Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

13 Tahun "Children of Men", Cerita Distopia dan Narasi Sosial Politik yang Tak Lekang Oleh Waktu

23 Oktober 2019   13:40 Diperbarui: 27 Oktober 2019   21:56 1352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

I can't really remember when I last had any hope, and I certainly can't remember when anyone else did either. Because really, since women stopped being able to have babies, what's left to hope for?- Theodore Faron(Clive Owen)

Empireonline.com
Empireonline.com
Dan dalam hal ini, hilangnya harapan selaras dengan kemungkinan kepunahan akibat bencana kemandulan global tersebut. Artinya tak perlu lagi berpikir jauh tentang hidup, karena dunia sendiri akan segera kosong dari manusia. 

Sementara kita di dunia nyata, tentu lebih banyak lagi alasan yang menjadi sumber hilangnya harapan tersebut.

Memang, kita masih sangat jauh dari narasi kemandulan global berujung kepunahan yang dibawa film ini. 

Namun kondisi sosial yang mengiringi narasi tersebut semisal perang memperebutkan sumber daya alam, teror bom, munculnya pemimpin dunia yang otoriter nan fasis, pengungsi yang diperlakukan tidak layak, hingga gerakan pemberontakan rakyat berujung aksi vandalisme, menjadi gambaran yang seakan terwujud nyata di 13 tahun setelah rilisnya film ini.

Tentu saat ini kita sudah terbiasa akan berita teror bom di Eropa, sekelompok gerakan radikalis mengatasnamakan agama, pengungsi Suriah yang mendapat perlakuan tak layak dari negara tetangga, hingga kebijakan Trump yang nampak seperti xenophobia.

Namun 13 tahun lalu, berita-berita tersebut yang nyatanya sudah digambarkan lebih dulu pada Children of Men tentu kita anggap sebagai adegan fantasi yang kalaupun terjadi pasti masih jauh sekali.

Potret Pengungsi Suriah (middleeasteye.net)
Potret Pengungsi Suriah (middleeasteye.net)
Namun narasi distopia yang dibawa Alfonso Cuaron 13 tahun lalu tersebut, di mana mengeksploitasi sisi "society terror" nyatanya tak pernah usang hingga hari ini. 

Benar bahwa kehancuran dunia bisa datang dari perang dunia ke-3 lengkap dengan pembantaian massal nya, hantaman meteor, atau bencana alam super dahsyat lainnya.

Namun sejatinya kehancuran terjadi cukup melalui perubahan lingkungan sosial yang diciptakan manusia sendiri. 

Ketika hal tersebut berujung pada ketidakstabilan kehidupan, dimana dunia pun hancur secara perlahan dengan sendirinya, maka disitulah kita baru menyadari peran penting sebuah harapan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun