Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Menikmati Evolusi Joker dan Ragam Tampilannya dari Masa ke Masa

14 Oktober 2019   13:05 Diperbarui: 14 Oktober 2019   13:16 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membawa tongkat estafet sebagai Joker baru sepeninggal Heath Ledger yang begitu sukses dan fenomenal, Jared Leto tentu membawa beban yang cukup berat di pundaknya. Leto yang sejatinya menjadi bagian dari proyek ambisius WB pada saat itu lewat DC Extended Universe, pada kenyataannya harus menerima pil pahit berkat performanya yang menerima banyak hujatan dari para fans dan penonton kasual.

Penulis pribadi pada awalnya masih menganggap bahwa performa Leto sebagai Joker baik-baik saja. Ia hanya menunjukkan interpretasi yang berbeda, demi menghapus image Ledger yang kadung terpatri di benak penonton meskipun tahu bahwa Joker versinya berasal dari proyek film yang berbeda.

Namun di luar isu yang berhembus bahwa WB memotong sebagian besar adegan yang melibatkan sosok Joker sehingga kita tak diberikan gambaran maksimalnya, harus diakui bahwa performa Leto memang cukup buruk. Ini penulis sadari setelah menonton ulang filmnya khusus untuk melihat interpretasi Joker di film ini.

Metro.co.uk
Metro.co.uk
Alih-alih menggambarkan sosok psikopat gila nan sadis yang kerap memberikan humor gelap, Leto justru memberikan kita gambaran bos mafia dengan gaya nyentrik yang tak memiliki alasan kuat untuk menjadikannya sosok penjahat paling ditakuti. 

Leto membuat sosok Joker benar-benar menjadi lawan tak sepadan bagi sang ksatria kegelapan. Terlalu "berwarna" dan nampak rapuh.

5.Joker a.k.a Arthur Fleck di film Joker (2019)

Joaquin Phoenix sebagai Joker (telegraph.co.uk)
Joaquin Phoenix sebagai Joker (telegraph.co.uk)

Lewat kolaborasi Todd Phillips dan Joaquin Phoenix, akhirnya kita disuguhi sosok Joker yang benar-benar memiliki latar belakang kisah yang kuat. Membuat karakter baru bernama Arthur Fleck sebagai seseorang dibalik sebutan The Joker, Todd Phillips lantas mengkombinasikan unsur melodrama yang kuat dalam film ini dengan tema besar seputar mental illness dan kritikan akan kondisi sosial saat ini.

Mengambil pondasi kisah sang komedian yang terinspirasi dari komik The Killing Joke, Joaquin Phoenix lantas menunjukkan kualitas akting kelas Oscarnya lewat penampilan Joker yang lebih suram, rapuh dan menyedihkan bahkan terjebak dalam multi delusi yang diciptakannya sendiri.

Polygon.com
Polygon.com
Berbeda dengan versi Heath Ledger yang murni psikopat, Joker versi Joaquin Phoenix cenderung menebar kengerian lewat perubahan dirinya secara bertahap. Maka tak heran, penampilan maksimalnya di film ini membuat nama Joaquin Phoenix difavoritkan untuk meraih Oscar tahun depan setelah di gelaran-gelaran sebelumnya hanya masuk sebagai nominasi saja. 

Dan yang terpenting, suksesnya penampilan Phoenix akan kembali menjadi beban berat bagi siapapun yang terpilih memerankan sosok Joker di proyek DC selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun