I can't really remember when I last had any hope, and I certainly can't remember when anyone else did either. Because really, since women stopped being able to have babies, what's left to hope for?-Â Theodore Faron(Clive Owen)
Sementara kita di dunia nyata, tentu lebih banyak lagi alasan yang menjadi sumber hilangnya harapan tersebut.
Memang, kita masih sangat jauh dari narasi kemandulan global berujung kepunahan yang dibawa film ini.Â
Namun kondisi sosial yang mengiringi narasi tersebut semisal perang memperebutkan sumber daya alam, teror bom, munculnya pemimpin dunia yang otoriter nan fasis, pengungsi yang diperlakukan tidak layak, hingga gerakan pemberontakan rakyat berujung aksi vandalisme, menjadi gambaran yang seakan terwujud nyata di 13 tahun setelah rilisnya film ini.
Tentu saat ini kita sudah terbiasa akan berita teror bom di Eropa, sekelompok gerakan radikalis mengatasnamakan agama, pengungsi Suriah yang mendapat perlakuan tak layak dari negara tetangga, hingga kebijakan Trump yang nampak seperti xenophobia.
Namun 13 tahun lalu, berita-berita tersebut yang nyatanya sudah digambarkan lebih dulu pada Children of Men tentu kita anggap sebagai adegan fantasi yang kalaupun terjadi pasti masih jauh sekali.
Benar bahwa kehancuran dunia bisa datang dari perang dunia ke-3 lengkap dengan pembantaian massal nya, hantaman meteor, atau bencana alam super dahsyat lainnya.
Namun sejatinya kehancuran terjadi cukup melalui perubahan lingkungan sosial yang diciptakan manusia sendiri.Â
Ketika hal tersebut berujung pada ketidakstabilan kehidupan, dimana dunia pun hancur secara perlahan dengan sendirinya, maka disitulah kita baru menyadari peran penting sebuah harapan.Â