Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Doctor Sleep", Menghidupkan Kembali Teror dan Trauma "The Shining" dalam Sekuel Berkonklusi Apik

6 November 2019   11:28 Diperbarui: 6 November 2019   11:34 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar di kanan menunjukkan reka ulang adegan legendaris The Shining yang nyaris sempurna (screencrush.com)

Sebagai sebuah sekuel, Doctor Sleep memiliki semua hal yang dibutuhkan untuk menjadikannya sebuah penutup yang apik dengan konklusi yang juga berhasil memuaskan para fans nya.

Layaknya The Shining yang menonjolkan sisi atmospheric horror, Doctor Sleep pun demikian. Ia tidak mengumbar jumpscare melainkan menampilkan kengerian yang ditimbulkan dalam efek psikologis yang nyata.

Nuansa cerita yang benar-benar berbeda dari film pertamanya namun tidak serta-merta membuang segala warisannya, fans service yang berhasil disusun dengan baik, hingga pacing rapi yang membuat 151 menit durasi tidak terasa, menjadi beberapa faktor yang membuat Doctor Sleep layak menjadi film penutup saga Overlook Hotel ini.

Meskipun tidak meninggalkan banyak pertanyaan yang berujung pada banyaknya teori layaknya film pertamanya, namun Doctor Sleep berhasil menyajikan excitement yang berbeda berkat gaya bercerita dari Mike Flanagan itu sendiri. Setiap menitnya berhasil membuat kita terus fokus ke layar dan menantikan kejutan apa yang akan muncul setelahnya.

Slashfilm.com
Slashfilm.com
Hingga kemudian semua hal tersebut saling berpadu rapi menjadi konklusi apik atas deretan teror dan trauma yang dimulai sejak The Shining, 40 tahun lalu.

Doctor Sleep memang masih bisa dinikmati tanpa menyaksikan film pertamanya berkat banyaknya 'bantuan' dalam bentuk kilas balik. Namun akan lebih fun dan menggugah apabila anda sudah menyaksikan film pertamanya yang saat ini juga sudah tersedia pada platform streaming Netflix dan Prime Video.

Ya, rasanya memberikan nilai hampir sempurna untuk film ini bukanlah sebuah kesalahan.

Skor: 9/10

Salam Kompasiana.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun