Lantas, apakah Frozen II menjadi hambar tanpa adanya super villain? Bagi beberapa orang dan pecinta disney princess garis keras mungkin saja iya. Namun beberapa lainnya termasuk penulis merasa hal tersebut tidak terlalu berpengaruh.
Karena tim penyusun cerita dan skenarionya sendiri memang cukup mampu membangun dinamika konflik dalam step-step yang jelas dan terus naik hingga mencapai klimaksnya. Konflik emosional yang lebih dikedepankan bahkan membuat kita ikut larut dalam 1 jam 43 menit penceritaannya hingga tak menyadari bahwa film ini berjalan tanpa sosok villain.
Paket Lengkap 'Cinematic Experience'
Dengan konflik cerita dan kualitas animasi yang semakin berkelas, Disney lantas melengkapi pengalaman sinematis bagi penggemarnya dengan deretan lagu yang lagi-lagi menjadi salah satu primadona dalam film ini.
Into The Unknown yang menggantikan Let it Go sebagai main theme film ini, jelas menjadi bukti bahwa kepiawaian Disney dalam menghasilkan lagu hits yang catchy dan memorable nampak belum akan habis.Â
Pun dengan deretan lagu-lagu lain di film ini yang tak kalah bagus, membuat Frozen IIÂ sukses menyajikan cinematic experience yang membuat setiap penontonnya ikut menikmati kombinasi visual dan lagu layaknya menyaksikan pertunjukkan musikal di panggung teater.
Bahkan menariknya lagu-lagu di film ini juga seakan menjadi jaminan kesuksesan penjualan album soundtracknya kelak. Maka tak hanya cinematic experience, business experience pun semakin terbuka lebar berkat peluang pendapatan baru dari lagu-lagu tersebut.
Menurut penulis, Frozen IIÂ semakin membuat Disney belum terkalahkan untuk urusan kombinasi film+lagu. Sepakat?
Karakter Baru, Ladang Uang Baru
Star Wars yang juga diakuisisi Disney sebelumnya sudah merasakan efek komersialisasi ini lewat kemunculan BB-8 di Episode VII, makhluk bernama Porgs di episode VIII dan yang terbaru baby Yoda di serial The Mandalorian. Semua makhluk lucu dan menggemaskan tersebut tentu saja dihadirkan untuk mendongkrak penjualan merchandisenya dalam bentuk apapun.