Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Aladdin" dan Tantangan Penceritaan Ulang Disney di Masa Depan

28 Mei 2019   12:56 Diperbarui: 28 Mei 2019   18:28 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: DISNEY ENTERPRISES INC | Bbc.com

Penutup

Proyek adaptasi Mulan (screenrant.com)
Proyek adaptasi Mulan (screenrant.com)
Dengan poin-poin yang sudah disebutkan diatas, tentu saja Disney memiliki tantangan serius dimana bukan hanya dituntut untuk mampu menghadirkan kisah animasi klasik dalam bentuk live action saja, melainkan juga bagaimana kisah alternatif dari dongeng populer bisa muncul. Karena cepat atau lambat, kebosanan pasti melanda apabila formula yang digunakan tetap sama.

Dengan penonton Disney tak hanya didominasi anak-anak namun juga penonton lawas yang telah berkembang ke usia dewasa, maka praktis Disney pun harus menyelaraskan perkembangan tersebut agar tak dianggap hanya mengeksploitasi kisah klasiknya demi mendulang banyak dollar semata.

Maka menarik untuk melihat bagaimana cara Disney mengakomodir kebutuhan penonton dari berbagai usia tersebut nantinya. Jika ditanya apakah bisa, saya rasa jawabannya bisa karena sumber daya yang besar telah dimiliki Disney. 

Vanityfair.com
Vanityfair.com
Namun kapan hal tersebut akan diwujudkan, saya rasa perlu bersabar karena strategi Disney saat ini memang mewujudkan dulu dunia magis khas animasinya ke dalam bentuk yang lebih real. Apalagi deretan aktor dan sutradara kelas wahid sudah dikontrak untuk mewujudkan impian Disney menghidupkan karakter klasiknya hingga bertahun-tahun mendatang.

Tak perlu menjadikan film-film Disney se-real film-film Christopher Nolan. Karena bagaimanapun juga unsur magis, imajinatif dan fantasi khas Disney tetap harus dipertahankan. 

Hanya saja, menghadirkan kisah alternatif dari semesta animasinya di masa depan nampaknya akan jadi hadiah yang tak kalah menarik bagi fans Disney dan juga para moviegoers seluruh dunia. Jadi, fans garis keras yang tetap idealis terhadap kisah aslinya bisa terakomodir, fans yang terbuka terhadap penceritaan baru pun juga terakomodir.

Kalau cakupan penontonnya sudah seluas itu, siapa yang bisa mengalahkan dominasi Disney di jagat sinematik nantinya? Heuheuheu

Salam Kompasiana.

Ilustrasi: Ign.com
Ilustrasi: Ign.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun