Penutup
Dengan penonton Disney tak hanya didominasi anak-anak namun juga penonton lawas yang telah berkembang ke usia dewasa, maka praktis Disney pun harus menyelaraskan perkembangan tersebut agar tak dianggap hanya mengeksploitasi kisah klasiknya demi mendulang banyak dollar semata.
Maka menarik untuk melihat bagaimana cara Disney mengakomodir kebutuhan penonton dari berbagai usia tersebut nantinya. Jika ditanya apakah bisa, saya rasa jawabannya bisa karena sumber daya yang besar telah dimiliki Disney.Â
Tak perlu menjadikan film-film Disney se-real film-film Christopher Nolan. Karena bagaimanapun juga unsur magis, imajinatif dan fantasi khas Disney tetap harus dipertahankan.Â
Hanya saja, menghadirkan kisah alternatif dari semesta animasinya di masa depan nampaknya akan jadi hadiah yang tak kalah menarik bagi fans Disney dan juga para moviegoers seluruh dunia. Jadi, fans garis keras yang tetap idealis terhadap kisah aslinya bisa terakomodir, fans yang terbuka terhadap penceritaan baru pun juga terakomodir.
Kalau cakupan penontonnya sudah seluas itu, siapa yang bisa mengalahkan dominasi Disney di jagat sinematik nantinya? Heuheuheu
Salam Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H