Namun tekanan sosial dan tradisi patriarki yang kaku dalam lingkup keluargalah yang juga membuatnya down secara mental. Hingga kemudian hal tersebut turut mempengaruhi ruang kebebasan Ji-Young untuk berekspresi dan bertindak secara nyaman.
Ji-Young seakan memberikan kita gambaran bahwa wanita adalah sebuah anugerah bagi seorang pria yang mendampinginya. Namun juga menyadarkan kita bahwa menjadi wanita sejatinya memerlukan banyak pengorbanan.
Karena biar bagaimanapun mereka tetap dituntut untuk bisa menjadi anak, istri dan ibu di saat bersamaan, dan di sisi lain juga harus mengejar mimpi, hak dan cita-citanya walau realita kadang memberikan mereka jalan terjal yang sulit untuk dilalui.
Benar bahwa wanita harus menghormati laki-laki. Namun bukan berarti sebagai lelaki lantas bisa 'menutup pintu' impian pasangan begitu saja. Dukungan dan perhatian kita jelas merupakan hal yang bisa membuat setiap wanita merasa percaya diri, bahagia dan merasakan hidup tanpa kekangan.
Penutup
Membuka mata kita sebagai penonton di luar Korea bahwa sejatinya praktik-praktik misoginis masih lumrah terjadi disana dan begitu frontal dilakukan. Bahkan tak dipungkiri hal seperti itu juga kerap terjadi di beberapa belahan negara lain termasuk di beberapa daerah di Indonesia.
Film ini juga cocok untuk disaksikan bagi pasangan menikah. Menjadi semacam pelajaran tentang bagaimana baiknya memproses ragam problematika rumah tangga menjadi keputusan terbaik bagi pasangan suami istri.
Karena memang beberapa keputusan tidak selalu beeakhir menyenangkan bagi semua pihak. Namun setidaknya, kita bisa memberikan porsi yang pas terkait cara penyelesaian masalah yang ada di hadapan, agar kemudian tidak menimbulkan beban yang terlalu berat bagi salah satu pihak.
Jangan sampai kita baru menyadari kesulitan dan beban yang dialami pasangan ketika mereka sudah ada di titik depresi terdalam akibat terkungkung dalam pilihan hidup yang terpaksa dijalani. Hanya karena pengorbanan besar yang terus menerus dibebankan kepadanya tanpa kita sadari, lantas kita harus menyesal di kemudian hari.