Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"The Bad Guys: Reign of Chaos", Membongkar Sindikat Mafia Lewat Komedi Aksi yang Menghibur

11 Oktober 2019   17:47 Diperbarui: 13 Oktober 2019   13:17 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Opening Ceremony KIFF 2019|Dokumentasi pribadi

Lima tahun lalu, drama Korea berjudul Bad Guys mencapai popularitasnya berkat ceritanya yang unik dan menyenangkan.

Bercerita tentang sekelompok kriminal "spesial" yang bekerja sama dengan kepolisian untuk memberantas kriminalitas yang ada di Korea, serial ini lantas semakin dikenal berkat tagline khasnya "Let's unleash the mad dogs again" pada tiap kasus yang harus dipecahkan oleh tim tersebut.

Suasana Opening Ceremony KIFF 2019|Dokumentasi pribadi
Suasana Opening Ceremony KIFF 2019|Dokumentasi pribadi
Kini, spin-off nya yang berjudul The Bad Guys: Reign of Chaos hadir di layar bioskop Indonesia setelah sebelumnya menjadi film Korea terlaris di bulan September 2019. 

Menjadi pembuka di gelaran Korea Indonesia Film Festival (KIFF) 2019 hari Kamis lalu tanggal 10 Oktober 2019 di CGV Grand Indonesia, film yang juga menghadirkan kembali aksi Ma Dong-seok dan Kim Sang-joong ini akan tayang kembali di KIFF hari Sabtu ini sebelum tayang reguler di jaringan bioskop CGV tanggal 14 Oktober 2019.

Lantas, apakah film ini worth sebagai tontonan pilihan minggu ini? Yuk, kita masuk ke pembahasannya.

Sinopsis

Ma Dong-Seok, Kim A-joong & Jang Ki-yong |CJ Entertainment 
Ma Dong-Seok, Kim A-joong & Jang Ki-yong |CJ Entertainment 
The Bad Guys: Reign of Chaos menceritakan tentang terbentuknya unit khusus pemberantasan tindak kriminal yang dipimpin oleh Oh Gu-tak (Kim Sang-joong), seorang detektif dengan perawakan kalem yang dikenal berani dan tanpa ampun. 

Ia kemudian merekrut tahanan-tahanan pilihan untuk dijadikan sebuah super team layaknya Suicide Squad, dengan imbalan pengurangan masa tahanan apabila berhasil menyelesaikan misi yang diberikan.

Diantaranya ada Park Woong-cheol (Ma Dong-seok), mantan petarung di sebuah sindikat kriminal. Kwak No-soon alias Jessica (Kim A-joong), gadis cantik yang memiliki bisnis judi online di Korea. 

Serta Ko Yoo-sung (Jang Ki-yong), mantan polisi berbakat yang harus mendekam di penjara pasca sebuah pembunuhan tak terencana kala mengejar seorang penjahat.

Sumber: Yonhap News
Sumber: Yonhap News
Adalah penyerangan sebuah bus tahanan yang sedang melaju di jalan tol dan membawa sekelompok tahanan penting yang menjadi akar penyebabnya. 

Serangan yang pada akhirnya membuat para tahanan kabur dan melukai 7 polisi yang mengawal mereka, membuat kepolisian harus segera mencari dalang dari semua ini.

Dengan latar belakang masing-masing anggota tim yang menjadi pemantik mereka untuk beraksi, Woong-cheol dan kawan-kawan pun lantas bekerja sama menyatukan skill yang dimiliki untuk mencari si mastermind. 

Pencarian yang pada akhirnya membuka banyak fakta baru terkait konspirasi tingkat atas yang mengerikan.

Seru, Kocak dan Menyenangkan

Sumber: CJ Entertainment 
Sumber: CJ Entertainment 
The Bad Guys: Reign of Chaos pada dasarnya tidak bisa dibilang sebagai film aksi komedi Korea yang benar-benar segar atau revolusioner layaknya Extreme Job. 

Hanya saja, film kedua sutradara Son Yong-ho setelah The Deal ini memang dikemas dengan cukup seru dan menarik, dengan kombinasi aksi, drama, dan komedi hasil tulisan dari Han Jung-hoon (The Bad Guys Series, Vampire Prosecutor) yang juga mampu tampil efektif di segala lini.

Mengambil beberapa elemen film ala Suicide Squad dan The Raid 2, film ini lantas mempermanis visualnya dengan memberikan tampilan ala Sin City-nya Frank Miller di salah satu adegannya. Membuat penonton mendapatkan sedikit efek kejut terkait tampilan visualnya yang ciamik.

Sementara dari segi aksi film ini sama sekali tidak mengecewakan. Adegan fighting tangan kosong yang dominan mampu divisualisasikan dengan cukup baik, berkat posisi kamera yang juga atraktif saat adegan close combat berlangsung. 

Sederhananya, semua adegan pertarungan mampu tertangkap dalam detail yang maksimal dan semakin dramatis kala disatukan dengan berbagai sound effect yang menimbulkan efek ngeri hingga ngilu.

Ma Dong-seok menghajar lawan-lawannya |CJ Entertainment 
Ma Dong-seok menghajar lawan-lawannya |CJ Entertainment 
Pun begitu dengan line komedi yang coba ditampilkan dalam film ini. Berbagai punchline komedinya mampu diplotting dengan pas, meskipun kemudian hadir dalam adegan yang pada awalnya kita anggap tak mungkin ada komedi disitu.

Sehingga kemunculan ragam jokes slapstick, cartoon style bahkan disini kita mengenalnya dengan srimulatisme di tengah-tengah adegan laga ataupun adegan penuh dialog, mampu menjadi semacam kejutan yang dengan segera memantik ledakan tawa seisi bioskop. 

Lucu namun tak lantas mengurangi kharisma dari para aktor & aktrisnya. Sangat menyenangkan.

Film ini memang sempat menurunkan intensitas aksinya di 1/3 awal film. Sebelum kemudian menaikkan kembali tensinya hingga akhir, yang lantas membuat kita terus disuguhi adegan laga tanpa henti hingga menghadirkan crowd pleaser di beberapa adegan laganya.

Sumber: CJ Entertainment 
Sumber: CJ Entertainment 
Don Lee alias Ma Dong-seok jelas menjadi sorotan utama di film ini, bahkan bisa dibilang hampir menutupi performa aktor lainnya.

Aktor yang kini menjadi semacam The Rock-nya Korea bahkan Asia ini tak hanya sukses menggambarkan sosok pelindung bagi grup The Bad Guys saja namun juga sukses menghadirkan line komedi yang brilian entah lewat mimik wajah, dialog ataupun gestur tubuh.

Sementara chemistry antar aktor di film ini juga mampu terjalin dengan cukup baik. Mulai dari pertemuan awal mereka hingga penceritaan latar belakang masing-masing, mampu disampaikan dalam narasi yang menarik. 

Pun begitu dengan naturalnya cara menampilkan konflik antar karakter yang timbul kemudian, sehingga membuat kita percaya terkait dinamika hubungan mereka selama menjalani misi.

Kim A-joong sebagai Jessica |https://cinemaescapist.com 
Kim A-joong sebagai Jessica |https://cinemaescapist.com 

Tak hanya itu, film ini juga bisa dibilang sukses menghadirkan beberapa kritikan sosial terkait kondisi politik di Korea akhir-akhir ini. Bahkan beberapa isunya juga cukup relevan dengan kondisi politik dunia saat ini.

Adanya "orang baik" yang nyatanya rela menjual negaranya ke tangan "penjajah" modern, penjualan organ manusia di pasar gelap, hingga pelayan publik yang semena-mena melakukan tugasnya padahal dibayar oleh pajak rakyat menjadi beberapa contoh kritikan sosial yang mampu ditampilkan dalam dialog tegas maupun adegan subtil. 

Aksi Ma Dong-seok di penjara|CJ Entertainment 
Aksi Ma Dong-seok di penjara|CJ Entertainment 

Menjadikan film ini tak sekadar sajian deret aksi yang seru dan menghibur saja, namun juga mampu menyentil banyak pihak terkait isu sensitif yang diangkatnya. 

Karena nyatanya tak semua orang yang disematkan label "bad guys" adalah orang jahat, pun yang disematkan label "good guys" tak selamanya orang baik. 

Ada area abu-abu bernama sudut pandang dan pola pikir yang memungkinkan seseorang untuk bertindak diluar label yang kadung disematkan kepadanya.

Penutup

The Bad Guys beraksi |hancinema.net
The Bad Guys beraksi |hancinema.net
Pada akhirnya, The Bad Guys: Reign of Chaos menjadi sebuah paket komplit tontonan yang sayang untuk dilewatkan, khususnya bagi anda yang menyukai genre aksi komedi. Unsur aksinya seru, komedinya lucu dan jalan ceritanya pun cukup ringan untuk diikuti.

Namun, film yang nampak segera menyiapkan sekuelnya ini masih menyisakan banyak sekali pertanyaan terkait ragam konflik yang belum terjawab. Pun berbagai karakter potensial yang muncul namun belum sempat dijelaskan ataupun diberikan porsi yang cukup juga masih banyak. 

Sehingga poin-poin tersebut sedikit menganggu kenyamanan dalam mengikuti jalan ceritanya. Ya, meskipun masih bisa dianggap sebagai minor flaws.

Namun begitu, bolehlah film ini menjadi rekomendasi tontonan di KIFF hari Sabtu ini ataupun ketika sudah tayang reguler di tanggal 14 Oktober nanti.

Salam Kompasiana!

Skor: 8/10

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun