Hancurnya dunia pertelevisian jika ragam tayangannya selalu monoton dan terus mengikuti selera pasar pun mampu disampaikan dengan dua cara yaitu secara langsung maupun subtil.Â
Acara settingan yang dibungkus tema reality show, ribut-ribut di televisi yang sudah jadi hal biasa, hingga analogi dua sisi pekerja televisi lewat peran waria-nya Vincent & Desta, menjadi contoh bagaimana pesan-pesan tersebut secara efektif disampaikan.
Karena pada akhirnya kelanjutan industri ini tak hanya dibebankan kepada selera penonton saja, melainkan juga kepada para pegiat industri televisi. Apakah mau terus menjadi hamba rating atau menciptakan idealisme baru yang mampu merevolusi industri?Â
So, film ini jadi cukup berimbang dalam mengangkat tema industri pertelevisian Indonesia. Karena tak hanya kritikan saja yang ditampilkan, namun juga penghormatan yang lantas diapresiasikan ke dalam medium bercanda khas Vincent-Desta.
Kejutan dari Para Aktor dan Teknis yang Ciamik
Vincent dan Desta jelas mencuri perhatian sebagai duo sahabat yang aktingnya memang nampak organik dengan apa yang biasa mereka tampilkan di layar kaca.Â
Namun disini, mereka lebih mengembangkan lagi intrik persahabatannya dengan ragam konflik yang ditimbulkan keduanya. Dimana hal tersebut cukup mampu menguras emosi penonton.
Sederhananya, apa yang ditampilkan Vincent dan Desta tak berlebihan, baik kala melakukan adegan komedi ataupun serius. Sehingga tentunya sangat related dengan gambaran persahabatan yang ada di dunia nyata.