"There are a few terrible men who bring the disaster about, and a few brave and all-knowing ones, who ultimately save Europe from becoming uninhabitable and who tell the world the truth." -Â Masha Gessen
Apa yang dikatakan jurnalis Amerika-Russia Masha Gessen memang benar adanya. Mungkin sebagian dari kita tahu bahwa tragedi Chernobyl tak hanya berbicara tentang human error ataupun kesalahan sistem saja. Lebih dari itu, Chernobyl yang menjadi salah satu katastrofi mengerikan dalam sejarah dunia, menjadi bukti bahwa secercah kebenaran mampu melawan kebohongan yang telah mengakar kuat.
Fakta kematian ratusan ribu orang yang hingga kini hanya tercatat sebanyak 31 orang oleh pemerintahan Soviet, menjadi bukti bagaimana sebuah kebohongan begitu dipertahankan kala itu.Â
Waktu 2 hari yang dibutuhkan untuk benar-benar mengungkap fakta terkait bencana besar tersebut, tentu saja benar-benar diluar akal sehat. 2 hari yang pada akhirnya begitu terlambat karena bencana sudah semakin meluas dan pastinya tak bisa ditutup-tutupi lagi.
Valery Legasov dan ratusan ribu relawan pada akhirnya memang menjadi pahlawan berkat keberaniannya mengungkap fakta dan menghentikan bencana yang lebih besar lagi. Meskipun hal tersebut nyatanya membahayakan karir Legasov dan orang-orang di sekelilingnya. Mereka dibungkam, dipenjara bahkan harus dibunuh oleh karena fakta yang terungkap.
Bahkan pengungkapan fakta Chernobyl jugalah yang pada akhirnya meruntuhkan kejayaan Soviet, seperti apa yang pernah disampaikan Mikhail Gorbachev.
Namun di satu sisi mereka juga menjadi korban dari segelintir orang yang mendatangkan bencana akibat mempertahankan kebohongan. Kebohongan yang dampaknya ternyata bertahan hingga ratusan tahun kemudian.
Karena siapa yang akan peduli jika kebohongan telah berubah menjadi kebenaran yang diyakini banyak orang bukan?
"Ingatlah, setiap kita memulai 1 kebohongan, maka sebenarnya kita juga sedang berhutang terhadap 1 kebenaran. Dan cepat atau lambat hutang tersebut akan terbayarkan " - Valery Legasov