Kompasiana.